Tahukah kamu? Kalau business acumen adalah sebuah keahlian yang wajib dimiliki oleh setiap pemimpin perusahaan?
Ya, dengan semakin banyaknya perusahaan yang bermunculan, pengusaha dituntut untuk membuat strategi yang tepat demi mempertahankan keberlangsungan bisnis.
Nah, untuk keperluan tersebut, salah satu hal yang perlu dikuasai oleh para dewan direksi dalam perusahaan merupakan ketajaman bisnis atau business acumen.
Namun, apa itu yang dimaksud dengan business acumen? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!
Apa Itu Business Acumen?
Secara umum, business acumen adalah kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi situasi serta aspek bisnis secara menyeluruh, termasuk faktor ekonomi, pasar, pesaing, dan risiko yang ada.
Tujuan dari kemampuan ini adalah supaya para pemimpin perusahaan mampu mengambil keputusan yang tepat demi mencapai tujuan perusahaan.
Pada dasarnya, business acumen bukanlah satu keahlian tunggal, melainkan kompetensi kompleks yang mencakup pengetahuan, pemahaman, dan berbagai aspek lainnya dalam bisnis.
Sederhananya, seseorang dengan business acumen yang baik dapat melihat gambaran besar dengan baik.
Mengapa Business Acumen Penting Dimiliki Sosok Pemimpin?
Di era modern ini, seseorang yang memimpin tim atau bahkan perusahaan harus memiliki ketajaman bisnis di atas rata-rata.
Tanpa keahlian ini, tim yang dipimpin akan merasa kurang termotivasi dan tidak mampu membawa perusahaan maju ke arah yang lebih baik.
Keahlian tersebut akan membantu seseorang dalam memahami dan merancang perencanaan strategis seperti:
- Bagaimana langkah yang tepat agar sebuah bisnis dapat berjalan atau menghasilkan keuntungan?
- Apa yang mendorong keputusan di balik strategi bisnis ini?
- Bagaimana perencanaan anggaran perusahaan?
- Manakah dari proyek potensial dari lintas departemen yang perlu dijadikan prioritas?
- Bagaimana cara mengumpulkan buy-in dengan baik?
4 Cara Meningkatkan Business Acumen
1. Memberikan pelatihan dan kursus bisnis yang tepat
Cara pertama meningkatkan business acumen adalah dengan memberikan karyawan kesempatan untuk belajar tentang manajemen, keuangan, pemasaran, dan operasi bisnis.
Hal tersebut akan membantu mereka memahami bagaimana bisnis beroperasi. Selain itu, karyawan juga dapat melihat bagaimana kontribusi mereka dapat membantu akselerasi bisnis perusahaan.
Pelatihan business acumen ini akan membantu mengubah sikap karyawan dari hanya seorang ‘pelaksana’ menjadi orang yang termotivasi untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan bila diperlukan.
2. Sediakan akses informasi yang memadai
Pada dasarnya, untuk mengambil keputusan yang baik diperlukan akses informasi yang memadai.
Untuk memperbaiki hal tersebut, kamu dapat mengidentifikasi di mana karyawan bisa menemukan sumber informasi yang diperlukan.
Selain itu, berikan juga kesempatan bagi karyawan untuk mengajukan pertanyaan klarifikasi atas informasi yang dibutuhkan.
Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri karyawan dalam merancang dan membuat keputusan yang tepat.
3. Mendorong kolaborasi lintas fungsi
Membangun kapabilitas kolaborasi lintas fungsi memang menantang, tapi sangat efektif saat berhasil diimplementasikan.
Ketika karyawan dari divisi berbeda bekerja sama lebih dekat, mereka tidak hanya belajar lebih banyak tentang bidang keahlian orang lain.
Mereka juga dapat menerapkan pembelajaran tersebut untuk mengelola perspektif yang berbeda dan menghasilkan solusi baru.
4. Menetapkan business acumen sebagai kemampuan dasar
Menetapkan business acumen sebagai keahlian dasar bagi karyawan kamu adalah investasi untuk mencetak pemimpin yang memiliki kemampuan bisnis kuat.
Lakukan evaluasi ketajaman bisnis karyawan selama penilaian kinerja untuk mengidentifikasi potensi dan area yang dapat ditingkatkan.
Untuk memudahkan proses implementasi hingga menjadi mindset kerja, kamu dapat menyediakan program mentoring business acumen.
Memberikan karyawan kesempatan untuk belajar dari mentor yang berpengalaman dalam bidang bisnis akan membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bisnis mereka.