Exit interview adalah sebuah diskusi atau wawancara antara karyawan dengan perusahaan sebelum mengundurkan diri.
Namun, wawancara tersebut bukan untuk menentukan apakah boleh atau tidaknya karyawan untuk resign.
Wawancara ini sejatinya bertujuan untuk memberi perspektif baru kepada pihak perusahaan dan karyawan.
Dengan melakukan exit interview, perusahaan bisa mendapatkan feedback yang jujur dari karyawan.
Sebab, setelah resign, mereka tidak akan lagi mementingkan dampak buruk untuk perkembangan kariernya di perusahaan.
Sehingga, HR bisa memanfaatkan hal ini dengan mencatat seluruh feedback untuk kemajuan badan usaha.
Melihat hal ini, exit interview sangatlah diperlukan untuk meningkatkan retensi karyawan serta menganalisis dan memperbaiki sistem HR dalam perusahaan.
Meskipun demikian, apa saja bentuk pertanyaan yang bisa diajukan untuk melakukan exit interview?
Nah, berikut beberapa pertanyaannya sudah GajiGesa rangkum untukmu. Yuk, disimak!
5 Contoh Pertanyaan untuk Exit Interview
1. Apa alasan utama Anda mengundurkan diri?
“Apa alasan utama Anda mengundurkan diri?” merupakan pertanyaan kunci saat melakukan exit interview.
Pertanyaan ini perlu ditujukan supaya kamu mengetahui apakah ada kejadian khusus seperti, perselisihan antar rekan kerja yang terjadi dalam waktu dekat.
Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui kekurangan dari posisi atau jabatan karyawan. Misalnya, dari segi fasilitas, beban kerja, maupun rekan satu tim.
2. Bagaimana hubungan Anda dengan manajer?
Salah satu orang yang paling sering berkomunikasi dengan karyawan ialah para manajer.
Nah, melihat hal tersebut, bisa saja karyawan sering merasa tersinggung dengan ucapan atau tindakan manajer tersebut, sehingga memilih untuk resign.
Dengan begitu, HR bisa mencatat dan menginformasikan segala feedback yang didapat kepada manajer. HR juga harus bijak dalam mengambil keputasan saat exit interview berlangsung.
3. Apa faktor yang membuat Anda menerima pekerjaan baru di perusahaan lain?
Mengajukan pertanyaan ini akan membuat HR mengetahui perbedaan antara perusahaannya dengan perusahaan lain. Misalkan saja, dari gaji yang diterima atau budaya di lingkungan perusahaan yang lebih menarik.
Terlebih lagi bila perusahaan lain juga memiliki bidang yang sama. Perusahaan jadi bisa mengevaluasi hal-hal yang perlu ditambah untuk mampu bersaing.
4. Apa hal yang paling disukai dari pekerjaan Anda?
Menanyakan hal yang disukai dari pekerjaan karyawan saat exit interview dapat menjadi catatan penting bagi HR.
Sebab, walaupun karyawan ingin keluar dari perusahaan, bukan berarti tidak ada hal positif yang telah mereka raih.
Hal ini akan membuat perusahaan mengetahui apa saja yang membuat karyawan semangat datang tiap harinya.
Bahkan, perusahaan bisa mencantumkan kelebihan-kelebihannya saat membuka lowongan kerja kembali.
5. Apakah memungkinkan bila Anda akan kembali bekerja di sini kembali?
Tidak dipungkiri bila HR perlu memertahankan karyawan yang bisa memberikan kemajuan bagi perusahaannya.
Mengajukan pertanyaan ini jadi salah satu upaya perusahaan untuk memberi kesempatan bagi karyawan mumpuni untuk bekerja kembali.
Namun, pastikan dulu bahwa karyawan ini benar-benar kompeten dan henda berkomitmen. Sebab, bisa saja mereka ingin mencari suasana kerja yang baru dan menambah pengalaman di tempat lain.