Blog

9 Cara Ampuh untuk Meminimalkan Risiko-Risiko dalam Bisnis

cara meminimalkan risiko-risiko bisnis

Sebagai pemilik usaha, penting sifatnya bagi kamu untuk mengetahui cara meminimalkan risiko-risiko bisnis.

Terutama sekarang ini, di mana menurut laman McKinsey, ragam tantangan baru yang sebelumnya tidak pernah muncul, tengah menghantui banyak pengusaha.

Risiko-risiko baru ini sejatinya menjadi semakin jelas setelah masa COVID-19. Banyak perusahaan baik yang sudah lama maupun baru berdiri, runtuh karena tak siap menghadapi resesi atau isu lainnya.

Nah, rencana bisnis dan memerhatikan alur kas memang dapat menjadi strategi pencegahan risiko yang ampuh.

Namun, ada juga banyak kendala yang tak dapat diselesaikan hanya dengan kedua inisiatif tersebut.

Lalu, bagaimana cara menghindari risiko bisnis di era modern ini? Apakah ada strategi lain yang perlu kamu terapkan? GajiGesa telah merangkum tips lengkapnya buat kamu di bawah ini. Yuk, disimak!

Mengenal Jenis Risiko Bisnis

cara meminimalkan risiko-risiko bisnis

Sebelum kamu dapat mengetahui cara meminimalkan risiko-risiko bisnis, penting untuk memahami jenisnya terlebih dahulu.

Secara umum, risiko bisnis dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis.

Risiko sistematis adalah ancaman yang tidak dapat dihindari karena sifatnya eksternal, yang berarti risiko tersebut terkait dengan faktor-faktor di luar kendali bisnis.

Sedangkan, risiko tidak sistematis adalah ancaman internal yang berasal dari dalam bisnis itu sendiri dan dapat diminimalkan melalui tindakan yang tepat.

1. Risiko sistematis

Jenis risiko ini mengacu pada sebuah ancaman yang tidak dapat dihindari karena sifatnya eksternal. Risiko bisnis ini meliputi:

  • Risiko kepatuhan (compliance risk) adalah ancaman yang harus dihadapi oleh bisnis sebagai akibat dari perubahan dalam kebijakan. Contohnya, perubahan kebijakan tentang upah minimum yang lebih tinggi atau peningkatan pajak penghasilan bagi perusahaan
  • Risiko pasar (market risk) adalah ancaman yang tidak dapat diprediksi oleh perusahaan dan dapat terjadi kapan saja. Contohnya, penurunan permintaan produk karena perubahan selera atau preferensi konsumen

2. Risiko tidak sistematis

Risiko tidak sistematis biasanya hadir dalam bentuk ancaman yang berasal dari bisnis itu sendiri. Alhasil, kehadirannya cukup sulit untuk diminimalisir.

Risiko bisnis yang bersifat sistematis meliputi:

  • Risiko keuangan (financial risk) adalah ancaman yang terkait dengan kinerja keuangan perusahaan, sehingga fokusnya untuk memenuhi kewajiban keuangan seperti pembayaran utang
  • Risiko reputasi (reputational risk) adalah ancaman yang dapat merusak nama baik perusahaan, sehingga dapat mengakibatkan kehilangan kepercayaan pelanggan dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan
  • Risiko operasional (operational risk) adalah ancaman yang timbul dalam proses bisnis operasional perusahaan. Risiko ini terkait dengan gangguan atau kesalahan dalam operasional sehari-hari yang dapat berdampak negatif pada bisnis

9 Cara Meminimalkan Risiko-Risiko Bisnis

cara meminimalkan risiko-risiko bisnis

1. Melakukan riset pasar

Untuk memastikan kelancaran bisnis, kamu wajib memiliki pemahaman yang mendalam tentang pasar dan target pasar bisnis.

Pastikan bahwa target pasar kamu terdefinisi dengan baik, termasuk pemahaman tentang kebutuhan mereka dan bagaimana produk yang kamu tawarkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Salah satu langkah penting dalam mengembangkan pemahaman ini adalah dengan melakukan riset pasar.

Melalui riset pasar, kamu juga dapat memantau perkembangan pasar dan memahami bagaimana para pesaing menjalankan bisnis mereka.

Hal ini akan membantu untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi di masa depan. 

Selain itu, riset pasar dapat memberikan wawasan tentang kelemahan pesaing yang bisa menjadi dasar untuk mengembangkan produk yang lebih unggul.

2. Menggunakan asuransi

Cara meminimalkan risiko risiko bisnis lainnya adalah dengan mengambil asuransi. 

Asuransi memiliki peran sangat penting dalam mengurangi risiko yang mungkin dihadapi dalam bisnis. Dengan adanya dokumen ini, bisnis dapat terlindungi ketika terjadi kejadian yang tidak diinginkan. 

Selain melindungi bisnis itu sendiri, asuransi juga bahkan dapat melindungi karyawan yang bekerja di dalamnya.

Nah, namun ada satu hal yang wajib kamu perhatikan. Sebelum memilih asuransi, pastikan untuk melakukan penelitian terlebih dahulu agar dapat memperoleh asuransi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu.

3. Melakukan evaluasi rutin

Melalui evaluasi rutin, perusahaan dapat mengidentifikasi kesalahan, kegagalan, serta faktor-faktor negatif lain yang memiliki potensi untuk mempengaruhi dan mengancam kelangsungan bisnis. 

Sebaiknya, evaluasi ini dilakukan secara berkala, misalnya seminggu atau sebulan sekali.

Atau, kamu juga bisa menjadwalkan evaluasi setiap triwulan, asalkan dilakukan dengan teliti, tepat, dan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

4. Membangun manajemen risiko yang efektif

Manajemen risiko merupakan pendekatan terstruktur yang sangat penting dalam upaya mengurangi risiko-risiko bisnis. 

Dengan memiliki manajemen risiko yang baik, setiap risiko bisnis dapat dikelola dengan lebih efektif. Hal ini berarti bahwa dampak dari risiko yang terjadi dapat diminimalkan sejauh mungkin.

5. Menetapkan prioritas

Cara selanjutnya untuk meminimalisir risiko-risiko bisnis adalah dengan memberikan prioritas pada risiko dan ancaman yang memiliki potensi untuk terjadi. 

Kamu dapat menggunakan skala berdasarkan kemungkinan terjadinya masing-masing risiko, seperti:

  • Sangat mungkin terjadi
  • Mungkin terjadi
  • Kemungkinan kecil terjadi
  • Sangat kecil kemungkinan terjadi

Dengan metode ini, kamu dapat fokus terlebih dahulu pada risiko yang termasuk dalam kategori “sangat mungkin terjadi”. Sehingga, dampak yang mungkin terjadi dapat diminimalkan secara efektif.

6. Menerapkan quality assurance

Quality assurance adalah proses yang digunakan untuk memastikan bahwa semua produk perusahaan, mulai dari tahap pembuatan hingga produk jadi, bebas dari cacat. 

Dengan menerapkannya, bisnis dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga menjadi salah satu cara meminimalkan risiko-risiko bisnis dengan efektif.

7. Memberikan pelatihan dan benefit kepada karyawan

Salah satu cara untuk mengurangi risiko-risiko bisnis adalah dengan memberikan pelatihan dan benefit kepada karyawan. 

Karyawan merupakan tulang punggung perusahaan dan berperan penting dalam menjaga kelancaran operasional bisnis. Kesalahan yang terjadi di satu divisi dapat berdampak pada divisi lainnya. 

Dengan memberikan pelatihan dan benefit kepada karyawan bisa membuat kesalahan diminimalkan, sehingga risiko bisnis dapat dikelola dengan lebih baik.

Nah, salah satu benefit pas untuk meningkatkan produktivitas karyawan adalah GajiGesa.

Aplikasi ini hadir sebagai platform kesejahteraan finansial yang berfokus terhadap keuangan karyawan.

Di GajiGesa, karyawan bisa memanfaatkan Earned Wage Access. Fitur ini memberikan karyawan akses untuk menarik gaji prorata yang sudah mereka raih secara fleksibel.

Tujuan dari sistem EWA ini adalah supaya karyawan bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak.

Alhasil, mereka tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.

Karyawan yang bebas stres pun cenderung lebih produktif dan semangat dalam menghadirkan dampak positif bagi perusahaannya.

Menarik, bukan? Akan tetapi, fitur EWA ini hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan kami.

Jadi, jangan sampai ketinggalan. Yuk, segera rekomendasikan perusahaanmu dengan mengisi formulir di bawah artikel ini ya!

8. Mendokumentasikan hal-hal penting

Mendokumentasikan hal-hal penting seperti penjualan, pembayaran, pajak, dan biaya operasional sangat penting. 

Karyawan harus diberi pelatihan tentang tata cara dokumentasi yang benar, mulai dari penandatanganan cek hingga pembuatan laporan. 

Dokumentasi ini memungkinkan perusahaan untuk melacak kesalahan dan mengidentifikasi area di mana kesalahan mungkin terjadi. Selain itu, ia juga membantu dalam pengelolaan keuangan dan penentuan keabsahan pengeluaran.

9. Menggunakan strategi pemasaran yang tepat

Terakhir, cara meminimalkan risiko-risiko bisnis yaitu dengan menggunakan strategi pemasaran yang tepat.

Denerapkan strategi pemasaran sesuai dengan bisnis dan produk yang ditawarkan.

Perusahaan dapat meningkatkan keuntungan secara konsisten dan meminimalkan risiko-risiko yang terkait dengan fluktuasi pasar atau perubahan kebutuhan pelanggan.

Oleh sebab itu, buatlah strategi pemasaran yang sesuai dengan bisnis dan target pasarmu.

10. Menggunakan third party outsourcing

MyRobin adalah satu contoh perusahaan outsourcing yang melayani permintaan pekerja secara on-demand. Jika tertarik untuk mengetahui lebih lanjut kamu dapat menghubungi MyRobin di sini.

Hubungi Kami