Kamu sudah tahu belum mengenai Sistem Manajemen Anti-Suap ISO 37001?
Sebelum mengetahui mengenai ISO 37001, ketahui terlebih dahulu, yuk, tentang penyuapan. Penyuapan merupakan jenis tindak perkara korupsi yang paling banyak ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lho.
Berdasarkan laman Tempo, pada tahun 2021 terdapat kasus korupsi sebanyak 763 kasus. Bahkan, Indonesia Corruption Watch (ICW) juga menyebutkan bahwa nilai kerugian negara akibat korupsi meningkat.
Pada semester 1 2020, nilai kerugian negara dari kasus korupsi sebesar Rp18,173 triliun. Lalu, pada semester 1 2021, nilainya meningkat hingga mencapai Rp26,83 triliun.
Pemerintah juga telah membuat kemajuan dalam mengatasi penyuapan, melalui persetujuan internasional. Organisasi tersebut seperti Economic Co-operation and Development Convention on Combating Bribery of Foreign Public Officials in International Business Transactions.
Selain itu, ada juga the United Nations Convention against Corruption dan melalui peraturan perundang-undangan masing-masing negara. Tapi, hukum tersebut sendiri tidak cukup untuk menyelesaikan masalah.
Sehingga, organisasi atau perusahaan mempunyai tanggung jawab secara proaktif dalam berkontribusi melawan penyuapan, seperti Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016.
Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai sistem manajemen antisuap serta manfaatnya bagi perusahaan.
Sistem Manajemen Anti-Penyuapan (SMAP)
Sistem manajemen anti-penyuapan merupakan standar yang memiliki persyaratan dan menyediakan panduan antipenyuapan. Standar ini bertujuan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara, meninjau, dan meningkatkan sistem manajemen antipenyuapan.
Sistem ini bisa berdiri sendiri atau dapat diintegrasikan dengan keseluruhan sistem manajemen. Berikut beberapa tahap SMAP berdasarkan standar ISO 37001:2016, yaitu:
- Konteks. Ini merupakan tahap di mana kamu menentukan isu eksternal dan internal, persyaratan pemilik kepentingan, penilaian risiko penyuapan dan penentuan lingkup SMAP.
- Kepemimpinan. Tahap di mana menentukan kepemimpinan dan komitmen, peran dan tanggung jawab, kebijakan antipenyuapan dan fungsi kepatuhan.
- Perencanaan. Tahap di mana kamu merencanakan mengenai penanganan risiko penyuapan dan penentuan sasaran SMAP.
- Dukungan. Tahap di mana memantau sumber daya, kompetensi dan proses kepegawaian, kepedulian dan pelatihan, serta komunikasi dan informasi terdokumentasi.
- Operasi. Tahap untuk mengimplementasikan uji kelayakan, pengendalian keuangan, non-keuangan, pengendalian pihak ketiga, area risiko tinggi, pelaporan kepedulian, dan investigasi penanganan.
- Evaluasi. Tahap untuk evaluasi terhadap tinjauan manajemen serta fungsi kepatuhan.
- Peningkatan. Tahap mengoptimasi terkait adanya ketidaksesuaian tindakan korektif dan peningkatan berkelanjutan.
Standar ini mewakili tata kelola internasional yang baik dan dapat digunakan dalam semua yurisdiksi. Hal ini berlaku untuk organisasi kecil, medium dan besar pada semua sektor, seperti sektor publik, swasta dan nirlaba.
Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Anti-Penyuapan ISO 37001 pada Perusahaan
Berikut beberapa manfaat yang akan didapatkan dalam penerapan SMAP ISO 37001, yaitu:
#1 Memperkuat sistem manajemen perusahaan ataupun organisasi
Manfaat ISO 37001 yang bisa kamu rasakan yaitu, peningkatan dalam sistem manajemen perusahaan. Dengan perusahaan mendapatkan sertifikasi antisuap, hal ini akan mempunyai kemampuan untuk mengurangi risiko penyuapan yang lebih baik.
Penguatan sistem tersebut akan berdampak pada berbagai aspek, baik di dalam atau luar perusahaan. Misalnya, efisiensi beban biaya, upaya menghindari risiko permasalahan hukum, dan mengontrol konflik kepentingan.
#2 Patuh terhadap aturan perundang-undangan
UU di Indonesia sudah mengatur bahwa tindakan suap merupakan salah satu tindakan pelanggaran hukum. Sehingga, siapa pun yang terlibat dalam praktik suap, akan menghadapi pihak berwajib karena telah terbukti melakukannya.
Dengan penerapan standar ISO 37001 SMAP, hal ini menunjukkan bahwa pihak perusahaan patuh terhadap aturan UU.
Memang, tidak ada yang bisa menjamin praktik suap akan hilang dari perusahaan. Namun, penggunaan ISO 37001 berguna untuk meminimalkan permasalahan hukum berupa tindakan suap.
#3 Memantau dan mengelola risiko organisasi serta jaringan rantai pasokan
Dalam penerapan standar SMAP, ini akan membuat para pengusaha melakukan pemantauan lebih intens. Serta, melakukan pengelolaan yang berkaitan dengan aktivitas suap dalam perusahaan.
Selain itu, perusahaan dengan sertifikasi ISO 37001 dapat melakukan hal yang berkaitan dengan jaringan rantai pemasoknya. Namun, upaya pemantauan dan pengelolaan risiko tersebut tidak dapat dilakukan sendiri sehingga harus dibarengi dengan kerja sama antar pemangku kepentingan.
#4 Menilai komitmen subkontraktor, agen, serta pemasok
Manfaat yang terakhir dari penerapan sistem manajemen anti penyuapan juga bisa menilai bagaimana komitmen pihak terkait. Baik itu dari para mitra, seperti supplier, subkontraktor, ataupun distributor dan agen.
Penerapan SMAP yang optimal bisa membuat perusahaan menjadi tidak terganggu jika terjadi masalah pada rantai pasok. Sehingga, langkah ini bisa menjadikan aktivitas bisnis berjalan lebih baik dan terhindar dari praktik suap.
Itulah manfaatnya jika perusahaan atau organisasi menerapkan ISO 37001 sistem manajemen antisuap.