Rasanya, kini penting sekali bagi kamu yang termasuk sebagai generasi sandwich untuk mengetahui trik pengelolaan keuangan dengan benar.
Buktinya, Home Sweet Loan, film yang mengangkat tema ini tengah menjadi topik pembicaraan yang hangat, khususnya di kalangan pekerja muda dan gen Z.
Jika kamu belum tahu, cerita dalam film ini berfokus pada sosok Kaluna, seorang wanita yang menjadi bagian dari generasi sandwich.
Situasi ini memaksa Kaluna untuk menunda impiannya memiliki rumah sendiri, karena ia perlu membantu memenuhi kebutuhan hidup orang tua dan saudara-saudaranya.
Oleh karena, sebagai generasi sandwich, kamu seperti Kaluna memerlukan strategi pengelolaan keuangan yang berbeda dibandingkan mereka yang tidak berada dalam posisi serupa.
Namun, bagaimana caranya? Bukankah pengeluaran sebagai generasi sandwich kerap membengkak dan menabung jadi sulit dilakukan?
Nah, artikel berikut ini akan memberikan kamu beberapa tips pengelolaan keuangan untuk generasi sandwich. Yuk, disimak!
8 Tips Pengelolaan Keuangan Generasi Sandwich
1. Kenali aset yang dimiliki
Langkah awal pengelolaan keuangan yang harus dilakukan adalah mengenali semua aset dan utang yang ada, seperti tabungan, piutang, atau aset bernilai lainnya.
Dengan memahami total aset dan utang, kamu akan lebih mudah dalam merencanakan keuangan.
Bicarakan juga bersama orang tua mengenai cara terbaik untuk mengoptimalkan aset tersebut agar perencanaan keuangan menjadi lebih efisien.
2. Bantu orang tua merencanakan dana pensiun
Jika orang tua masih aktif bekerja, penting bagi kamu untuk membicarakan rencana dana pensiun bersama mereka.
Bantu kedua orang tuamu untuk menghitung kebutuhan dan cara mengelola dana tersebut agar mencukupi selama masa pensiun.
3. Jalin keterbukaan dengan orang tua dan keluarga
Salah satu tantangan yang sering dihadapi generasi sandwich adalah kurangnya komunikasi terbuka dengan orang tua.
Kondisi ini dapat membuat orang tua mengira bahwa sebagai anak kamu selalu memiliki dana yang cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan kondisi keuangan secara jujur dan memberitahu mereka tentang prioritas yang perlu didahulukan.
4. Persiapkan dana darurat dan perlindungan
Meskipun mungkin terasa berat, generasi sandwich perlu memiliki dana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga.
Setidaknya, pastikan seluruh keluarga terlindungi dengan asuransi, atau jika biaya asuransi terlalu tinggi, BPJS bisa menjadi pilihan alternatif.
5. Mencari program benefit tambahan dari tempat kerja
Tak hanya mempersiapkan asuransi, kamu juga bisa mencari perusahaan yang memberikan program benefit baru, salah satunya Earned Wage Access (EWA) atau Akses Gaji Fleksibel.
Di mana, karyawan bisa mengakses gaji kapan pun dan di mana pun, tanpa harus menunggu tanggal gajian tiba.
Sehingga, saat kebutuhan mendesak tiba, seperti untuk kebutuhan orang tua, kamu bisa langsung menarik gaji lebih awal, tanpa harus menggunakan dana darurat yang sedang kamu kumpulkan.
Keberadaan benefit seperti ini sudah pasti akan membuat kebutuhan menabung jadi lebih mudah. Kamu pun bakal terhindar dari layanan pinjol karena dana darurat jadi selalu tersedia.
Menarik kan? Nah, GajiGesa sendiri merupakan penyedia layanan EWA terbaik di Indonesia. Fitur ini bisa langsung kamu gunakan setelah perusahaanmu bekerja sama dengan kami.
Jadi, jangan sampai ketinggalan. Yuk, rekomendasikan EWA GajiGesa ke HR tempat kerjamu dengan mengisi formulir di bawah ini. Atau, ajak mereka kenalan lebih lanjut dengan produk kami dengan klik tombol berikut.
6. Pisahkan anggaran untuk orang tua dan keluarga
Trik pengelolaan keuangan selanjutnya adalah dengan memisahkan anggaran.
Meskipun tinggal serumah, penting untuk membuat anggaran terpisah antara kebutuhan orang tua dan kebutuhan keluarga inti.
Dengan pemisahan ini, kamu bisa lebih mudah mengelola kebutuhan masing-masing secara lebih efisien.
7. Menabung untuk dana pensiun pribadi
Meskipun kamu perlu membantu orang tua, jangan lupakan pentingnya menabung untuk dana pensiun pribadi, ya.
Cobalah untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan utamakan kebutuhan yang dapat mendukung persiapan masa depan tanpa membebani anak-anakmu nanti.
8. Berinvestasi ketika keuangan stabil
Setelah keuangan kamu stabil, mulai lakukan investasi.
Pilih jenis investasi yang kamu pahami, dan tingkatkan anggaran investasi secara bertahap sesuai dengan kemampuanmu.
Investasi yang tepat akan mempercepat pencapaian tujuan keuanganmu.