Tahukah kamu? Bahwa dampak turnover karyawan yang tinggi tidaklah baik bagi perkembangan perusahaan?
Ya, hal ini berlaku karena pada dasarnya, karyawan merupakan aset paling penting yang dimiliki oleh perusahaan.
Dengan demikian, jika angka turnover dinilai besar, perusahaan harus segera mengeluarkan biaya ekstra untuk keperluan perekrutan, serta pelatihan karyawan baru.
Hal tersebut tentunya dapat menurunkan tingkat produktivitas perusahaan dan menghambat perkembangan bisnis.
Nah, alur keluar masuk karyawan atau turnover ini sejatinya adalah hal yang biasa terjadi di perusahaan. Namun, apa dampak lain yang bisa muncul jika angkanya ternilai tinggi?
Yuk, simak contoh-contoh lengkapnya dalam rangkuman di bawah ini?
4 Dampak Turnover Bagi Perusahaan
1. Menyebabkan kerugian finansial
Pertama-tama, dampak dari turnover yang tinggi untuk perusahaan adalah kerugian finansial.
Merekrut karyawan baru bukan suatu hal yang mudah dan murah untuk dilakukan. Proses kerjanya dapat berjalan lama dan sudah pasti memakan biaya yang tak sedikit.
Budget yang diberikan untuk tim HR pun kemungkinan besar bakal habis untuk keperluan vendor lowongan kerja, proses wawancara dan pelatihan, serta memilih karyawan yang mumpuni.
Terlebih lagi, jika perusahaan nantinya harus membayar pesangon untuk karyawan yang resign.
2. Menurunnya angka produktivitas
Dampak turnover bagi perusahaan adalah angka produktivitas yang menurun
Mencari pengganti karyawan yang resign bukanlah suatu hal yang bisa kamu sepelekan. Tak jarang, perusahaan bakal memerlukan waktu hingga sebulan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Melihat hal tersebut, tingkat produktivitas karyawan secara tak langsung akan menurun, karena terbebankan oleh pekerjaan karyawan yang resign.
Perkembangan perusahaan juga bisa terhambat, terutama jika posisi yang lowong dinilai krusial untuk kepentingan bisnis.
3. Menurunnya angka keuntungan perusahaan
Menurunnya angka keuntungan merupakan salah satu dampak besar dari turnover bagi perusahaan.
Jika akhirnya tingkat produktivitas perusahaan menurun, hal tersebut bisa membuat angka keuntungan perusahaan mencuram.
Mengapa demikian? Sebab, nantinya akan ada banyak pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dengan baik.
Tak hanya itu, penurunan ini juga dipengaruhi oleh angka penjualan yang merosot serta hilangnya kepercayaan dari pihak investor.
4. Memberikan dampak buruk bagi moral karyawan
Dampak turnover terakhir yang merugikan bagi perusahaan adalah menurunnya moral karyawan.
Turnover yang tinggi bisa berdampak negatif terhadap moral karyawan yang bekerja di perusahaan.
Hal ini berlaku karena semakin banyak karyawan resign, semakin banyak pula jumlah karyawan tersisa yang menjadi resah.
Selain itu, angka turnover yang tinggi juga bisa membuat karyawan jadi tidak bersemangat, hingga mereka nantinya terdorong untuk ikut mencari peluang kerja yang lebih baik.
Jika hal tersebut terus terjadi, budaya perusahaan bisa terpengaruh dan akan sulit bagi tim HR untuk menarik talenta terbaik.