
Denda perusahaan telat bayar gaji adalah sanksi nyata yang diatur secara hukum dan dapat berdampak serius pada kelangsungan bisnis.
Gaji karyawan bukan hanya sekadar angka dalam laporan keuangan, ini merupakan hak dasar, hasil kerja keras, dan bentuk penghargaan terhadap kontribusi individu dalam menjalankan operasional perusahaan.
Namun dalam praktiknya, tidak sedikit perusahaan terutama bisnis yang sedang dalam fase pertumbuhan mengalami kesulitan dalam membayar gaji tepat waktu.
Penyebabnya beragam, mulai dari cash flow yang tersendat, keterlambatan pembayaran dari klien, hingga perencanaan anggaran yang kurang matang.
Apapun alasannya, hukum tetap mengatur bahwa keterlambatan pembayaran gaji memiliki konsekuensi administratif hingga pidana.
Nah, artikel berikut ini akan membahas secara lengkap risiko keterlambatan pembayaran gaji, hingga solusi yang bisa diberikan. Yuk, disimak ya!
Mengapa Gaji Harus Dibayar Tepat Waktu?

Pembayaran gaji yang tepat waktu bukan hanya bentuk kepatuhan terhadap hukum, tapi juga pondasi penting dalam menjaga produktivitas, semangat kerja, dan loyalitas karyawan.
Ketika gaji dibayarkan terlambat, dampaknya bisa langsung terasa seperti:
- Karyawan kesulitan memenuhi kebutuhan pokok
- Meningkatnya tingkat stres dan konflik internal
- Turunnya motivasi dan kepercayaan terhadap perusahaan
- Potensi penyebaran reputasi negatif melalui media sosial atau platform pekerjaan
Dalam konteks hubungan industrial, gaji yang tidak dibayar tepat waktu dapat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak normatif karyawan dan menjadi dasar perselisihan hubungan kerja.
Aturan Hukum: Kewajiban dan Denda Perusahaan Telat Bayar Gaji

Kewajiban pembayaran gaji secara tepat waktu telah diatur dalam:
- Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
- Peraturan Pemerintah (PP) No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
Pasal 56 PP No. 36/2021 menyatakan bahwa pengusaha yang terlambat membayar upah dikenakan denda administratif, dan tetap wajib membayar upah secara penuh.
Denda ini tidak menghapus kewajiban utama perusahaan untuk membayar gaji pokok.
Besaran denda perusahaan telat bayar gaji ditentukan berdasarkan lama keterlambatan:
- 1–8 hari keterlambatan: denda sebesar 5% dari total gaji
- 9–15 hari keterlambatan: tambahan denda sebesar 1%
- Lebih dari 15 hari: tambahan denda 2% per hari keterlambatan selanjutnya
Contoh Kasus Denda Perusahaan Telat Bayar Gaji:
Jika seorang karyawan seharusnya menerima gaji Rp5.000.000 dan perusahaan terlambat membayar selama 12 hari, maka:
- Denda 5% (8 hari pertama) = Rp250.000
- Tambahan 1% (hari ke-9 s.d. ke-12) = Rp50.000
- Total denda: Rp300.000
- Total gaji yang harus dibayarkan: Rp5.300.000
Dampak Jika Perusahaan Melanggar Aturan Hukum

Keterlambatan membayar gaji bukan hanya soal denda. Ada konsekuensi lebih luas yang bisa terjadi:
1. Sanksi administratif
Dinas Ketenagakerjaan bisa memberikan:
- Surat teguran
- Panggilan klarifikasi
- Penerapan denda secara langsung
2. Sanksi operasional
Jika pelanggaran berulang:
- Izin operasional bisa dibekukan sementara
- Proses tender atau kerja sama bisa dibatalkan
3. Gugatan hukum dari karyawan
Karyawan berhak:
- Mengajukan pengaduan ke Dinas Tenaga Kerja
- Membawa kasus ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI)
4. Kerusakan reputasi perusahaan
Telat bayar gaji bisa menyebar melalui testimoni negatif di media sosial atau platform kerja seperti Glassdoor dan Jobstreet, yang pada akhirnya menyulitkan perusahaan dalam merekrut talenta baru atau mencari investor.
Penyebab Umum Perusahaan Telat Membayar Gaji

Sebelum mencari solusi, penting untuk memahami akar masalah. Beberapa penyebab umum antara lain:
- Cash flow negatif akibat piutang klien yang belum cair
- Ketergantungan pada pembayaran proyek yang bersifat musiman
- Pengelolaan keuangan internal yang lemah
- Kurangnya cadangan dana khusus untuk payroll
Kesalahan dalam manajemen arus kas bisa membuat perusahaan memiliki dana di atas kertas, tetapi tidak cukup likuid untuk membayar gaji secara real-time.
Solusi: Gunakan Salary Disbursement (Dana Talangan Gaji)
Jika keterlambatan pembayaran gaji disebabkan oleh gangguan cash flow sementara, perusahaan dapat menggunakan Salary Disbursement atau Dana Talangan Gaji sebagai solusi finansial yang cerdas.
Apa Itu Salary Disbursement?
Salary Disbursement adalah fasilitas keuangan yang memungkinkan perusahaan untuk membayar gaji karyawan tepat waktu, bahkan ketika dana operasional sedang tersendat.
Keuntungan Salary Disbursement bagi perusahaan:
- Gaji tetap tepat waktu: memastikan hak karyawan terpenuhi dan menghindari denda hukum
- Tidak mengganggu operasional lain: perusahaan tetap bisa menjalankan operasional harian tanpa harus mengorbankan dana untuk gaji
- Lebih aman daripada pinjaman konsumtif: dana digunakan hanya untuk pembayaran gaji, bukan untuk kebutuhan lain yang berisiko
- Fleksibel dan sesuai kebutuhan: beberapa penyedia layanan menawarkan skema yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
Tips menggunakan Dana Talangan Gaji dengan bijak:
- Pilih penyedia layanan dengan reputasi baik dan transparan dalam biaya seperti Salary Dibursement GajiGesa.
- Pastikan seluruh alur pengajuan dan pelunasan tercatat dengan jelas.
- Gunakan hanya saat diperlukan, dan tetap prioritaskan perbaikan sistem keuangan internal.
Tingkatkan Loyalitas Karyawan dengan Bayar Gaji Tepat Waktu
Ingin tahu lebih lanjut tentang solusi Salary Disbursement (SD) GajiGesa? Konsultasikan dengan penyedia layanan keuangan terpercaya yang dapat membantu perusahaan kamu membayar gaji tepat waktu, kapan pun diperlukan!