Jika kamu belum tahu, skill gap adalah sebuah kondisi yang bakal sering dijumpai pegiat HR dalam lingkungan profesional.
Fenomena ini kerap terjadi karena adanya perbedaan keterampilan yang diharapkan oleh perusahaan dan yang dimiliki oleh karyawan.
Walaupun terlihat sepele, kondisi ini dapat menyulitkan recruiter dan tim manajerial dalam mengisi posisi yang ada.
Di Indonesia sendiri, skill gap masih sering terjadi, dan bahkan saat ini sudah mulai mengerucut ke bidang teknologi.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan istilah tersebut? Seperti apa jenis-jenis dan cara terbaik bagi HR untuk mengatasinya?
Nah, supaya perusahaanmu bisa terus berkembang dengan baik, yuk pelajari serba-serbi skill gap dalam rangkuman GajiGesa di bawah ini!
Apa itu Skill Gap?
Sebelum mengetahui bagaimana cara mengatasinya, kamu perlu mengetahui dulu pengertian dari istilah skill gap.
Menurut Jason Lovelace, mantan presiden talent acquisition solution di CareerBuilder, skill gap adalah sebuah istilah yang menggambarkan lubang besar antara persyaratan pekerjaan dan kemampuan yang dimiliki karyawan.
Persyaratan ini umumnya mengacu pada latar belakang studi, pengalaman, dan keahlian profesional karyawan.
Skill gap sendiri bisa terjadi karena banyak hal. Namun, pemicu terbesarnya merupakan perubahan peran dan tren dalam dunia kerja.
Sebagai contoh, sekarang ini pasar kerja akan semakin berfokus pada kandidat yang memiliki keterampilan teknologi.
Sayangnya, kebanyakan perusahaan bakal kesulitan dalam menemukan pelamar dengan kemampuan yang sesuai.
Sebab, hanya beberapa kandidat yang sudah memperkuat kemampuan teknologi mereka. Sisanya masih mengandalkan skill yang populer sebelum perubahan peran terjadi di dunia kerja.
Fenomena ini tentunya bisa memberikan dampak negatif bagi perusahaan. Selain menghabiskan waktu dan anggaran, jalannya bisnis mereka juga bakal sangat terhambat.
Jenis Skill Gap
Supaya dapat mengatasi permasalahan skill gap ini, perusahaan juga perlu memahami berbagai macam jenisnya.
Secara umum, skill gap dapat dibedakan menjadi tiga jenis utama. Berikut pemaparannya:
1. Knowledge gap
Salah satu jenis skill gap yang wajib dikenali HR adalah knowledge gap.
Istilah ini mengacu pada kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan pekerjaan karyawan.
Pengetahuan tersebut dapat berupa knowledge khusus yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan sukses atau pengetahuan intuisi untuk organisasi tertentu.
Melihat hal tersebut, HR bisa mencoba untuk menghapus kesenjangan pengetahuan antara anggota staf. Inisiatif ini dapat meningkatkan kinerja dan kolaborasi antar karyawan di kantor.
Menghapus kesenjangan pengetahuan bisa dilakukan dengan cara mengadakan training khusus yang wajib diikuti semu karyawan.
2. Skills gap
Keterampilan dalam istilah “skill gap” mengacu kepada kurangnya kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang tepat dalam situasi tertentu.
Keterampilan yang dibutuhkan di sini termasuk skill khusus seperti keterampilan fisik, atau soft skill seperti komunikasi dan kecerdasan emosional.
3. Performance gap
Performance gap adalah jenis skill gap yang terakhir. Hal ini mengacu pada kurangnya motivasi atau keterlibatan karyawan yang mengarah pada hasil kinerja yang buruk.
Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, performance gap terjadi ketika seorang karyawan tak mampu memberikan kinerja terbaiknya walaupun semua fasilitas yang diperlukan sudah dimiliki.
Ini bisa terjadi karena beberapa alasan, termasuk manajemen yang buruk atau individu yang tidak cocok dengan budaya organisasi.
Cara Memperbaiki Skill Gap
1. Reskilling
Cara pertama untuk memperbaiki skill gap adalah dengan reskilling.
Reskilling adalah proses mempelajari keterampilan baru oleh karyawan untuk pindah ke peran baru dalam perusahaan mereka saat ini.
Pelatihan ulang dapat menjadi alternatif yang baik untuk memindahkan seseorang yang lebih cocok untuk peran lain, tetapi untuk untuk beberapa alasan bekerja di peran yang berbeda.
2. Upskilling
Cara memperbaiki skill gap selanjutnya adalah dengan upskilling.
Metode upskilling merupakan sistem peningkatan keterampilan atau menambahkan keterampilan baru dalam kemampuan karyawan.
Penambahan keterampilan ini dapat dilakukan melalui program pendampingan, mengikuti kursus di universitas, dan lainnya.
3. Menawarkan program pengembangan keterampilan
Cara lainnya untuk memperbaiki skill gap adalah menawarkan program pengembangan keterampilan.
Mendorong pengembangan profesional dan menawarkan peluang untuk pengembangan keterampilan di dalam perusahaan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keahlian mereka.
Program-program ini dapat memperkenalkan karyawan pada teknologi baru di bidang mereka dan mengurangi kesenjangan pengetahuan dalam keterampilan teknis.
4. Mengadakan program internship
Cara mengatasi skill gap yang tak kalah efektif adalah dengan mengadakan program internship.
Program internship atau magang dapat membantu kamu sebagai HR dalam mengembangkan karakter dan kemampuan karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zippia, 70% pekerja magang ditawari posisi di perusahaan yang sama dari tempat mereka magang.
5. Bekerja sama dengan institusi pendidikan
Cara terakhir dalam mengatasi skill gap adalah bekerja sama dengan institusi pendidikan.
Mensponsori peluang pendidikan melalui perguruan tinggi dapat mengekspos lebih banyak karyawan ke program STEM dan membantu mereka melihat nilai di balik peluang ini.
Mengetahui perusahaan sedang mencari posisi kredensial tertentu juga dapat meyakinkan mahasiswa bahwa keterampilan yang dipelajari dapat mendorong karier mereka di masa depan.
Kamu pun bisa meyakinkan perusahaan untuk menawarkan beasiswa guna membangkitkan minat karyawan dalam menyelesaikan kursus keterampilan teknis.
Nah, itulah penjelasan mengenai skill gap dan bagaimana cara mengatasinya. Semoga informasi ini dapat membantu, ya!