logo GajiGesa

Blog

Rotasi Pekerjaan: Pengertian dan 8 Strategi Menerapkannya

pengertian rotasi pekerjaan

Apa kamu masih bingung, apa pengertian rotasi pekerjaan dan bagaimana cara menerapkannya?

Rotasi pekerjaan atau job rotation bisa menjadi pilihan saat perusahaan ingin mengembangkan potensi karyawan. Selain itu, dengan rotasi pekerjaan bisa membantu perusahaan dalam mempertahankan karyawannya.

Tetapi, kamu harus berhati-hati saat menerapkannya. Jika tidak mempunyai strategi yang matang, hal ini akan memberikan dampak buruk bagi perusahaan. Namun, jika berhasil, strategi ini malah bisa memberikan kontribusi baik. 

Oleh sebab itu, perusahaan perlu mengetahui bagaimana strategi menerapkannya supaya berhasil.

Pengertian Rotasi Pekerjaan

Pengertian rotasi pekerjaan yaitu, perpindahan posisi pekerjaan secara periodik dan horizontal tanpa menimbulkan perubahan dalam hal gaji, pangkat, atau golongan. 

Rotasi pekerjaan merupakan metode perusahaan untuk mengembangkan potensi karyawan. Perusahaan akan menukar pekerjaan karyawan, namun masih dalam satu perusahaan atau divisi yang sama. Karyawan tersebut kemudian akan mendapatkan tugas baru dalam jangka waktu tertentu sebelum kembali ke posisi awal. Dengan metode ini, karyawan bisa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan pengalaman serta keterampilan baru. 

Tujuannya, untuk meningkatkan fleksibilitas hingga keterlibatan karyawan. Khususnya bagi karyawan yang masih muda, mereka bisa meningkatkan karier tanpa perlu keluar dari perusahaan dengan program job rotation ini.

Strategi Menerapkan Rotasi Pekerjaan

pengertian rotasi pekerjaan

Setelah kamu mengetahui pengertian rotasi pekerjaan, berikut ini ialah strategi menerapkannya.

Jika kamu ingin menerapkan job rotation membutuhkan strategi dalam penerapannya. Berikut ini ialah beberapa hal yang perlu kamu siapkan dalam menyusun strateginya, yaitu: 

#1 Persetujuan dari pimpinan perusahaan

Strategi pertama job rotation adalah pimpinan perusahaan atau para eksekutif harus menyetujuinya. Sebab, tanpa persetujuan mereka, program tidak bisa berjalan lancar dan bertahan lama.

Rotasi pekerjaan bisa bertahan lebih lama jika para pemimpin saling mendukung program tersebut. Mereka juga harus memiliki kesadaran bahwa program ini adalah salah satu investasi baik bagi perusahaan.

Di sisi lain, pimpinan perusahaan juga harus sadar bahwa karyawan yang dirotasi ini mungkin belum berpengalaman di divisi baru tujuannya. Jadi, kurangi ekspektasi bahwa karyawan ini bisa langsung beradaptasi dengan pekerjaan di divisi barunya, ya.

#2 Tujuan dan rencana rotasi

Sebelum melakukan rotasi karyawan, kamu perlu menentukan tujuan dan rencana kerja, supaya proses tersebut berlangsung efektif dan cermat.

Misalnya, jika tujuan rotasi adalah untuk promosi jabatan. Maka, kamu bisa membuat sejumlah pelatihan untuk mendukung atau mengasah keterampilan yang dibutuhkan karyawan tersebut. Selain itu, kamu juga harus merencanakan evaluasi secara berkala, supaya rotasi pekerjaan berjalan sesuai tujuan.

#3 Analisis pekerjaan

Strategi job rotation berikutnya yang tidak kalah penting yaitu, melakukan job analysis. Tujuannya, untuk menentukan komponen pekerjaan apa saja yang akan dilakukan selama proses rotasi.

Kamu bisa pilih kompetensi atau tugas paling penting yang perlu dipelajari atau paling sering digunakan.

#4 Pengembangan proses seleksi

Strategi selanjutnya yaitu, mengembangkan proses seleksi. Dalam hal ini, kamu harus menentukan berapa banyak rotasi pekerjaan yang bisa terjadi secara bersamaan.

Selain itu juga, menentukan bagaimana menyeleksi dan memilih karyawan untuk program tersebut.

#5 Penilaian kesiapan kerja

Ada baiknya kamu membuat penilaian kesiapan kerja. Hal ini sebagai cara untuk menyesuaikan pengalaman rotasi pekerjaan.

Kamu bisa melakukannya seperti di bawah ini:

  • Menyediakan beberapa jenis penilaian yang menentukan kesiapan dan tingkat keterampilan karyawan saat ini.
  • Membuat profil dan deskripsi pekerjaan dengan menggunakan job analysis.
  • Memberikan informasi tentang program-program yang harus karyawan ikuti selama rotasi. Misalnya, mengikuti pembelajaran daring, berpartisipasi dalam proyek khusus, mentoring, coaching, dan lainnya.
  • Membicarakan kesiapan proses rotasi dengan karyawan yang terlibat. Diskusikan tentang persiapan rotasi, durasi rotasi yang akan berlangsung, dan kesiapan karyawan menerima tugas baru.

#6 Arahan pada seluruh tim

Jika semua strategi di atas sudah kamu persiapkan dengan matang, maka selanjutnya harus mengarahkan dan melibatkan seluruh tim di perusahaan. 

Strategi ini sangat penting sebab karyawan yang terlibat rotasi pekerjaan secara langsung dan tidak langsung harus memahami peran mereka. Selain itu, mereka juga harus bertanggung jawab dengan pekerjaan dan bagaimana membantu proses tersebut agar berlangsung dengan baik.

#7 Dukungan untuk proses rotasi

Strategi selanjutnya yaitu, mendukung proses rotasi secara berkelanjutan.

Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan check-in milestones atau memeriksa program dengan sistem manajemen proyek. Dengan cara tersebut, perusahaan bisa memastikan kemajuan program dan karyawan dapat merasakan manfaatnya.

#8 Standar keberhasilan inisiatif

Strategi selanjutnya yaitu, mengukur dan mengakui keberhasilan inisiatif kegiatan rotasi pekerjaan ini. Cara untuk mengukur keberhasilan kamu bisa melakukan penilaian keterampilan karyawan yang sedang mengikuti program, termasuk mengevaluasi secara periodik.

Kamu dapat mengukur kemajuan rotasi pekerjaan secara berkala. Kemudian, kamu bisa memberikan apresiasi kepada karyawan yang mampu meningkatkan kompetensi atau mencapai target tertentu.

Hubungi Kami