Di era modern ini, mengetahui cara terbaik untuk meningkatkan retensi karyawan merupakan hal yang penting bagi pegiat HR.
Mengapa demikian? Sebab, jika angka turnover terus meningkat, akan ada banyak dampak negatif yang diterima oleh perusahaan.
Sebagai contoh, mobilitas bisnis perusahaan terganggu dan kinerja HR terhambat karena harus menjalankan proses rekrutmen yang tidak murah.
Tingkat turnover sendiri sudah menjadi parameter yang digunakan investor untuk melihat kondisi suatu perusahaan.
Dalam arti, bila angkanya terlihat buruk, investor takkan mau menanamkan modal mereka pada perusahaanmu.
Melihat hal tersebut, tidak heran jika manajemen atau pemilik perusahaan prihatin saat melihat tingkat turnover yang tidak wajar.
Lalu, seperti apa cara terbaik untuk meningkatkan retensi karyawan di perusahaan? Apa langkah yang perlu kamu terapkan sebagai pegiat HR agar mereka bisa merasa nyaman dan akhirnya bertahan?
Nah, semuanya sudah GajiGesa rangkum dalam artikel berikut ini. Yuk, disimak!
7 Cara Meningkatkan Retensi Karyawan
1. Menghargai dan bukan hanya memotivasi karyawan
Karyawan di perusahaan harus diapresiasi jika telah menghasilkan kinerja yang memuaskan. Hal ini bisa disediakan dalam bentuk pujian, sekaligus bonus, cuti, dan lain sebagainya.
Jangan sampai perusahaan hanya memberikan motivasi, seperti kata-kata yang menyemangati untuk terus mengejar target.
Jika hal ini terus dilakukan tanpa diikuti dengan upaya tertentu, justru akan menyebabkan beberapa karyawan mulai tidak senang dengan apa yang dilakukan perusahaan.
2. Memberikan pelatihan atau kursus
Cara berikutnya yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan retensi karyawan adalah memberikan pelatihan.
Peningkatan keterampilan dan keahlian karyawan tidak hanya berguna untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, tetapi, juga untuk pengembangan karier mereka.
Nah, pengembangan karier inilah yang sejatinya dibutuhkan oleh setiap karyawan. Kemungkinan mereka bertahan pun akan meningkat dengan adanya inisiatif tersebut.
Sebab, karyawan akan merasa diperhatikan masa depannya oleh perusahaan dan mereka takkan mudah bosan dengan tugas-tugas baru dari atasannya.
3. Menerapkan sistem kerja WFH
Menerapkan sistem kerja work from home (WFH) bisa menjadi cara jitu untuk meningkatkan retensi karyawan.
Menurut laman Forbes, metode kerja fleksibel ini merupakan salah satu langkah paling efektif yang dapat ditawarkan perusahaan untuk meningkatkan tingkat retensi karyawan mereka.
Tak hanya itu, sistem ini juga sangat ampuh untuk tingkatkan produktivitas serta kualitas kerja karyawan, khususnya yang bekerja di bidang kreatif.
Sebagai contoh, seorang desainer grafis umumnya dituntut untuk bisa menuangkan ide-ide kreatif.
Nah, jika dia terus-terusan bekerja di kantor, kemungkinan besar ia akan sulit untuk menemukan desain inovatif untuk perusahaan.
Maka dari itu, berikan karyawan tersebut waktu untuk bekerja dari rumah agar kreativitas dan semangat kerjanya kembali terasah.
4. Tingkatkan akses perusahaan
Akses perusahaan ternyata memiliki peran yang sangat penting, terutama untuk cara meningkatkan retensi karyawan.
Setiap perusahaan tentunya memiliki hierarki tersendiri untuk menentukan struktur suatu organisasi. Namun, hal itu juga bisa menyebabkan kesenjangan antara karyawan junior dan eksekutif.
Supaya hal tersebut tidak terjadi, perlu dilakukan transparansi dan akses yang memadai agar tercipta loyalitas, serta kepercayaan bagi karyawan.
5. Berikan kompensasi yang menarik
Salah satu cara untuk menarik dan mempertahankan karyawan terbaik adalah dengan menawarkan kompensasi yang menarik.
Kamu bisa menambahkan imbalan lain di luar gaji bulanan, seperti tunjangan untuk anak atau istri, dana pendidikan, dan kompensasi lainnya yang dibutuhkan karyawan.
Benefit tersebut bisa membuat karyawan betah dan nyaman, sehingga mereka enggan untuk mencari pekerjaan lain
6. Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman
Cara meningkatkan retensi karyawan lainnya adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman.
Sepertiga waktu karyawan dalam sehari dihabiskan di tempat kerja. Oleh karena itu, kantor dan ruang kerja haruslah nyaman, atau setidaknya bersih, terang, dengan ventilasi yang memadai.
Hal ini diperlukan agar karyawan bisa tetap fokus dan terhindar dari rasa stres.
Bahkan, jika memungkinkan, kamu juga bisa menyediakan fasilitas tambahan untuk keperluan relaksasi, seperti coffee corner, ruang kebugaran, atau perpustakaan kecil.
7. Dengarkan keluh kesah karyawan
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu mendengarkan pendapat karyawannya.
Tak hanya itu, perusahaan kini juga harus bisa menyaring keluh kesah karyawan.
Tujuannya tentu supaya perusahaan dapat memahami kebutuhan pegawai dan menyediakan mereka dengan solusi yang memadai.
Maka dari itu, sebagai pegiat HR, kamu harus bisa membiasakan diri untuk berbicara dengan karyawan, baik di tempat kerja maupun di luar.
Kamu bisa menanyakan pendapatnya tentang ide-ide baru, mendengarkan kesulitan mereka, atau sekadar menanyakan kabar keluarganya.
Ada baiknya kamu juga bertanya langsung mengenai hal yang membuat mereka betah bekerja di perusahaan.
Dengan begitu, kamu bisa menyusun strategi yang bisa membuat karyawan merasa lebih nyaman saat bekerja di perusahaan.