Tahukah kamu? Bahwa aptitude test adalah tes bakat yang bisa digunakan HR untuk menilai kandidat saat rekrutmen?
Ya, di era modern ini, berbagai perusahaan telah menerapkan tes penilaian kepribadian tersebut untuk memperkuat keputusan rekrutmen.
Bagaimana tidak? Dengan aptitude test, perusahaan dapat melihat kesesuaian antara jenis pekerjaan dan bakat alami kandidat.
Tak hanya itu, jenis kompetensi ini juga bisa dimanfaatkan HR guna membaca potensi karier kandidat untuk ke depannya.
Nah, melihat fakta-fakta di atas, sudahkah kamu mengetahui lebih dalam apa itu aptitude test? Jika belum, yuk, simak penjelasannya dalam rangkuman di bawah ini!
Apa Itu Aptitude Test dalam Rekrutmen?
Aptitude test adalah bentuk tes kemampuan atau bakat bawaan yang dapat membantu seseorang untuk mencapai keberhasilan di bidang yang spesifik.
Jenis uji kompetensi ini dianggap sebagai tes yang digunakan untuk menentukan kualitas keterampilan seseorang guna menuai keberhasilan dalam aktivitas tertentu.
Sebagai contoh, tim HR memanfaatkan tes ini untuk menilai bakat alami yang dimiliki kandidat agar bisa unggul di industri kreatif.
Nah, melihat penjelasan di atas, hasil dari aptitude test bisa digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan kandidat di berbagai bidang industri.
Dengan tes ini, perusahaan dapat mengetahui bakat alami kandidat serta membantu tim HR memahami cara terbaik untuk meningkatkan kinerja pegawai.
Bagaimana Skema Aptitude Test?
Pada umumnya, aptitude test akan menghadapkan kandidat pada skenario simulasi di tempat kerja.
Kemudian, tes ini biasanya akan hadir dalambentuk pilihan ganda dengan skor khusus pada tiap nomornya.
Setelah itu, pertanyaan dalam tes akan menguji berbagai kemampuan kognitif yang dimiliki oleh kandidat, seperti skill problem-solving, komunikasi, hingga memilih prioritas.
Meskipun demikian, aptitude test sendiri memiliki beberapa jenis dengan skema tes yang berbeda-beda. Maka dari itu, tim HR perlu menggunakan jenis yang tepat bila ingin mendapatkan hasil maksimal.
Nah, berikut ini adalah jenis-jenis aptitude test yang bisa digunakan oleh tim HR. Jangan lupa dicatat, ya!
9 Jenis Aptitude Test yang Umum Digunakan
1. Verbal Reasoning Test
Jenis aptitude test yang pertama adalah verbal reasoning test. Tes ini didesain untuk mengukur kemampuan analitis verbal dari kandidat.
Bentuk ujian ini juga menuntut kandidat untuk mengidentifikasi kesimpulan dari sebuah laporan secara logis.
Jika mereka dapat menemukan poin yang paling penting dengan cepat dan tepat, kandidat tersebut bisa dinilai memiliki keterampilan analitis verbal yang tinggi.
2. STEM (Science, Technology, Engineering, and Maths) Aptitude
Jika perusahaan membutuhkan kandidat yang mumpuni dalam memecahkan persamaan matematika atau memahami ide yang kompleks, tim HR bisa menggunakan tes STEM (Science, Technology, Engineering, and Maths)
Jenis tes ini umumnya digunakan untuk keperluan rekrutmen di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika.
Hasil dari tes akan sangat berguna untuk menilai kandidat yang memiliki bakat serta ketrampilan analisis sains dan penalaran logis.
3. Abstract Reasoning Test
Jenis aptitude test selanjutnya adalah abstact reasoning test.
Jenis tes ini disebut juga sebagai uji penalaran konseptual. Bentuk ujiannya pun memiliki desain yang cukup unik.
Mengapa demikian? Sebab, abstract reasoning test adalah tes non-verbal yang berfokus pada bentuk dibandingkan dengan teks untuk mengukur kecerdasan logis kandidat.
Setiap pertanyaannya mencakup serangkaian bentuk dengan aturan logika umum. Kemudian, kecerdasan kandidat akan diukur dengan jumlah jawaban yang benar dalam waktu tertentu.
4. Artistic Aptitude Test
Jenis keempat aptitude test adalah artistic. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan membuat hasil seni yang bisa dinikmati untuk di lihat ataupun didengar.
Sehingga, kandidat dengan bakat artistik bawaan cenderung menjadi pembelajar visual yang baik. Kemudian, tes ini juga memperlihatkan hasil konkret mengenai kandidat tersebut cocok atau tidak untuk bekerja di sebuah industri, seperti bidang kreatif.
5. Numerical Reasoning Test
Numerical reasoning test adalah bentuk aptitude test lainnya yang digunakan untuk mengukur keterampilan analitis numerik kandidat.
Dalam uji kompetensi ini, keterampilan yang dilihat mencakup pola pikir kritis untuk memecahkah masalah dari data numerik, seperti grafik dan tabel.
Selain itu, kapasitas menggunakan data numerik untuk pekerjaan juga ikut dinilai. Sehingga, cara kandidat membuat keputusan yang efektif juga akan diperhitungkan.
Namun, perlu diketahui bahwa keterampilan dalam tes ini tidak mengukur kemampuan matematika kandidat, ya. Untuk keperluan tersebut, tim HR bisa manfaatkan jenis tes STEM.
6. Psychometric Test
Psychometric test atau tes penilaian psikologis ini juga dikenal sebagai tes penilaian situasional.
Hal itu karena kandidat akan diukur kemampuannya dalam memahami skenario situasional dan strategi dalam pengambilan keputusan.
Maka dari itu, semakin efisien jawaban kandidat dalam pemecahan masalah, semakin tinggi skor yang akan didapatkan.
7. Physical Aptitude Test
Jika membutuhkan tenaga kerja untuk pekerjaan yang memerlukan kekuatan fisik yang baik, HR bisa gunakan tes ini.
Physical aptitude test merupakan tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan kandidat dalam menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan kekuatan, kecepatan, atau koordinasi baik.
8. Organizational Aptitude
Jenis aptitude test berikutnya yang bisa dimanfaatkan oleh HR adalah organizational aptitude.
Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kandidat dalam mengorganisir dan mengoperasikan sesuatu dengan efisien dan disiplin.
Sebagai contoh, kamu membutuhkan pekerja dengan kemampuan mengerjakan beberapa tugas dalam waktu berdekatan, serta dapat membuat prioritas kerja yang baik.
9. Logical Reasoning Test
Jenis terakhir adalah logical reasoning test. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan kandidat. Khususnya kebolehan mereka adalah menginterpretasikan informasi dan menerapkan pemikiran logis dalam memecahkan masalah.
Kemudian, tes tersebut bisa digunakan sebagai bagian dari proses penyaringan pra-kerja untuk menentukan kebutuhan pelatihan dan pengembangan yang ideal bagi karyawan.