Di era modern ini, dunia kerja mengalami banyak perubahan, salah satu tren yang semakin populer di kalangan pekerja terutama generasi milenial dan Gen Z adalah side hustle.
Istilah ini merujuk pada pekerjaan sampingan yang dilakukan di luar pekerjaan utama.
Biasanya, side hustle berfungsi sebagai cara untuk menambah penghasilan, menyalurkan hobi, atau bahkan sebagai persiapan untuk membangun karier baru.
Dalam praktiknya, pekerjaan sampingan bisa berupa bisnis kecil, kerja freelance, menjadi content creator, hingga pekerjaan paruh waktu lainnya yang sifatnya fleksibel.
Fenomena ini tidak muncul begitu saja, karena biaya hidup yang semakin tinggi, banyak karyawan merasa bahwa gaji dari pekerjaan utama saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan finansial mereka.
Selain itu, adanya kemajuan teknologi dan platform digital mempermudah siapa saja untuk memulai pekerjaan sampingan.
Namun, di balik kepopulerannya, pekerjaan sampingan juga menimbulkan berbagai pertanyaan. Apakah karyawan baiknya diperbolehkan menjalankan hal ini? Bila ya, bagaimana cara untuk mempertahankan loyalitas mereka?
Yuk, simak ulasan lengkapnya dala artikel berikut ini!
Mengapa Banyak Karyawan Memilih Side Hustle?
Sejatinya, ada beberapa alasan mengapa pekerjaan sampingan menjadi pilihan menarik bagi karyawan, baik secara finansial maupun personal. Berikut ini ialah beberapa alasannya, yaitu:
1. Tambahan penghasilan
Tidak bisa dipungkiri, alasan utama banyak orang memulai side hustle adalah untuk menambah penghasilan.
Kebutuhan hidup yang semakin meningkat, seperti biaya pendidikan, cicilan rumah, hingga kebutuhan darurat, mendorong banyak karyawan untuk mencari alternatif pendapatan.
Dengan pekerjaan sampingan, mereka dapat memenuhi kebutuhan tersebut tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama.
2. Mengejar passion yang tidak terakomodasi di pekerjaan utama
Pekerjaan utama sering kali tidak memberikan ruang untuk menyalurkan passion seorang karyawan.
Sebagai contoh, seorang akuntan kreatif yang gemar melukis mungkin tidak bisa mengaplikasikan hobinya di tempat kerja.
Alhasil, ia mencari pekerjaan sampingan yang dapat menjadi tempat untuk menyalurkan minat tersebut. Baik sekadar sebagai hobi yang menghasilkan, ataupun sebagai jalan menuju karier baru.
3. Persiapan keuangan dan karier jangka panjang
Banyak karyawan melihat pekerjaan sampingan sebagai investasi masa depan.
Selain membantu mengumpulkan dana tambahan, pekerjaan sampingan juga sering dianggap sebagai langkah awal untuk memulai bisnis sendiri.
Dalam jangka panjang, pekerjaan sampingan bisa menjadi solusi untuk mencapai kebebasan finansial.
4. Fleksibilitas yang ditawarkan oleh teknologi
Perkembangan teknologi telah mempermudah siapa saja untuk memulai pekerjaan sampingan.
Dengan adanya platform seperti marketplace online, aplikasi kerja freelance, hingga media sosial, seseorang dapat mengelola usaha atau pekerjaan sampingan dari mana saja dan kapan saja.
Apakah Side Hustle Boleh Dilakukan Karyawan?
Pertanyaan ini sering kali menjadi dilema, baik bagi karyawan maupun perusahaan.
Di mata karyawan, hal ini mungkin sah-sah saja dilakukan. Terutama bila tak ada aturan khusus yang tertuang dalam kontrak kerjanya.
Di sisi lain, pihak perusahaan cemas karena kemungkinan besar karyawan yang bersangkutan memilih hengkang untuk berfokus di side hustle-nya.
Nah, jawabannya sebenarnya tergantung pada beberapa faktor berikut ini. Yuk, disimak!:
1. Kebijakan perusahaan
Beberapa perusahaan memiliki aturan tegas terkait pekerjaan sampingan atau side hustle.
Sebagai contoh, pekerjaan sampingan yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, seperti bekerja untuk kompetitor, umumnya tidak diperbolehkan.
Oleh karena itu, penting bagi karyawan untuk membaca kontrak kerja dan berdiskusi dengan atasan sebelum memulai pekerjaan sampingan.
2. Manajemen waktu
Salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan pekerjaan sampingan adalah mengatur waktu.
Jika kehadirannya justru mengganggu produktivitas pekerjaan utama, hal ini dapat menimbulkan masalah.
Karyawan perlu memastikan bahwa mereka mampu mengelola waktu dengan baik agar keduanya berjalan seimbang.
3. Etika dan transparansi
Tahukah kamu? Keterbukaan adalah kunci utama kesuksesan alur komunikasi dalam perusahaan.
Karyawan yang jujur kepada perusahaan tentang aktivitas sampingannya lebih mungkin mendapatkan kepercayaan.
Jangan sampai pekerjaan sampingan dilakukan secara diam-diam dan menimbulkan persepsi negatif dari perusahaan.
Atasan pun juga harus menjadi pribadi yang terbuka agar karyawannya dapat memulai alur komunikasi tanpa rasa takut.
Solusi untuk Mempertahankan Karyawan di Era Side Hustle
Fenomena side hustle memang tidak bisa dihindari, tetapi perusahaan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mempertahankan karyawan tanpa menghalangi kreativitas dan kebutuhan mereka.
Berikut ini ialah beberapa solusi yang dapat diterapkan dalam perusahaan:
1. Tawarkan benefit yang kompetitif
Memberikan benefit yang relevan dengan kebutuhan karyawan adalah cara efektif untuk meningkatkan loyalitas mereka.
Ya, fokus karyawan kini tidak hanya tertuju pada kompensasi finansial, tetapi juga pada keseimbangan hidup, fleksibilitas, dan akses pada solusi inovatif yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Nah, salah satu benefit yang paling cocok untuk keperluan tersebut adalah layanan Earned Wage Access (EWA).
Dengan EWA, karyawan dapat mengakses gaji yang sudah mereka peroleh sebelum tanggal gajian tiba.
Solusi ini membantu karyawan menghadapi kebutuhan mendesak tanpa harus mencari penghasilan tambahan.
Di sisi lain, cara kerjanya pun dapat meningkatkan kesehatan mental karyawan. Hal ini berlaku karena mereka tak perlu lagi stres saat ada kebutuhan genting. Alih-alih berutang, karyawan bisa langsung menarik sebagian gaji dari EWA.
Akan tetapi, mungkin kini kamu bertanya-tanya. Mengapa EWA sangat diminati? Karena manfaatnya dinilai sangat nyata, seperti:
- Mengurangi kebutuhan untuk mengambil pinjaman berbunga tinggi
- Membantu karyawan mengelola keuangan darurat dengan lebih baik
- Memberikan rasa tenang dalam menghadapi pengeluaran mendadak
Kelebihan-kelebihan di atas dijamin bakal membuat karyawan lebih betah untuk terus bekerja di perusahaanmu. Sehingga, angka retensi bakal selalu terjaga.
Nah, GajiGesa sendiri merupakan penyedia layanan EWA nomor satu di Indonesia. Layanan kami bisa langsung digunakan setelah perusahaanmu bekerja sama dengan kami.
Jadi, jangan sampai ketinggalan. Yuk, segera isi formulir di bawah artikel ini dan rekomendasikan perusahaanmu pada kami. Prioritaskan kesejahteraan karyawanmu sekarang juga!
Atau, kalau kamu ingin tahu lebih lanjut tentang produk EWA kami, klik tombol di bawah, ya.
2. Ciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan
Karyawan yang merasa dihargai dan nyaman di tempat kerja cenderung lebih setia.
Perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, mendukung, dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang secara profesional maupun personal.
3. Dukung pengembangan diri karyawan
Memberikan pelatihan, workshop, atau program pengembangan keterampilan dapat membantu karyawan merasa lebih percaya diri dan termotivasi.
Dengan begitu, mereka tidak perlu mencari peluang di luar untuk memenuhi kebutuhan pengembangan diri mereka.
4. Berikan fleksibilitas dalam bekerja
Kebijakan kerja fleksibel, seperti remote working atau jam kerja yang bisa diatur, dapat membantu karyawan menyeimbangkan pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan.
Dengan fleksibilitas ini, karyawan dapat merasa lebih bebas tanpa harus mengorbankan tanggung jawab mereka di perusahaan.