Mari rayakan Hari Keadilan Internasional Sedunia pada 17 Juli ini dengan mendorong budaya perlakuan adil di tempat kerja.
Seperti yang kamu ketahui, di dunia kerja tak sedikit pekerja yang sering menghadapi tindakan tidak adil.
Padahal, siapa pun dirimu tanpa memandang gender dan latar belakang budaya, semua orang berhak bekerja dengan nyaman dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
Inilah mengapa kesetaraan dan keadilan di dunia kerja penting untuk diperjuangkan. Pasalnya, hal ini menekankan fakta bahwa semua pekerja harus mendapatkan perlakuan yang adil dan bebas dari diskriminasi berdasarkan identitas mereka.
Lalu, seperti apa implementasi yang dapat perusahaan lakukan agar semua pekerja mendapatkan perlakuan yang adil di tempat kerja?
Nah, GajiGesa akan beberikan kamu beberapa contoh yang dapat dilakukan!
7 Implementasi Perlakuan Adil di Tempat Kerja
1. Kesetaraan upah
Hingga saat ini, kesenjangan upah antara pekerja laki-laki dan perempuan masih sering ditemukan. Fenomena ini berlaku meskipun mereka memiliki kemampuan yang sama, serta mendudukan posisi yang setara dalam perusahaan.
Bahkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada 2023, pekerja laki-laki mendapatkan upah rata-rata per jam lebih tinggi sebesar Rp20,125 dibandingkan perempuan senilai Rp16,779.
Oleh sebab itu, sudah saatnya perusahaan melimpahkan upah yang setara sesuai dengan kemampuan dan posisi yang diduduki bukan berdasarkan gender.
Inisiatif ini dijamin bisa menjadi gerbang agar seluruh perusahaan dari seluruh sektor industri yang ada, untuk mendukung perlakuan adil di tempat kerja.
2. Dorong sistem kerja yang mengutamakan kolaborasi
Tips selanjutnya untuk menerapkan perlakuan adil di tempat kerja adalah dengan mengutamakan sistem kerja kolaborasi.
Tempat kerja modern umumnya menerima segala bentuk perubahan dengan cepat. Karyawan di dalamnya pun merasa lebih termotivasi jika pekerjaan didorong oleh semangat kolaborasi dan kerja sama tim.
Tak hanya itu, menurut laman Vantage Circle, budaya kolaborasi dapat meningkatkan rasa kesetaraan dalam tempat kerja. Sebab, gaya kerja tersebut mampu menciptakan kondisi di mana setiap orang dari semua latar belakang yang berbeda diperlakukan dengan sama.
Keragaman keterampilan dan pengalaman di antara tim juga mendorong karyawan untuk belajar dari satu sama lain.
Hal ini membantu kamu sebagai HR untuk membangun tim yang kohesif dan fokus pada pencapaian tim serta perusahaan.
3. Kesempatan yang sama untuk berkembang
Dalam dunia kerja, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karier.
Hal ini dimulai dari proses rekrutmen yang objektif, penempatan kerja sesuai kemampuan, kebebasan berpendapat, hingga kesempatan untuk meniti jenjang karier.
Namun, sayangnya masih banyak perusahaan ragu untuk menempatkan perempuan pada posisi kepemimpinan.
Pada Hari Keadilan Internasional Sedunia ini, mari saatnya beri kesempatan melimpah untuk perempuan menduduki posisi manajerial jika memang keahliannya mumpuni.
4. Prioritaskan work life balance karyawan
Jika ingin mendorong kultur di tempat kerja yang selalu mendorong perlakuan adil, kamu bisa prioritaskan work life balance karyawan.
Yap, hal ini sudah pasti akan memberikan ruang bagi karyawan untuk tumbuh dan berkembang.
Namun, karyawan pun nantinya jadi bisa bersosialisasi dengan lebih mudah dan lebih menghormati satu sama lainnya.
Maka dari itu, inisiatif ini pun tak melulu perihal kebugaran psikis karyawan. Akan tetapi, juga bentuk penerimaan terhadap semua orang, terlepas dari gender dan latar belakang kebudayaannya.
Sebagai contoh, kamu bisa mengutamakan cuti untuk pekerja perempuan yang hendak mencari fasilitas penitipan anak. Atau, kamu juga bisa berikan cuti untuk setiap hari libur keagamaan.
5. Bekerja dengan aman dan nyaman
Lingkungan kerja yang aman dan nyaman merupakan hak setiap pekerja.
Namun, bagi pekerja perempuan, hal ini masih perlu diperjuangkan. Selain menghadapi diskriminasi, pelecehan seksual pun masih menjadi ancaman bagi kenyaman dan keselamatan mereka.
Oleh sebab itu, perusahaan harus bisa membuat atau bahkan memberikan sanksi tegas bagi para karyawan yang melakukan pelecehan terhadap pekerja perempuan.
6. Perpanjang program onboarding perusahaan
Untuk menerapkan budaya yang mengutamakan perlakuan adil di tempat kerja, kamu bisa coba untuk memperpanjang masa orientasi (onboarding).
Di sini, kamu bisa sediakan rencana untuk membangun program orientasi yang mampu memberikan dukungan berkelanjutan setidaknya selama enam bulan atau bahkan satu tahun ke depan.
Dengan melakukan hal ini, kamu dapat memastikan bahwa setiap karyawan siap untuk mencapai tujuan karier pribadinya dan perusahaan.
Bukan hanya itu, proses onboarding yang diperpanjang juga bisa menjadi ruang pengembangan bagi karyawan yang merasa kurang terwakili.
Momen tersebut bisa kamu manfaatkan untuk terus memeriksa apakah dukungan dari perusahaan benar bermanfaat, dan hubungan mentor-mentee berfungsi dengan baik.
7. Sediakan benefit yang lebih memadai
Tips terakhir yang bisa kamu terapkan untuk dorong perlakuan adil di tempat kerja adalah dengan menyediakan benefit yang lebih memadai.
Diskusi mengenai kesetaraan tidak akan lengkap tanpa membahas upah serta benefit yang lazim.
Faktanya, kita masih tertinggal jauh dalam menjembatani kesenjangan, khususnya dalam hal finansial.
Sebagai contoh, dalam laju yang terjadi saat ini, laman Skill Cast memprediksi bahwa diperlukan 217 tahun untuk menutup kesenjangan ekonomi baik antar gender.
Sebagai solusi, perusahaanmu bisa sediakan benefit yang paling pas, yakni Earned Wage Access (EWA) atau yang lebih dikenal dengan akses gaji fleksibel GajiGesa.
Sesuai namanya, layanan ini memungkinkan setiap karyawan untuk tarik gaji lebih awal tanpa harus menunggu tanggal gajian.
Dengan menghadirkan kompensasi ini, perusahaan bisa memberikan keleluasaan untuk seluruh karyawannya dalam mengatur gaji mereka sendiri.
Sistem akses gaji fleksibel ini juga sangat membantu bagi karyawan, khususnya dalam kondisi daurat. Sebab, tanpa harus menunggu momen gajian, masalah bisa diselesaikan dengan cepat dan karyawan tidak perlu lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda.
Menghadirkan EWA pun bisa menjadi bukti akan dedikasi perusahaan terhadap keseteraan finansial antar pekerja, tanpa melihat gender maupun latar belakang budaya.
Menarik bukan? Nah, layanan EWA kami hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan GajiGesa.
Maka dari itu, jangan sampai ketinggalan. Yuk, segera isi formulir di bawah ini dan rekomendasikan perusahaanmu pada kami!