Blog

Pendapatan Disposibel: Pengertian, Cara Menghitung, dan Kenapa Penting untuk Mengatur Keuangan

pendapatan disposibel

Pendapatan disposibel atau disposibel income adalah salah satu indikator penting dalam mengukur kesehatan finansial seseorang.

Dalam kehidupan modern di mana biaya hidup terus meningkat dan kebutuhan semakin dinamis, pendapatan disposibel memainkan peran besar dalam menentukan kemampuan seseorang memenuhi kebutuhan, menabung, hingga berinvestasi.

Tidak hanya penting bagi individu, pemahaman tentang pendapatan disposibel juga relevan bagi perusahaan, terutama terkait kebijakan gaji, benefit, dan kesejahteraan karyawan.

Artikel berikut ini akan membahas secara lengkap definisi pendapatan disposibel, rumus perhitungannya, faktor yang memengaruhi, hingga tips mengoptimalkannya!

Apa Itu Pendapatan Disposibel?

pendapatan disposibel

Pendapatan disposibel sering disebut juga “uang bersih” yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 

Setelah pajak, BPJS, potongan pinjaman, atau potongan internal perusahaan dikurangkan, jumlah uang yang tersisa itulah yang membentuk pendapatan disposibel.

Fungsinya tidak hanya sebagai ukuran kemampuan konsumsi, tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan kemampuan menabung, berinvestasi, hingga menyiapkan dana darurat. 

Dalam dunia HR dan bisnis, pendapatan disposibel turut digunakan untuk memetakan kesehatan finansial karyawan dan merancang benefit yang relevan.

Pendapatan disposibel juga menjadi tolok ukur penting dalam analisis ekonomi karena ikut menentukan daya beli masyarakat. 

Semakin besar pendapatan disposibel, semakin besar potensi belanja, tabungan, dan investasi. 

Sebaliknya, pendapatan disposibel rendah dapat memicu tekanan finansial hingga mendorong karyawan mencari pinjaman yang berisiko.

Mengapa Pendapatan Disposibel Penting?

pendapatan disposibel

Pentingnya pendapatan disposibel tidak dapat dilepaskan dari peran utamanya sebagai indikator nyata kondisi finansial seseorang. 

Berikut sejumlah alasan kenapa konsep ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam dunia kerja.

1. Menentukan kemampuan konsumsi sehari-hari

Pendapatan bersih membantu seseorang mengetahui batas konsumsi yang sehat.

Dengan melihat jumlah uang yang benar-benar bisa dibelanjakan, individu dapat mengatur pengeluaran makanan, transportasi, tagihan rumah, dan kebutuhan lainnya tanpa berlebihan. 

Karyawan dengan pendapatan gaji bersih yang stabil cenderung lebih tenang, lebih produktif, dan tidak mudah stres karena tekanan uang.

2. Menjadi dasar menabung dan berinvestasi

Tanpa mengetahui pendapatan gaji bersih, sulit untuk merumuskan rencana tabungan atau investasi. 

Pendapatan gaji bersih yang besar memberi ruang lebih luas untuk menabung secara rutin, membeli aset, hingga mempersiapkan masa pensiun.

Sebaliknya, bila pendapatan disposibel kecil, strategi keuangan harus lebih ketat agar tidak terjadi defisit bulanan.

3. Mengurangi risiko utang konsumtif

Pendapatan disposibel rendah sering membuat seseorang mengambil pinjaman berbunga tinggi seperti pay later, kartu kredit yang tidak terkendali, hingga pinjol ilegal. 

Inilah mengapa perusahaan kini semakin sadar pentingnya meningkatkan stabilitas finansial karyawan melalui benefit yang lebih modern.

4. Penting bagi perusahaan dalam membuat kebijakan HR

Perusahaan yang memahami kondisi pendapatan disposibel karyawan dapat merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran, seperti:

  • Menentukan benefit yang relevan.
  • Memberikan pelatihan literasi finansial.
  • Memastikan penggajian selalu tepat waktu.
  • Menghadirkan solusi seperti Earned Wage Access (EWA) untuk mendukung kesehatan finansial karyawan.

Komponen yang Mempengaruhi Disposibel Income

komponen uang bersih

Disposibel income tidak hanya dipengaruhi oleh gaji pokok, tetapi oleh berbagai komponen potongan dan tunjangan di dalam sistem payroll.

1. Pendapatan bruto

Pendapatan bruto mencakup seluruh penghasilan sebelum potongan, seperti:

  • Gaji pokok.
  • Tunjangan jabatan.
  • Tunjangan transportasi.
  • Bonus bulanan atau tahunan.
  • Insentif.

Pendapatan bruto merupakan angka awal yang digunakan untuk menghitung gaji bersih.

2. Pajak penghasilan (PPh 21)

PPh 21 adalah potongan pajak wajib yang besarnya dipengaruhi oleh:

  • Status pernikahan.
  • Jumlah tanggungan
  • Penghasilan tahunan.
  • PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak).

Semakin tinggi pajak yang dikenakan, semakin kecil disposibel income seseorang.

3. Potongan BPJS Ketenagakerjaan & Kesehatan

Potongan ini bersifat wajib dan besarannya sudah diatur oleh regulasi pemerintah. 

Dua potongan ini memengaruhi nominal akhir yang diterima karyawan.

4. Potongan internal perusahaan

Contohnya:

  • Pinjaman koperasi.
  • Kasbon perusahaan.
  • Cicilan perangkat kerja.
  • Iuran serikat kerja (jika ada).

Potongan jenis ini sangat mempengaruhi disposibel income aktual setiap bulan.

Cara Menghitung Disposibel Income

cara hitung

Faktor yang Menentukan Besar Kecilnya Disposibel Income

faktor gaji bersih

1. Kebijakan penghasilan

Gaji tinggi tidak selalu berarti disposibel income besar. Komposisi tunjangan dan potongan juga berpengaruh signifikan.

2. Perubahan regulasi pajak

Ketika kebijakan pajak berubah misalnya kenaikan PPh 21 atau perubahan PTKP, maka nilai disposibel income otomatis ikut terpengaruh.

3. Status pernikahan dan jumlah tanggungan

Dalam sistem perpajakan Indonesia, status seperti TK/0, K/1, K/3, dan lainnya memiliki PTKP berbeda sehingga memengaruhi jumlah pajak.

4. Pengeluaran tidak terduga

Pengeluaran mendadak seperti biaya kesehatan, servis kendaraan, atau kebutuhan keluarga juga memengaruhi disposibel income riil yang dirasakan karyawan.

Cara Mengoptimalkan Pendapatan Disposibel

cara mengoptimalkan gaji bersih

1. Atur pengeluaran berdasarkan prioritas

Pisahkan kebutuhan primer seperti makan, listrik, transportasi, dan kesehatan dari keinginan atau hiburan. Hal ini membantu memastikan cash flow selalu stabil.

2. Menggunakan catatan keuangan

Pencatatan keuangan membantu mengontrol kebiasaan boros dan mengoptimalkan pemakaian uang bulanan.

3. Memanfaatkan benefit perusahaan

Program kesejahteraan finansial seperti Earned Wage Access (EWA) dari GajiGesa membantu karyawan mengakses sebagian gaji sebelum waktu pembayaran.

Sehingga, dapat menghindari denda keterlambatan, bunga pinjaman tinggi, atau risiko pinjol.

4. Menghindari utang konsumtif

Belanja impulsif melalui kartu kredit atau paylater sangat cepat menggerus pendapatan bulanan. Kamu bisa menggunakannya hanya untuk kebutuhan penting.

5. Menyiapkan dana darurat

Dana darurat idealnya 3-6 kali dari pengeluaran bulanan. Dengan dana darurat, pendapatan bulanan tidak akan terganggu oleh situasi mendadak.

Hubungi Kami