Blog

8 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Stabil dan Terencana

cara mengatur keuangan rumah tangga

Sekarang ini, memahami cara mengatur keuangan rumah tangga merupakan keterampilan penting yang wajib dimiliki setiap keluarga, apa pun tingkat penghasilannya.

Banyak orang mengira bahwa masalah keuangan hanya menimpa mereka yang berpenghasilan rendah. Padahal, tanpa pengelolaan yang tepat, penghasilan besar sekalipun bisa cepat habis.

Mengatur keuangan rumah tangga pun demikian. Proses kerjanya bukan hanya soal mencatat pemasukan dan pengeluaran.

Aktivitasnya juga mengacu pada cara kamu dan pasangan merencanakan masa depan dengan lebih cerdas. Hal ini termasuk menyiapkan dana darurat, menghindari utang konsumtif, dan memastikan kebutuhan sehari-hari tetap terpenuhi tanpa tekanan.

Dengan memahami cara mengatur keuangan rumah tangga secara efektif, setiap keluarga bisa membangun fondasi finansial yang lebih kuat, seraya lebih siap menghadapi kejutan hidup, dan lebih mudah mencapai tujuan bersama.

Namun, bagaimana cara paling jitu untuk mengatur keuangan rumah tangga bersama si pasangan? Yuk, simak trik lengkapnya di bawah ini!

8 Cara Atur Keuangan Rumah Tangga

cara mengatur keuangan rumah tangga

1. Buat rencana anggaran bulanan yang rinci

Cara atur keuangan rumah tangga pertama adalah dengan menyusun anggaran atau budget bulanan.

Kamu dapat mencatat semua pemasukan yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti gaji, usaha sampingan, atau pendapatan pasif lainnya. 

Setelah itu, identifikasi dan kelompokkan pengeluaran berdasarkan kategori, seperti:

  • Kebutuhan pokok berupa makanan, listrik, air, gas, dan lainnya.
  • Biaya transportasi.
  • Pendidikan anak.
  • Cicilan dan tagihan bulanan.
  • Tabungan dan investasi.
  • Kebutuhan tambahan seperti hiburan, pakaian, atau rekreasi.

Pastikan jumlah total pengeluaran tidak melebihi pemasukan kamu. 

Jika ada kekurangan, evaluasi dan kurangi pos pengeluaran yang tidak mendesak.

2. Prioritaskan kebutuhan dibanding keinginan

Salah satu tantangan terbesar dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan. 

Kebutuhan pada dasarnya adalah hal-hal yang harus dipenuhi untuk mendukung kelangsungan hidup keluarga, seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan anak. 

Sementara itu, keinginan biasanya bersifat tambahan, seperti membeli gadget baru atau makan di restoran mahal.

Nah, jika melihat kedua istilah di atas, hal yang wajib kamu prioritaskan sudah jelas adalah kebutuhan.

Dengan memprioritaskannya, kamu nanti bisa menjaga kestabilan keuangan dan menghindari pemborosan yang tidak perlu.

3. Sisihkan dana darurat secara konsisten

Melansir laman BTN, dana darurat sangatlah dibutuhkan untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga, seperti biaya pengobatan, kehilangan pekerjaan, atau perbaikan mendesak di rumah. 

Idealnya, dana darurat sebesar 3 hingga 6 bulan pengeluaran rutin rumah tangga harus tersedia dan mudah diakses. 

Sisihkan sedikit demi sedikit dari penghasilan bulanan, misalnya 5–10 persen, hingga mencapai target dana darurat yang ideal.

4. Hindari utang yang tidak produktif

Mengajukan pinjaman untuk hal-hal konsumtif seperti liburan, peralatan elektronik, atau gaya hidup mewah bisa membawa risiko besar dalam jangka panjang. 

Jika harus berhutang, pastikan tujuannya bersifat produktif, seperti membuka usaha kecil, renovasi rumah yang mendesak, atau pendidikan. 

Pastikan juga cicilan tidak lebih dari 30% dari total penghasilan bulanan agar tidak membebani anggaran.

5. Menggunakan alat pencatatan keuangan

Mencatat pengeluaran harian adalah cara mengatur keuangan rumah tangga sederhana tapi efektif untuk mengetahui ke mana saja uang kamu pergi. 

Gunakan buku catatan, spreadsheet, atau aplikasi keuangan digital untuk memantau arus kas rumah tangga. 

Dengan pencatatan ini, kamu bisa lebih mudah mengevaluasi pengeluaran berlebihan dan membuat strategi penghematan.

6. Libatkan seluruh anggota keluarga

Keuangan rumah tangga sebaiknya tidak hanya diatur oleh satu orang saja. 

Kamu bisa mengajak pasangan untuk berdiskusi mengenai anggaran, tujuan keuangan, dan prioritas pengeluaran. 

Bahkan, anak-anak yang sudah cukup usia bisa mulai diajarkan konsep menabung dan menghargai uang. 

Dengan melibatkan semua anggota keluarga akan menciptakan kesepahaman dan kerja sama yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan.

7. Buat tujuan keuangan jangka pendek dan panjang

Selain memenuhi kebutuhan harian, keuangan rumah tangga juga harus diarahkan pada tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau dana pensiun. 

Tetapkan tujuan yang jelas, ukur kemampuan mencapainya, dan alokasikan dana secara bertahap. 

Hal ini akan memberi arah dalam pengelolaan keuangan serta meningkatkan motivasi untuk menabung dan berhemat.

8. Investasikan dana untuk masa depan

Tahukah kamu, tabungan saja tidak cukup untuk mengatasi inflasi. 

Oleh karena itu, penting juga untuk mempertimbangkan investasi.

Kamu bisa memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko, seperti reksa dana, emas, deposito, atau saham. 

Pastikan untuk mempelajari terlebih dahulu sebelum berinvestasi agar risiko bisa diminimalkan.

Dengan membuat anggaran, menabung, menghindari utang konsumtif, serta melibatkan seluruh anggota keluarga, pengelolaan keuangan bisa menjadi lebih terarah dan efisien. 

Tidak ada kata terlambat untuk memulai. 

Jadi, mulailah dari langkah kecil hari ini, dan rasakan manfaatnya untuk masa depan si buah hati!

Hubungi Kami