Blog

Hemat saat Hidup Mahal: 10 Tips Finansial Praktis di Tengah Inflasi

hemat saat inflasi

Memahami trik agar tetap hemat saat inflasi menjadi hal yang semakin penting di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. 

Khususnya sekarang ini, di mana harga bahan pokok terus merangkak naik, biaya transportasi meningkat, dan bahkan kebutuhan hiburan pun terasa lebih mahal dibandingkan sebelumnya. 

Inflasi kali ini rasanya tidak hanya menggerus daya beli, tetapi juga bisa membuat gaji bulanan terasa jauh lebih cepat habis.

Nah, maka dari itu ada baiknya memang sekarang kamu berhemat. Namun, hal tersebut bukan berarti menekan semua pengeluaran hingga tidak menikmati hidup sama sekali, melainkan mencari cara cerdas untuk menyesuaikan pola keuangan agar tetap stabil.

Dengan strategi finansial yang tepat, kita bisa menjaga keuangan tetap sehat meski berada dalam tekanan inflasi.

Yuk, langsung simak artikel di bawah agar kamu bisa terus hemat saat hidup sedang mahal di tengah momen inflasi ini.

Mengapa Harus Hemat saat Inflasi?

hemat saat inflasi

Pada dasarnya, inflasi membuat nilai uang berkurang. Artinya, dengan jumlah uang yang sama, kita hanya bisa membeli lebih sedikit barang atau jasa dibanding sebelumnya. 

Inilah alasan utama mengapa disiplin dalam mengatur keuangan saat inflasi menjadi sangat krusial. Jika tidak hati-hati, kamu bisa dengan mudah terjebak dalam utang konsumtif. 

Selain itu, di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, kamu juga harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan finansial. 

Nah, hemat saat inflasi merupakan langkah realistis untuk menjaga ketahanan finansial jangka panjang.

10 Tips Hemat saat Inflasi

hemat saat inflasi

1. Susun anggaran dengan lebih detail

Tips hemat saat inflasi yang pertama yaitu menyusun anggaran dengan lebih detail.

Bukan sekadar mencatat pemasukan dan pengeluaran, tetapi kamu bisa buat kategori yang lebih spesifik. Sebagai contoh, kebutuhan rumah tangga, transportasi, kesehatan, hiburan, tabungan, hingga dana darurat. 

Dengan anggaran yang detail, kamu bisa mengidentifikasi pos pengeluaran yang terlalu besar dan mencari cara untuk menekannya.

2. Prioritaskan kebutuhan pokok

Kedua, pisahkan mana kebutuhan yang benar-benar penting dan mana yang bisa ditunda. 

Fokus utama sebaiknya pada makanan, biaya transportasi, kesehatan, dan pendidikan.

Pengeluaran untuk belanja fashion atau liburan bisa dijadwalkan ulang agar keuangan tidak terbebani.

3. Belanja lebih cerdas

Tips selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah belanja lebih cerdas dengan cara berikut:

  • Manfaatkan promo atau diskon dari supermarket atau e-commerce
  • Bandingkan harga di beberapa tempat sebelum membeli
  • Gunakan sistem belanja bulanan untuk kebutuhan pokok agar lebih hemat dibanding belanja harian

Dengan strategi ini, kamu bisa menghemat pengeluaran tanpa harus mengurangi kualitas kebutuhan sehari-hari.

4. Masak di rumah dan kurangi jajan

Salah satu pengeluaran terbesar biasanya datang dari makanan di luar rumah. 

Dengan memasak sendiri, selain lebih hemat, kamu juga bisa mengontrol kualitas dan kesehatan makanan. Sesekali boleh makan di luar, tetapi pastikan porsinya tidak mendominasi anggaran bulanan.

5. Kurangi penggunaan utang konsumtif

Hindari berutang hanya untuk memenuhi kebutuhan non-esensial. 

Kartu kredit sebaiknya digunakan secara bijak, hanya untuk kondisi darurat, bukan untuk gaya hidup. 

Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari jeratan bunga tinggi yang justru membuat kondisi finansial semakin berat.

6. Cari alternatif transportasi

Jika biaya transportasi pribadi meningkat karena harga bahan bakar, pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum atau berbagi kendaraan dengan teman. 

Selain lebih hemat, opsi ini juga ramah lingkungan.

7. Bangun dana darurat

Melansir laman OCBC, dana darurat merupakan fondasi finansial yang wajib kamu miliki, terutama pada momen-momen seperti inflasi.

Dengan dana darurat yang cukup (idealnya 3–6 bulan biaya hidup) kamu bisa lebih tenang menghadapi kondisi darurat tanpa perlu mengandalkan utang.

8. Cari sumber penghasilan tambahan

Jika pengeluaran sulit ditekan, solusi terbaik yang bisa kamu ambil adalah dengan menambah pemasukan.

Pertimbangkan untuk mengambil pekerjaan freelance, memulai usaha kecil-kecilan, atau memanfaatkan hobi yang bisa menghasilkan uang.

9. Investasi yang bijak

Meski inflasi tinggi, bukan berarti kamu harus berhenti berinvestasi. 

Kamu bisa memilih instrumen investasi yang relatif aman, seperti emas atau reksa dana dan pasar uang untuk menjaga nilai aset. 

Dengan investasi yang tepat, nilai uangmu bisa tetap terjaga dalam jangka panjang.

10. Terapkan gaya hidup minimalis

Terakhir, kamu bisa belajar memilah mana yang benar-benar penting bisa membantu menekan pengeluaran. 

Dengan menerapkan gaya hidup minimalis bukan berarti pelit, melainkan mengutamakan kualitas hidup dibanding kuantitas barang yang dimiliki.

Earned Wage Access (EWA): Solusi Finansial Modern di Tengah Inflasi

Selain tips hemat di atas, ada solusi finansial modern yang kini mulai banyak digunakan perusahaan untuk membantu karyawannya bertahan di tengah inflasi, yaitu Earned Wage Access (EWA) atau Akses Gaji Fleksibel.

Dengan EWA, karyawan bisa menarik gaji yang sudah mereka hasilkan kapan pun dibutuhkan, tanpa harus menunggu tanggal gajian. 

Misalnya, ketika ada kebutuhan mendesak, seperti biaya kesehatan, kebutuhan rumah tangga, atau perbaikan mendadak, karyawan bisa langsung mengakses sebagian gajinya.

Benefit ini tidak hanya membantu karyawan lebih tenang menghadapi inflasi, tetapi juga mencegah mereka terjerat pinjaman berbunga tinggi.

Saat inflasi bikin dompet terasa lebih cepat habis, jangan biarkan kebutuhan darurat jadi masalah!

 Dengan GajiGesa, kamu bisa menikmati fleksibilitas Earned Wage Access (EWA) dan #GajianTiapHari.

Hubungi Kami