Blog

Biaya Tenaga Kerja Langsung Adalah Kunci Efisiensi Operasional: Simak Cara Hitung & Solusinya!

biaya tenaga kerja langsung adalah

Tahukah kamu, bahwa biaya tenaga kerja langsung adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi efisiensi operasional dan laba bersih sebuah bisnis.
Dalam dunia bisnis modern, perhitungan yang akurat atas biaya ini tak hanya membantu dalam pelaporan keuangan, tetapi juga berfungsi sebagai indikator kesehatan keuangan perusahaan.

Biaya tenaga kerja langsung mencerminkan semua pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan untuk karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi barang atau jasa. 

Jika dikelola dengan tepat, bisnis dapat menekan pemborosan dan meningkatkan produktivitas.

Namun, ketika tidak dihitung dengan akurat atau dibiarkan membengkak, biaya ini bisa menjadi ancaman nyata terhadap arus kas perusahaan.

Lalu, bagaimana cara menghitung biaya tenaga kerja langsung dan apa saja manfaat strategisnya? Mari kita pelajari bersama!

Apa Itu Biaya Tenaga Kerja Langsung?

biaya tenaga kerja langsung adalah

Secara umum, biaya tenaga kerja langsung adalah total pengeluaran yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi barang atau jasa. 

Mengutip Corporate Finance Institute (CFI), komponen biaya ini mencakup:

  • Gaji pokok dan upah lembur.
  • Tunjangan kerja.
  • Jaminan sosial & asuransi.
  • Bonus produksi (jika terkait langsung dengan output kerja).

Contohnya, operator mesin, perakit produk, atau juru masak di dapur restoran adalah pekerja yang masuk dalam kategori tenaga kerja langsung. 

Mereka berkontribusi langsung terhadap hasil akhir produk.

Sebaliknya, biaya untuk pekerja seperti staf HR, petugas kebersihan, atau satpam, tidak masuk dalam kategori ini karena mereka tidak terlibat langsung dalam produksi. 

Biaya mereka akan dimasukkan dalam kategori biaya overhead.

Mengapa Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung Itu Penting?

biaya tenaga kerja langsung adalah

1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi

Pentingnya menghitung biaya tenaga kerja langsung adalah meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Perhitungan biaya tersebut memungkinkan perusahaan untuk membuat estimasi biaya produksi yang lebih realistis.

Dengan data ini, manajemen bisa mengidentifikasi area pemborosan, menyesuaikan strategi SDM, hingga menetapkan harga jual yang kompetitif.

2. Memantau kinerja karyawan secara akurat

Jika biaya tenaga kerja langsung menunjukkan waktu kerja lebih lama dari estimasi, ini bisa menjadi indikator untuk melakukan evaluasi.

Evaluasi tersebut bisa diarahkan pada efisiensi kerja karyawan atau bahkan proses operasional yang kurang optimal.

3. Mengendalikan arus kas dan proyeksi keuangan

Terakhir, pentingnya menghitung biaya tenaga kerja langsung adalah dapat mengendalikan arus kas dan proyeksi keuangan.

Tanpa pengelolaan yang baik, biaya tenaga kerja bisa menekan arus kas dan menyulitkan perencanaan jangka panjang.

Data biaya tersebut akan membantu menyusun anggaran lebih akurat dan mencegah over budgeting.

Cara Menghitung Biaya Tenaga Kerja Langsung

cara hitung

Selanjutnya, cara menghitung biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai berikut:

Rumus Umum Perhitungan:

BTKL = Upah per Jam × Total Jam Kerja atau BTKL = Upah per Unit × Jumlah Unit Produksi

Contoh Kasus:

Kamu menjalankan usaha dumpling frozen dan mempekerjakan dua karyawan:

  • Tata, dibayar Rp500 per bungkus (per unit).
  • Boy, dibayar Rp10.000 per jam kerja.

Tata membuat 500 bungkus per hari, dan Boy bekerja selama 8 jam sehari.

Perhitungan:

  • BTKL Tata = 500 × Rp500 = Rp250.000
  • BTKL Boy = 8 × Rp10.000 = Rp80.000

Jadi, total biaya tenaga kerja langsung adalah Rp330.000 per hari untuk dua orang tersebut.

Tren Baru: Mengelola Biaya Tenaga Kerja Langsung dengan Teknologi

teknologi biaya kerja

Seiring meningkatnya kebutuhan fleksibilitas keuangan, banyak perusahaan kini memanfaatkan teknologi finansial untuk mendukung operasional SDM mereka, salah satunya melalui fitur Salary Disbursement (SD) atau Dana Talangan Gaji.

Solusi ini memungkinkan perusahaan untuk:

  • Membayar gaji tepat waktu meski arus kas belum optimal.
  • Menghindari penundaan penggajian yang bisa menurunkan moral karyawan.
  • Mengatur ritme pengeluaran tanpa mengganggu stabilitas operasional.

Salary Disbursement (SD): Solusi Jika Biaya Tenaga Kerja Menekan Arus Kas

Gunakan Salary Disbursement (SD) atau Dana Talangan Gaji dari GajiGesa untuk menjaga stabilitas operasional dan kesejahteraan karyawan secara bersamaan.

Hubungi Kami