Sekarang ini, tersedia beragam jenis investasi properti untuk pemula.
Tidak hanya rumah, kamu yang hendak terjun ke dunia investasi juga bisa menanam uang untuk gedung perkantoran, apartemen, hingga lahan kosong.
Dengan banyaknya jenis investasi ini, diharapkan para pemula dapat mengembangkan dananya untuk properti.
Mengapa demikian? Sebab, harga properti dapat dipastikan bakal naik setiap tahunnya. Fakta ini bisa jadi peluang yang menguntungkan bagi pemula di dunia investasi.
Proses pembelian sahamnya pun tergolong mudah. Dalam arti, siapapun yang memiliki modal bisa membelinya dengan cepat.
Nah, memangnya, apa saja pilihan investasi properti yang bisa digarap oleh para pemula? Yuk, simak daftar lengkapnya di bawah ini!
Jenis Investasi Properti untuk Pemula
Bagi kamu para pemula yang baru memasuki dunia investasi properti, berikut adalah 4 opsi yang bisa kamu pilih:
1. Property Equity Crowdfunding
Jenis investasi properti pertama yang cocok untuk pemula adalah property equity crowdfunding.
Property equity crowdfunding merupakan metode penanaman modal dengan pengumpulan dana kolektif untuk membeli suatu properti.
Dengan jenis investasi ini, kamu tidak perlu membeli properti secara utuh.
Misalnya, harga properti yang diinginkan senilai Rp4 miliar, sedangkan kamu hanya memiliki dana sebesar Rp15 juta. Nah, kamu dapat mengikuti skema pembelian properti hanya dengan memiliki 1 persen dari nilai properti.
Nantinya, kamu akan mendapatkan imbal hasil berupa dividen dari hasil sewa bulanan properti tersebut.
Melaui property equity crowdfunding, kamu juga tidak perlu memikirkan perizinan karena semuanya sudah diurus oleh pihak fasilitator.
2. Saham Properti
Jenis investasi saham properti adalah metode membeli kepemilikan perusahaan yang bergerak di bidang tertentu.
Cara kerjanya cukup serupa dengan equity crowdfunding. Akan tetapi, kamu perlu membuka rekening efek di perusahaan sekuritas untuk bisa membeli saham melalui aplikasi trading.
Kamu akan mendapat keuntungan berupa kenaikan harga saham dan dividen. Untuk jumlah investasinya adalah minimal satu lot, atau setara dengan 100 lembar.
3. Properti Hunian Keluarga
Untuk investasi properti hunian keluarga kamu membutuhkan modal yang cukup besar. Hal tersebut dikarenakan kamu perlu membeli aset propertinya dahulu.
Hunian keluarga yang umum di Indonesia yaitu berupa rumah dan apartemen. Setelah memiliki aset properti, kamu dapat menjualnya kembali atau disewakan.
Proses pembeliannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dalam kondisi jadi, atau inden (akan dibangun setelah ada kesepakatan harga).
Keuntungan dari investasi properti hunian keluarga tergolong cukup tinggi. Namun, risiko yang muncul juga banyak karena ia bukan aset yang sifatnya likuid.
4. Properti Bisnis
Sebelumnya, properti hunian bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal. Sedangkan, properti bisnis bertujuan memenuhi kebutuhan usaha.
Modal yang dibutuhkan untuk investasi properti bisnis cukup besar. Akan tetapi, jenis investasi ini bisa dengan cepat mendatangkan keuntungan.
Beberapa jenis investasi properti bisnis di antaranya adalah properti kantor, perdagangan atau ritel, lahan parkir, serta gudang inventaris.
Itulah 4 jenis investasi properti yang bisa dipilih oleh para pemula.
Dari keempat jenis properti di atas, masing-masing memiliki tingkat keuntungan serta risikonya sendiri. Maka dari itu, kamu perlu memerhatikan pergerakan harga properti setiap tahunnya.
Nah, kira-kira, mana jenis investasi properti yang paling kamu minati?