Tidak hanya dalam dunia keuangan, turnover juga terjadi pada karyawan. Pergantian karyawan dalam waktu cepat ini dapat menimbulkan produktivitas perusahaan yang semakin menurun. Penyebab turnover karyawan terjadi karena beberapa faktor.
Untuk menanggulangi terjadinya turnover karyawan yang tinggi, perusahaan harus mengevalasi penyebabnya, lalu memperbaiki sistem dan operasional internalnya. Jika tingkat turnover di perusahaan masih tinggi, kamu perlu memperdalam penyebabnya, seperti hal-hal berikut ini.
Pengertian Turnover Karyawan
Turnover adalah aktivitas pergantian karyawan dalam sebuah perusahaan secara cepat dengan jangka waktu yang pendek. Biasanya, turnover karyawan disebabkan oleh beberapa faktor penentu.
Tingkat turnover diukur dari jumlah karyawan yang berhenti kerja dalam periode waktu tertentu. Ketika sebuah perusahaan cukup sering mengganti karyawan, bisa dibilang bahwa tingkat turnover-nya sangat tinggi.
Jika jumlah turnover karyawan semakin meningkat, maka dapat dipastikan bahwa ada yang salah dari perusahaan tersebut. Dengan seiring meningkatnya jumlah turnover, ini bukan pertanda yang bagus untuk perusahaan dan harus melakukan pembenahan.
Faktor Penyebab Turnover Karyawan
Ada tiga faktor yang menjadi penyebab turnover karyawan.
1. Faktor Individu
Faktor individu timbul dari diri karyawan tersebut. Masalah yang dihadapi bisa bermacam-macam. Seperti, beban kerja yang terlalu berat, kepuasan kerja, bahkan sampai melibatkan mentalitas karyawan itu sendiri.
Ketika karyawan menilai bahwa tempat kerjanya sudah tidak menjanjikan lagi, mereka sesegera mungkin memutuskan untuk resign. Beberapa karyawan juga ingin mencari tantangan baru. Oleh sebab itu, perusahaan perlu mengadakan evaluasi kinerja karyawan secara rutin.
2. Faktor Luar
Faktor luar penyebab turnover karyawan berkaitan dengan masalah geografis. Seperti, jarak kantor yang jauh dari tempat tinggal karyawan. Bisa juga lokasi kantor yang tidak strategis menjadi alasan karyawan untuk resign. Karyawan lebih memilih kantor yang berlokasi di pusat bisnis.
3. Faktor Perusahaan
Faktor perusahaan menjadi penyebab turnover karyawan yang paling krusial. Bisa terjadi karena sistem kerja yang buruk, tidak adanya work-life balance, pemimpin yang tidak kompeten, hingga kurangnya transparansi menjadi akibat terjadinya turnover karyawan.
Dengan berbagai penyebab tersebut, perusahaan tidak boleh membiarkan turnover terlalu tinggi. Perusahaan harus melakukan pembenahan terkait kebijakan dan peraturan untuk mengurangi terjadinya turnover karyawan.
Cara Menurunkan Tingkat Turnover Karyawan
Setelah mengetahui faktornya, berikut ini empat cara mengatasi penyebab turnover karyawan.
1. Merekrut Kandidat yang Tepat Sejak Awal
Dalam merekrut karyawan baru, pastikan calon kandidat tidak hanya memiliki hard skill. Recruiter harus menyesuaikan calon kandidat dengan budaya kerja perusahaan.
Untuk mengantisipasi ketidakcocokan, ajukan pertanyaan kepada kandidat untuk menggali perilakunya dalam menghadapi situasi. Jelaskan juga sedikit mengenai lingkungan dan budaya kerja di perusahaan.
2. Buat Jenjang Karier di Perusahaan
Berdasarkan riset Michael Page Indonesia yang berjudul The Talent Trends 2022: The Great X, ada beberapa faktor yang mempengaruhi calon karyawan terhadap pemilihan tempat kerja. Sebanyak 9% responden memilih jenjang karier sebagai pertimbangan dalam memilih tempat kerja.
Dari hasil riset tersebut, perusahaan perlu memberikan peluang jenjang karier serta program pengembangan keterampilan untuk karyawan. Tujuannya, agar para karyawan memiliki motivasi kerja, hingga memiliki kesempatan untuk mencapai jenjang karier yang tinggi.
Dengan begitu, perusahaan dapat mengurangi tingkat turnover karyawan.
3. Menggunakan Skema Jam Kerja Fleksibel
Memiliki work-life balance sudah menjadi dambaan setiap karyawan. Perusahaan dapat memberikan fasilitas berupa jam kerja yang fleksibel.
Skema jam kerja fleksibel tentu tidak diperuntukkan bagi semua industri. Namun, kamu perlu membuat aturan perusahaan bisa mengatur jam kerja yang fleksibel agar para karyawan memiliki work-life balance.
Dengan adanya aturan ini, kamu bisa meminta para karyawan, termasuk pemimpin atau manajer divisi, untuk menghormati jam kerja dan non-kerja stafnya. Ini akan sangat membantu para karyawan karena mereka merasa dihargai batasannya.
4. Menawarkan Gaji dan Tunjangan yang Menarik
Selain menginginkan jenjang karier, karyawan tentu juga mencari perusahaan yang menawarkan gaji tinggi dan tunjangan menarik. Di Indonesia, standar yang diberikan adalah upah minimum (UMR), BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan.
Agar lebih menarik minat karyawan, perusahaan bisa memberikan tunjangan berupa transportasi dan makan. Dalam menentukan gaji, perusahaan perlu melakukan riset gaji daerah terlebih dahulu.
Selain itu, kamu juga bisa memberikan akses gaji fleksibel. Dengan memberikan akses lebih awal untuk gaji karyawan, kamu juga membantu karyawan untuk mengatasi masalah finansialnya. Seringkali, masalah finansial ini menjadi penyebab karyawan resign karena ia menginginkan uang yang “mudah cair” pada saat tidak terduga.
Saat memiliki akses gaji fleksibel, karyawan tidak perlu lagi melakukan pinjol untuk mendapatkan kemudahan pencairan uang saat terdesak.
Perusahaan bisa memberikan manfaat akses ini dengan gratis. Kamu hanya perlu menghubungi GajiGesa untuk bekerjasama dan mendapatkan aksesnya.
Nah, saat ini, seberapa besar turnover karyawan di perusahaan kamu? Yuk, mulai kurangi turnover karyawan dengan menerapkan keempat cara berikut.