
Perbedaan HRD dan personalia sering kali masih disalahpahami oleh banyak orang, terutama di perusahaan skala menengah ke bawah yang belum memiliki struktur organisasi yang kompleks.
Padahal, memahami perbedaan keduanya sangat penting dalam mendukung keberhasilan strategi manajemen SDM secara menyeluruh.
Meskipun berada di bawah divisi HR, HRD dan personalia memiliki pendekatan, peran, dan cakupan kerja yang sangat berbeda.
Jika personalia lebih fokus pada aspek administratif dan teknis, maka HRD hadir dengan pendekatan strategis untuk pengembangan karyawan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan lebih rinci mengenai perbedaan HRD dan personalia!
Perbedaan HRD dan Personalia

Berikut ini ialah perbedaan dari HRD dan personalia yang perlu kamu ketahui, diantaranya:
Personalia: Pilar administrasi dalam perusahaan
Umumnya, personalia adalah bagian yang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas administratif karyawan.
Sering kali, istilah ini digunakan di perusahaan lama atau konvensional yang belum menerapkan praktik modern dalam pengelolaan karyawannya.
Tugas personalia umumnya meliputi:
- Mencatat dan mengelola absensi harian.
- Menghitung dan memproses gaji, lembur, dan potongan.
- Mengelola data BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
- Menangani proses cuti dan izin.
- Menyusun laporan kehadiran dan penggajian.
- Menangani pemutusan hubungan kerja (PHK) secara administratif.
Dengan kata lain, personalia berfungsi menjaga agar sistem administrasi SDM berjalan sesuai ketentuan.
Namun, fungsi ini cenderung tidak menyentuh sisi pengembangan karyawan, yang justru sangat penting dalam meningkatkan daya saing perusahaan.
HRD: Lebih dari sekadar mengelola orang
Sementara itu, fungsi HRD (Human Resource Development) berfokus pada peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga kerja.
HRD adalah bagian strategis dari manajemen SDM yang berperan dalam mempersiapkan karyawan agar mampu menghadapi tantangan bisnis dan berkontribusi maksimal terhadap pertumbuhan organisasi.
Berikut ini beberapa tanggung jawab utama HRD:
- Melakukan rekrutmen dan seleksi calon karyawan.
- Menyusun program orientasi, pelatihan, dan pengembangan keterampilan.
- Melakukan evaluasi kinerja (performance appraisal).
- Merancang jalur karier dan sistem promosi.
- Menyusun kebijakan dan budaya perusahaan.
- Membangun employer branding dan retensi karyawan.
Dengan pendekatan strategis, HRD berperan sebagai mitra bisnis internal yang membantu perusahaan mencapai tujuan jangka panjang melalui pengembangan SDM.
Dampak Penting Memahami Perbedaan HRD dan Personalia

Memahami dengan baik perbedaan HRD dan personalia dapat memberikan dampak besar terhadap efektivitas pengelolaan tenaga kerja dalam perusahaan.
Jika perusahaan hanya menitikberatkan pada fungsi administratif saja, maka potensi karyawan tidak akan berkembang optimal.
Beberapa manfaat dari pembagian fungsi yang jelas antara HRD dan personalia:
- Produktivitas meningkat karena pengembangan kompetensi berjalan dengan baik.
- Turnover karyawan menurun karena karyawan merasa dihargai dan memiliki jenjang karier.
- Efisiensi kerja tercapai, karena tidak ada tumpang tindih antara fungsi administratif dan strategis.
- Perusahaan lebih adaptif terhadap perubahan karena SDM yang lebih siap menghadapi tantangan baru.
Dengan membedakan peran antara tugas personalia dan fungsi HRD, perusahaan bisa merancang struktur organisasi yang lebih efisien dan mampu tumbuh lebih cepat.
Peran Teknologi dalam Mendukung HRD dan Personalia

Di era digital, HRD dan personalia membutuhkan dukungan teknologi untuk mempercepat proses kerja dan meningkatkan akurasi data.
Salah satu inovasi yang sangat membantu adalah solusi Earned Wage Access (EWA) atau Akses Gaji Fleksibel dari GajiGesa.
Apa Itu EWA GajiGesa?
EWA adalah sistem yang memungkinkan karyawan untuk mengakses sebagian dari gaji yang sudah mereka hasilkan sebelum tanggal gajian.
Layanan ini sangat membantu terutama bagi karyawan yang menghadapi kebutuhan mendesak di tengah bulan.
Manfaat EWA Bagi HRD dan Personalia:
- Mengurangi beban administratif personalia terkait pengajuan pinjaman darurat atau kasbon.
- Meningkatkan kesejahteraan karyawan, yang menjadi bagian penting dalam strategi retensi HRD.
- Mengurangi stres keuangan karyawan, sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas.
- Mendukung citra perusahaan sebagai tempat kerja yang peduli dan adaptif terhadap kebutuhan karyawan.
Dengan menggunakan GajiGesa, HRD dapat menyelaraskan program kesejahteraan dengan strategi SDM, dan personalia dapat bekerja lebih efisien tanpa harus terbebani tugas-tugas manual yang berulang.