Blog

6 Tips Strategi Pengelolaan Arus Kas saat Perusahaan Kesulitan Gaji Karyawan

Pengelolaan arus kas

Rasanya bukan lagi sebuah rahasia kalau gaji karyawan adalah salah satu komitmen terbesar dan paling sensitif dalam menjalankan bisnis. Namun, bagaimana jika proses pengelolaan arus kas perusahaan sedang seret, dan tanggal gajian semakin dekat?

Nah, di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak menentu, tantangan dalam menjaga likuiditas bisa datang kapan saja.

Penurunan penjualan, piutang yang menumpuk, hingga kenaikan biaya operasional sering kali membuat perusahaan kesulitan membayar gaji karyawan secara tepat waktu.

Alhasil, loyalitas karyawan pun anjlok dan produktivitas perusahaan akan mengalami penurunan dalam jangka waktu yang panjang.

Meskipun terlihat genting, kamu tak perlu khawatir. Situasi seperti ini bukanlah akhir dari segalanya. Dengan langkah-langkah yang strategis, kamu bisa kok menjaga kepercayaan karyawan dan keberlangsungan bisnis dengan baik.

Agar hal tersebut bisa kamu realisasikan, yuk pelajari 6 tips pengelolaan arus kas berikut untuk mengatasi masa sulit tanpa mengorbankan kesejahteraan timmu.

6 Cara Pengelolaan Arus Kas saat Perusahaan Kesulitan Membayar Gaji Karyawan

Pengelolaan arus kas

1. Evaluasi total arus kas dan buat skala prioritas pengeluaran

Melansir laman Kledo, hal pertama yang perlu kamu lakukan ketika memulai proses pengelolaan arus kas adalah memahami kondisi kas perusahaan secara rinci.

Kamu dapat melakukan evaluasi terhadap seluruh pemasukan dan pengeluaran. 

Identifikasi pengeluaran yang sifatnya esensial, mulai dari gaji, bahan baku, dan biaya utilitas, serta pengeluaran yang bisa ditunda seperti pelatihan eksternal atau pembelian alat yang tidak mendesak.

Setelah itu, susun skala prioritas: pastikan pembayaran yang berhubungan langsung dengan kelangsungan hidup bisnis dan kesejahteraan karyawan tetap dilakukan terlebih dahulu. 

Langkah ini dapat membantu perusahaan mempertahankan operasional sambil menghindari kerugian lebih lanjut.

2. Percepat proses penagihan dan penjualan

Salah satu penyebab perusahaan kekurangan kas adalah lamanya waktu penerimaan dari piutang usaha. 

Nah, untuk mengatasi hal ini kamu bisa melakukan bebeberapa hal termasuk:

  • Hubungi klien atau pelanggan yang belum melunasi pembayaran.
  • Tawarkan diskon atau insentif bagi yang membayar lebih cepat.
  • Percepat proses penagihan dengan sistem digital agar tidak ada keterlambatan administratif.

Jika perusahaan menjual produk atau jasa, pertimbangkan untuk mengadakan program penjualan cepat atau bundling agar terjadi percepatan arus masuk kas.

3. Negosiasi ulang pembayaran dengan vendor/pihak ketiga

Sikap transparan dan komunikatif terhadap vendor sangat penting saat kondisi keuangan sedang tidak baik-baik saja. 

Hubungi mereka dan diskusikan kemungkinan memperpanjang jangka waktu pembayaran atau membuat skema cicilan yang lebih ringan.

Sebagian besar vendor lebih memilih negosiasi daripada kehilangan mitra bisnis. 

Dengan begitu, perusahaan bisa menunda sebagian pengeluaran tanpa merusak hubungan bisnis jangka panjang.

4. Manfaatkan solusi Salary Disbursement (SD) atau Dana Talangan Gaji

Apabila kas perusahaan benar-benar tidak mencukup untuk bayar gaji karyawan, tapi kegiatan operasional harus terus berjalan, perusahaanmu dapat memanfaatkan solusi Salary Disbursement (SD) atau Dana Talangan Gaji.

Dengan memanfaatkan solusi ini, perusahaan tetap bisa membayar kewajibannya kepada karyawan, menjaga stabilitas tim, dan memberi ruang untuk memulihkan kondisi keuangan dengan lebih tenang.

Bukan hanya itu, SD juga menghadirkan sejumlah manfaat lain yang tak kalah menarik. Seperti:

Beberapa keunggulan dari layanan SD antara lain:

  • Fleksibel dan cepat: Proses pencairan dana cepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
  • Menjaga reputasi perusahaan: Karyawan tetap menerima gaji sesuai waktu, sehingga kepercayaan terhadap manajemen tetap terjaga.
  • Menghindari tekanan internal: Karyawan yang menerima gaji tepat waktu tetap termotivasi dan produktif, bahkan dalam masa sulit.

Bagaimana? Tertarik mencari solusi cerdas agar gaji tetap lancar meski arus kas tersendat?

Isi formulir di bawah artikel ini dan dapatkan konsultasi gratis dari tim GajiGesa untuk menemukan skema Salary Disbursement yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnismu.

Ayo, jangan sampai ketinggalan. Prioritaskan kesejahteraan bisnis dan karyawanmu sekarang juga!

5. Lakukan proyeksi dan monitoring arus kas secara berkala

Penting diingat, jangan menunggu sampai kehabisan dana kas untuk bertindak. 

Lakukan proyeksi arus kas ke depan secara rutin, seperti mingguan atau bulanan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan tools sederhana seperti spreadsheet atau software akuntansi.

Dengan monitoring yang konsisten, perusahaan nantinya dapat melihat waktu kemungkinan terjadinya defisit kas dan mempersiapkan strategi antisipasi, termasuk memanfaatkan dana darurat, mengatur ulang invoice, atau mencari sumber pendanaan jangka pendek.

6. Bangun dana darurat perusahaan untuk masa depan

Meski tidak dapat dilakukan secara instan, perusahaan perlu mulai menyisihkan sebagian kecil dari laba untuk membentuk dana darurat. 

Dana ini bisa digunakan saat perusahaan menghadapi kondisi tidak terduga seperti penurunan pendapatan atau lonjakan pengeluaran.

Dengan dana darurat memberikan ruang bernapas untuk perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis tanpa tekanan berlebih dari sisi keuangan.

Hubungi Kami