Blog

Hati-Hati Salah Kaprah: Ini Dia Perbedaan antara OKR vs KPI!

Tahukah kamu? Faktanya, masih banyak orang bingung dan tertukar antara OKR vs KPI yang membuat salah kaprah, lho.

Memang, secara sekilas kedua istilah tersebut terasa sama saja. Kedua metode penilaian ini merupakan bagian penting dalam proses evaluasi manajemen proyek.

Dengan OKR dan KPI dapat membantu kamu untuk mencapai tujuan bisnis dari berbagai cara menarik. Sebagai contoh, dengan membentuk kerangka penetapan tujuan, atau melacak kinerja seluruh karyawan.

Meskipun demikian, masih banyak pegiat bisnis yang sering tertukar dan jadi salah kaprah ketika sedang mengulas metode-metode penilaian tersebut. 

Lalu, apa sih sebenarnya OKR dan KPI ini?

Maka dari itu, yuk, pelajari dulu serba-serbi lengkapnya dalam artikel berikut ini!

Mengenal OKR dan KPI

Sebelum kita mengulas lebih dalam terkait fungsi OKR vs KPI, kamu perlu mengetahui definisi terlebih dahulu dari masing-masing istilahnya.

1. OKR

Melansir laman Asana, OKR atau objective and key result mengacu pada metrik yang kerap digunakan untuk mengukur performa kerja seorang karyawan.

OKR merupakan sebuah parameter yang terbentuk sebagai gabungan antar tujuan bisnis dengan serangkaian cara terukur untuk mencapainya. 

Tak hanya untuk mengevaluasi kinerja karyawan, metode penilaian ini juga bisa digunakan untuk berbagai hal lain, termasuk mengukur tujuan karier jangka panjang, tujuan tim triwulanan, dan lain-lain.

Melihat sifatnya yang cukup multifungsi, istilah OKR ini pasti bakal sering kamu temukan di tempat kerja, apalagi di awal dan akhir sebuah kuartal.

Namun, seperti apa nih contoh dari metrik tersebut? Misalkan, objektif perusahaan A adalah menjadi media ternama untuk urusan berita di industri otomotif.

Nah, key results untuk keperluan tersebut cukup beragam, seperti publikasi artikel otomotif yang legit, jumlah pembaca setiap bulan, atau kesempatan wawancara seorang ahli untuk konten khusus.

2. KPI

Kemudian, bagaimana dengan KPI? Menurut Quantive, KPI atau key performance index adalah adalah sebuah metrik keberhasilan kuantitatif yang mampu melacak tujuan atau proyek bisnis. 

Kamu pun dapat menggunakan metode penilaian ini untuk menilai progres proyek, program, atau inisiatif perusahaan lainnya.

Bila dilihat secara sekilas, mencari perbedaan pasti antara OKR vs KPI itu memang cukup sulit. Bagaimana tidak? Keduanya terlihat serupa bukan?

Namun, menurut laman KPI, metrik satu ini dapat membantu sebuah perusahaan, organisasi, atau proyek mencapai target yang ditentukan, dengan memfokuskan diri ke hal-hal yang menjadi prioritas.

Meskipun KPI memiliki beragam kegunaan, metrik yang kamu pilih untuk setiap KPI juga bisa lebih unik dan selaras dengan tujuan yang ingin dicapai. 

Misalnya, kamu tidak boleh menggunakan KPI yang sama untuk memantau perkembangan kampanye media sosial dan proyek tim engineer

OKR vs KPI: Apa Perbedaannya?

Usai mempelajari definisi dan contoh dari masing-masing metode, kini saatnya kamu pelajari perbedaan antara OKR vs KPI.

Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, menemukan perbedaan antara kedua metrik penilaian ini memang cukup sulit.

Nah, berikut ini ialah beberapa perbedannya yang dapat kamu pahami.

1. Berdasarkan keperluan

Apabila kamu mencari mana yang terbaik antara OKR vs KPI, jawabannya terletak di keperluan dan tujuan perusahaan.

Menurut laman Skill Academy, KPI pada dasarnya lebih manjur jika diterapkan untuk menghitung dan memperbaiki hal yang sudah ada.

Di sisi lain, OKR bakal lebih efektif bila dimanfaatkan oleh perusahaan yang hendak pindah arahan bisnis atau “banting setir”.

Hal ini pun perlu dikaitkan kembali dengan apa yang benar-benar menjadi tujuan inti perusahaan, serta apa yang harus karyawan lakukan untuk menggapainya.

2. Pemantapan tujuan bisnis

Jika kamu masih belum pasti dengan perbedaan antar OKR vs KPI, hal ini bisa dilihat dari alasan dibentuknya masing-masing tujuan.

Umumnya OKR dibentuk untuk tujuan yang lebih ambisius. Maka dari itu, metrik keberhasilannya dibuat guna mendorong karyawan untuk terus meningkatkan performanya.

Sedangkan, KPI diciptakan agar tim bisa menggapai tujuan yang sifatnya lebih realistis dan bisa dicapai dalam waktu yang lebih singkat.

Cara Menetapkan OKR vs KPI

menetapkan okr dan kpi

1. OKR

a. Merumuskan Tujuan (Objectives) 

    Mulailah dengan mendefinisikan tujuan utama yang mencerminkan visi dan strategi perusahaan. 

    Tujuan ini harus mampu memberikan inspirasi dan gambaran yang jelas tentang apa yang ingin dicapai. 

    Pastikan tujuannya dapat diukur dan memiliki dampak positif pada pertumbuhan atau performa perusahaan.

    b. Menjabarkan dengan Jelas dan Terukur 

      Tuliskan tujuan dengan detail dan jelas. Hindari bahasa yang terlalu umum atau abstrak. 

      Pastikan setiap orang yang membaca tujuan tersebut bisa memahaminya dengan mudah dan tahu bagaimana cara mengukurnya. 

      Tetapkan parameter yang akan digunakan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut.

      c. Menentukan Hasil Kunci (Key Results

        Langkah berikutnya adalah menentukan hasil kunci yang mendukung tercapainya tujuan. 

        Hasil kunci harus spesifik, terukur, dan kuantitatif. Setiap hasil kunci harus memberikan gambaran konkret mengenai progres yang diinginkan dan harus berkaitan erat dengan tujuan yang telah ditetapkan.

        d. Menggunakan “Jika … Maka …” untuk Hubungan yang Jelas

          Untuk menetapkan hubungan antara tujuan dan hasil kunci, gunakan format “Jika … Maka …”. 

          Jelaskan dengan jelas bagaimana pencapaian setiap hasil kunci akan mendukung pencapaian tujuan utama.

          Hal tersebut membantu menciptakan hubungan yang jelas dan memahami sebab-akibat dalam upaya pencapaian.

          e. Melakukan Peninjauan dan Pemantauan Rutin 

            Selama periode OKR berlangsung, lakukan peninjauan dan pemantauan secara rutin. 

            Tinjau progres terhadap hasil kunci, identifikasi hambatan yang mungkin muncul, dan lakukan penyesuaian jika diperlukan. 

            Evaluasi apakah tujuan masih relevan dan apakah ada perubahan dalam strategi perusahaan yang memerlukan penyesuaian OKR.

            f. Refleksi dan Perbaikan untuk OKR Selanjutnya

              Setelah periode OKR berakhir, lakukan refleksi menyeluruh.

              Mulai dari evaluasi pencapaian, identifikasi pembelajaran yang didapat, dan tentukan perbaikan yang bisa diterapkan pada siklus OKR berikutnya. 

              Jangan ragu untuk menyesuaikan tujuan dan pendekatan berdasarkan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya.

              2. KPI

              a. Pahami Tujuan Bisnis dan Strategi

              Mulailah dengan memahami secara mendalam tujuan bisnis dan strategi perusahaan. 

                Identifikasi elemen-elemen kunci yang akan mendukung pencapaian tujuan dan mendukung visi keseluruhan perusahaan.

                b. Identifikasi Area yang Perlu Diukur

                  Tinjau berbagai aspek bisnis seperti pemasaran, penjualan, keuangan, dan operasional. 

                  Kemudian, tentukan area-area utama yang paling kritis untuk mendukung tujuan dan fokuskan pengukuran kinerja pada area-area tersebut.

                  c. Pilih Indikator KPI yang Relevan

                    Kamu dapat memilih indikator kunci yang relevan dengan setiap area yang telah diidentifikasi. 

                    Pastikan setiap KPI memiliki hubungan langsung dengan tujuan yang ingin dicapai dan memberikan wawasan yang mendalam tentang kinerja.

                    d. KPI Bersifat Terukur dan Spesifik

                      Berikan definisi yang jelas dan parameter yang terukur untuk setiap KPI. 

                      Pastikan bahwa setiap orang di perusahaan dapat dengan mudah memahami dan mengukur hasil kunci tersebut. 

                      Tetapkan target kinerja yang realistis dan ambisius untuk setiap KPI. Sehingga, menjadi dasar untuk menilai apakah kinerja sudah sesuai harapan dan menentukan apakah diperlukan langkah-langkah perbaikan.

                      e. Gunakan Teknologi dan Sistem Pengukuran

                        Manfaatkan teknologi dan sistem pengukuran untuk memudahkan pengumpulan data dan analisis KPI. 

                        Sistem otomatisasi dapat membantu dalam pemantauan secara real-time dan memberikan wawasan yang cepat. 

                        f. Pemantauan Berkala dan Evaluasi Kinerja

                          Langkah selanjutnya, lakukan pemantauan berkala terhadap setiap KPI. 

                          Evaluasi kinerja dan bandingkan dengan target yang telah ditetapkan. 

                          Lalu, identifikasi tren, potensi perubahan, dan peluang untuk perbaikan. Sesuaikan KPI jika diperlukan untuk mencerminkan kondisi baru dan pastikan mereka tetap relevan dengan tujuan keseluruhan, ya.

                          g. Refleksi dan Perbaikan

                            Setelah periode evaluasi berakhir, kamu harus melakukan refleksi secara menyeluruh. 

                            Identifikasi pembelajaran dan tentukan perubahan atau perbaikan yang dapat diterapkan pada pengukuran KPI selanjutnya. Lalu, pastikan bahwa KPI selalu beradaptasi dengan dinamika bisnis yang terus berubah.

                            Kompensasi Paling Tepat agar OKR dan KPI Tim Selalu Tercapai

                            Nah, secara ringkas, itu lah penjelasan mengenai perbedaan OKR vs KPI untuk sebuah perusahaan.

                            Bila disederhanakan, KPI itu tersedia agar perusahaan lebih berfokus ke pengukuran progres dari segi kualitas, hasil, dan lainnya dari pekerjaan yang sudah berlangsung.

                            Di sisi lain, OKR dibentuk agar perusahaan bisa lebih fokus ke penentuan tujuan baru dan cara yang diperlukan untuk mencapainya.

                            Meskipun demikian, ada satu hal penting yang wajib diingat seluruh pebisnis, yaitu bahwa masing-masing metrik takkan terpenuhi jika karyawan di kantor tidak termotivasi.

                            Ya, perusahaan tak bisa sekadar memberikan karyawan parameter kesuksesan kinerja.

                            Supaya mereka bisa tetap produktif dan mampu mengejar angka yang sudah ditetapkan dalam masing-masing OKR dan KPI, perusahaan harus bisa sediakan kompensasi yang paling tepat.

                            Namun, apa solusi benefit terbaik yang bisa perusahaan tawarkan untuk karyawan?

                            Jawabannya tak lain adalah  akses gaji fleksibel atau Earned Wage Access GajiGesa.

                            Sesuai namanya, layanan ini menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara fleksibel atau lebih awal. 

                            Sehingga, EWA bisa dijadikan alternatif ketika karyawan harus memenuhi kebutuhan mendadak di tengah bulan.

                            Tidak hanya itu, EWA juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan. 

                            Mengapa demikian? Sebab, tujuan utama dari layanan ini adalah supaya mereka bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak. 

                            Alhasil, karyawan tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.

                            Eits, bukan hanya itu. Akses gaji fleksibel GajiGesa juga bermanfaat untuk perusahaan.

                            Karena kesejahteraan mereka sudah terjamin, karyawan pun bakal lebih semangat untuk menunjukkan performa terbaiknya di kantor.

                            Loyalitas mereka terhadap perusahaan pun jadi lebih terjamin. Alhasil, progres bisnis makin meningkat dan angka retensi perusahaan takkan tiba-tiba menurun.

                            Menarik bukan? Nah, layanan EWA kami hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan GajiGesa.

                            Maka dari itu, jangan sampai ketinggalan. Yuk, segera isi formulir di bawah ini dan rekomendasikan perusahaanmu pada kami. 

                            Prioritaskan kesejahteraan karyawan dan bisnismu sekarang!

                            Hubungi Kami