
Setiap tahunnya, biaya hidup di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Mulai dari harga kebutuhan pokok, transportasi, hingga pendidikan, hal ini membuat banyak karyawan resah karena sulit menjaga stabilitas keuangan pribadi maupun keluarga.
Kondisi tersebut tentu menimbulkan stres, yang ternyata juga mampu menurunkan level produktivitas karyawan.
Bila dilihat secara sekilas, mungkin dampak hanya dirasakan oleh para pekerja. Namun, perkembangan bisnis juga bisa terhambat.
Contohnya, tingkat stres yang melonjak dapat meningkatkan risiko turnover perusahaan. Angka penjualan juga terancam anjlok dan bisnis tak bisa meraih profit dengan konsisten.
Nah, di sinilah peran human resources (HR) menjadi semakin penting. Tanggung jawab mereka berkembang, dan pegiatnya kini wajib membantu karyawan menjaga kesejahteraan finansialnya.
Dengan dukungan yang tepat, HR dapat menjadi pedoman karyawan untuk bisa menghadapi tantangan biaya hidup yang terus naik.
Tantangan Karyawan Menghadapi Biaya Hidup

1. Pendapatan yang tidak bertambah
Di kala biaya kebutuhan terus naik, gaji karyawan sering kali tetap stagnan.
Kesenjangan ini membuat banyak orang harus mencari pinjaman jangka pendek atau menggunakan jasa kartu kredit dengan bunga yang tinggi.
Alhasil, angka pengeluaran pun malah membengkak dan karyawan harus menghadapi utang yang terus menumpuk.
2. Kurangnya dana darurat
Melansir Good Stats, sebagian besar pekerja di Indonesia belum memiliki tabungan darurat yang memadai.
Ketika muncul kebutuhan mendesak, seperti biaya untuk kesehatan atau perbaikan rumah, mereka terpaksa mencari solusi instan yang justru bisa menambah beban finansial.
Sebagai contoh, mereka beralih pada layanan pinjol ilegal dengan bunga yang mencengkik. Bukannya terbebas dari isu finansial, mereka malah terjerat dalam siklus yang mematikan.
Stres Finansial yang Mengganggu Kinerja
Masalah biaya hidup tidak berhenti di ranah pribadi. Beban pikiran mengenai keuangan akan terbawa ke kantor, sehingga menurunkan fokus dan produktivita karyawan.
Bagi perusahaan, hal ini tentunya dapat berdampak pada performa tim dan hasil bisnis dalam jangka waktu yang panjang.
Peran HR dalam Menjawab Tantangan Biaya Hidup

Sebagai penjaga stabilitas tenaga kerja, HR dapat melakukan beberapa langkah strategis untuk membantu karyawan menghadapi tekanan biaya hidup:
- Mengedukasi karyawan perihal literasi keuangan: Program pelatihan finansial sederhana dapat membantu karyawan mengelola pengeluaran, menyusun anggaran, dan membangun tabungan.
- Menyediakan fasilitas dan benefit yang relevan: Selain asuransi kesehatan atau tunjangan transportasi, perusahaan dapat menambahkan fasilitas yang langsung berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari.
- Menghadirkan akses finansial yang fleksibel: Salah satu cara paling efektif untuk menjawab tantangan biaya hidup adalah memberikan karyawan kendali lebih atas gaji mereka. Di sinilah, teknologi seperti Earned Wage Access (EWA) GajiGesa hadir sebagai solusi nyata.
Earned Wage Access: Jembatan HR untuk Menjaga Stabilitas Finansial Karyawan

Dengan EWA, karyawan bisa mengakses sebagian gaji yang sudah mereka hasilkan sebelum tanggal gajian.
Solusi ini membantu mereka mengatasi kebutuhan mendesak tanpa harus berutang ke pinjol atau meminjam dengan bunga tinggi.
Bagi HR, menghadirkan EWA bukan hanya bentuk dukungan finansial, tetapi juga strategi untuk:
- Mengurangi stres finansial karyawan
Meningkatkan loyalitas dan kepuasan kerja - Menekan angka turnover
- Mendorong produktivitas yang lebih stabil
Biaya hidup yang terus meningkat adalah tantangan nyata bagi banyak karyawan di Indonesia.
Namun, HR memiliki posisi strategis untuk menjaga stabilitas finansial tim.
Dengan kombinasi edukasi, benefit yang relevan, dan solusi inovatif seperti Earned Wage Access, HR dapat membantu karyawan menghadapi tekanan finansial dengan lebih tenang.
Ingin tahu bagaimana EWA bisa mendukung kesejahteraan karyawan di perusahaanmu? Temukan solusinya bersama GajiGesa dan mulai langkah nyata mendukung stabilitas finansial karyawanmu!