
Dalam sebuah perusahaan yang sudah berkembang, pegiat HR dan para atasan umumnya sudah memahami cara menyiasati perbedaan gaji dalam tim.
Namun, kamu yang perusahaannya masih merintis bukan berarti harus berdiam diri, lho. Hal satu ini juga sifatnya wajib kamu pelajari.
Mengapa demikian? Sebab, jika perbedaan tidak dikelola dengan baik, kemungkinan besar akan timbul kecemburuan, konflik internal, bahkan menurunkan produktivitas dalam tim.
Perbedaan gaji ini pun tak bisa kamu sudutkan sebagai inti masalah. Pasalnya, nominal gaji masing-masing karyawan tentunya sudah disesuaikan oleh faktor-faktor tertentu.
Misalnya, pengalaman kerja, level tanggung jawab, hingga hasil negosiasi saat rekrutmen.
Lalu, sebagai HR, seperti apa cara menyiasati perbedaan gaji yang perlu kamu ketahui agar tetap tercipta suasana kerja yang sehat, adil, dan kolaboratif?
Berikut ini GajiGesa rangkum beberapa pendekatan yang bisa kamu terapkan. Yuk, disimak!
1. Bangun transparansi peran dan kontribusi
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah membangun transparansi peran dan kontribusi karyawan.
Ya, alih-alih membahas angka gaji secara terbuka, pegiat HR bisa berfokus pada transparansi tanggung jawab, pencapaian, dan ekspektasi setiap peran.
Sebab, di saat setiap anggota tim memahami bahwa perbedaan gaji berkaitan dengan peran yang berbeda atau pencapaian yang lebih besar, potensi kecemburuan dapat dikurangi.
Keperluan ini bisa kamu lakukan secara perlahan, akan tetapi, jangan lupa ajak apara atasan ikut serta agar proses bisa berjalan dengan lebih jelas dan lancar.
2. Tetapkan struktur gaji yang jelas

Selanjutnya, coba tetapkan struktur gaji dalam perusahaan yang jelas. Hal ini merupakan cara menyiasati perbedaan gaji yang baik.
Melansir The Predictive Index, memiliki struktur gaji yang sistematis berdasarkan jenjang karier, level senioritas, dan parameter kinerja akan membantu karyawan memahami range kompensasi yang berlaku.
Kehadirannya juga memberikan kejelasan soal bagaimana mereka bisa naik ke level berikutnya dan mendapatkan kompensasi lebih baik.
3. Libatkan karyawan dalam dialog kinerja
Jika ingin menghindari konflik antar karyawan karena gaji, coba libatkan mereka dalam dialog kinerja.
Salah satu upaya yang bisa kamu terapkan untuk keperluan tersebut adalah dengan memperkuat budaya feedback dan review kinerja berkala.
Dengan begitu, karyawan tidak hanya fokus pada gaji, tapi juga memahami bagaimana kontribusinya diukur, serta hal yang perlu mereka tingkatkan untuk mencapai level kompensasi tertentu.
Cegah Ketimpangan Finansial di Tim dengan Earned Wage Access (EWA) GajiGesa

Pada dasarnya, salah satu tantangan dari perbedaan gaji adalah ketimpangan daya beli dan stres finansial antar anggota tim.
Nah, di sinilah kehadiran Earned Wage Access (EWA) dari GajiGesa bisa membantu kamu dan seluruh anggota tim di perusahaan.
- Bagi karyawan: EWA memberikan akses ke sebagian gaji yang sudah mereka hasilkan sebelum tanggal gajian. Ini membantu mereka mengelola kebutuhan darurat tanpa perlu utang berbunga tinggi.
- Bagi perusahaan: EWA menjadi solusi tunjangan non-konvensional yang adil dan berbasis kontribusi—tanpa perlu mengubah struktur gaji pokok.
Menarik, bukan? Nah, ingin tahu bagaimana EWA bisa menjadi bagian dari kompensasi di perusahaanmu? Atau mungkin fitur tambahan yang tersedia di dalam layanan kami?
4. Berikan kesempatan tumbuh yang setara
Cara menyiasati perbedaan gaji karyawan berikutnya adalah dengan memberikan kesempatan tumbuh yang setara.
Kamu perlu memastikan seluruh anggota tim memiliki akses yang setara terhadap pelatihan, mentoring, dan pengembangan karier.
Menurut Sesame HR, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya adil dalam kompensasi, tapi juga dalam memberikan peluang jangka panjang.
5. Ciptakan sistem penghargaan non-finansial

Kemudian, untuk menghindari adanya konflik, kamu bisa ciptakan sistem pengharagaan non-finansial.
Gaji bukan satu-satunya bentuk apresiasi. Pengakuan atas kontribusi, fleksibilitas kerja, waktu istirahat tambahan, atau kepercayaan untuk memimpin proyek juga bisa menjadi kompensasi yang sangat dihargai karyawan.
Apresiasi sendiri sifatnya lebih emosional dan psikologis, sedangkan gaji bersifat material. Ketika aspek emosional ini dipenuhi dengan baik, rasa tidak puas karena perbedaan material bisa berkurang secara signifikan.
6. Jaga komunikasi terbuka
Cara terakhir untuk menyiasati adanya perbedaan gaji dalam tim adalah dengan menjaga alur komunikasi agar terus terbuka
Dorong dialog yang sehat seputar perkembangan karier dan aspirasi finansial karyawan. Dengan komunikasi terbuka, potensi salah paham atau rasa tidak adil bisa dicegah sejak awal.
Intinya, menyiasati perbedaan gaji dalam satu tim memang bukan perkara mudah. Namun, dengan pendekatan yang transparan, adil, dan berbasis kontribusi, perusahaan bisa menjaga semangat kerja dan kolaborasi tim tetap tinggi.
Lalu, sebagai solusi tambahan, Earned Wage Access (EWA) dapat menjadi pelengkap strategi kompensasi modern yang memperhatikan kesejahteraan finansial seluruh karyawan, tak peduli level atau gajinya.