Pajak natura menjadi topik yang semakin relevan di tengah dinamika kebijakan perpajakan di Indonesia.
Bagi perusahaan dan karyawan, memahami natura dapat membantu dalam perencanaan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
Dalam artikel ini, GajiGesa akan membahas secara lengkap mengenai natura, mulai dari pengertiannya, komponen yang termasuk di dalamnya, hingga contoh perhitungannya. Yuk, disimak sampai selesai, ya!
Apa Itu Pajak Natura?
Pajak natura merupakan pajak yang dikenakan atas pemberian dalam bentuk barang atau fasilitas kepada karyawan oleh perusahaan.
Berbeda dengan penghasilan dalam bentuk uang, natura mencakup berbagai bentuk manfaat seperti fasilitas kendaraan, rumah dinas, atau tunjangan makan yang diberikan bukan dalam bentuk uang tunai.
Pajak ini diatur dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) di Indonesia, di mana beberapa natura dapat menjadi objek pajak penghasilan karyawan, tergantung pada jenis dan kebijakan perusahaan.
Aturan Terkait Pajak
Aturan mengenai natura diatur dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) dan peraturan turunannya, termasuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 66/PMK.03/2023 tentang Natura dan Kenikmatan sebagai Penghasilan.
Berdasarkan peraturan tersebut, tidak semua pemberian natura dikenakan pajak.
Ada beberapa natura yang dikecualikan, seperti:
- Makanan dan minuman di tempat kerja: Fasilitas makanan dan minuman ringan yang disediakan secara gratis di kantor tidak dikenakan pajak, karena dianggap sebagai penunjang produktivitas karyawan
- Fasilitas keamanan dan kesehatan: Seperti layanan kesehatan, asuransi kesehatan, dan alat pelindung diri di lingkungan kerja
- Perlengkapan kerja: Termasuk seragam, alat tulis kantor, dan perangkat kerja lainnya yang mendukung produktivitas karyawan
Namun, fasilitas seperti kendaraan dinas untuk keperluan pribadi, tempat tinggal, atau fasilitas hiburan umumnya tetap dikenakan pajak.
Perusahaan wajib melakukan penilaian yang tepat untuk menentukan nilai wajar natura tersebut.
Komponen Natura
Beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam natura meliputi:
1. Jenis natura
Komponen pajak pertama yaitu jenisnya, berupa barang atau fasilitas apa saja yang diberikan kepada karyawan.
Semakin bernilai tinggi naturanya, semakin besar juga potensi pajak yang harus dibayarkan.
2. Penilaian natura
Komponen kedua yaitu penilaiannya, berdasarkan nilai pasar atau sewa barang dan fasilitas tersebut.
Dengan penilaian yang tepat akan membantu perusahaan dalam melakukan pelaporan pajak yang akurat.
3. Perhitungan pajak
Komponen terakhir yaitu perhitungannya, dengan menghitung pajak penghasilan (PPh) yang harus dipotong dari natura berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Penghitungan ini tidak boleh sembarangan agar tidak terjadi underpayment atau overpayment pajak.
Tips Mengelola Pajak
Supaya pengelolaan natura lebih efektif, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan oleh perusahaan:
1. Pilih yang dikecualikan pajak
Tips pertama, kamu bisa memberikan natura dalam bentuk yang tidak dikenakan pajak untuk efisiensi biaya.
Sebagai contoh, memberikan makanan dan minuman di kantor atau menyediakan fasilitas kesehatan.
2. Evaluasi kebijakan natura secara berkala
Tips kedua, menyesuaikan kebijakan natura dengan perubahan peraturan perpajakan.
Hal ini penting untuk memastikan perusahaan tetap patuh terhadap aturan pajak yang berlaku.
3. Libatkan ahli pajak
Tips terakhir, konsultasi dengan konsultan pajak untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan menghindari kesalahan penghitungan pajak.
Konsultan pajak juga dapat membantu perusahaan dalam menyusun strategi pemberian natura yang lebih efisien.
Rumus Perhitungan Natura
Rumus perhitungan natura yang umum digunakan adalah:
PPh Natura = Tarif Pajak x Nilai Wajar Natura
Dengan keterangan:
- PPh Natura: Pajak Penghasilan yang dikenakan atas natura
- Tarif Pajak: Mengacu pada tarif pajak penghasilan sesuai ketentuan dalam Undang-Undang PPh (misalnya tarif progresif untuk karyawan individu)
- Nilai Wajar Natura: Nilai pasar atau nilai sewa fasilitas natura yang diberikan
Contoh Perhitungan
Seorang karyawan mendapatkan fasilitas mobil dari perusahaan dengan nilai sewa bulanan Rp10.000.000.
Jika penggunaan mobil tersebut untuk kebutuhan pribadi, maka nilai tersebut dianggap sebagai penghasilan tambahan.
Perhitungan pajaknya: Jika tarif pajak penghasilan karyawan tersebut adalah 15%, maka natura yang harus dibayarkan adalah:
PPh = 15% x Rp10.000.000 = Rp1.500.000
Sehingga perusahaan harus memotong pajak penghasilan sebesar Rp1.500.000 dari karyawan tersebut.
Contoh ini menunjukkan bagaimana pemberian natura dapat berdampak langsung pada penghasilan bersih karyawan dan juga kepatuhan pajak perusahaan.
Optimalkan Kesejahteraan Karyawan dengan GajiGesa
Selain memperhatikan kewajiban natura, perusahaan juga perlu memberikan manfaat lebih kepada karyawan dengan Earned Wage Access (EWA) dari GajiGesa.
Program ini memungkinkan karyawan untuk mengakses gaji mereka secara lebih fleksibel, membantu menjaga stabilitas keuangan dan meningkatkan kepuasan kerja.
Dengan EWA, karyawan jadi tidak perlu bergantung pada pinjaman berbunga tinggi atau menghadapi tekanan finansial yang dapat mengganggu produktivitas mereka.
Nah, kalau kamu ingin tahu informasi lebih lanjut seputar EWA, yuk, segera isi formulir di bawah ini!
