Di tahun 2024 ini, FnB (food and beverages) dinilai sebagai salah satu bidang yang paling dinamis dan penuh tantangan.
Praduga ini muncul karena sektor industri tersebut diperkirakan bakal tumbuh pesat tahun ini. Sehingga, pegiat di dalamnya perlu memperluas penawaran dan basis pelanggan mereka.
Melansir laman Global Market Insights, pengamat juga telah menemukan pergeseran paradigma dalam pola makan konsumen.
Hal ini secara tak langsung mendorong produsen untuk membawa perubahan dalam proses manufaktur dan mengatasi tantangan utama di sektor ini secara efektif.
Apabila gagal, bukan tak mungkin jika sektor food and beverages dalam negeri runtuh dan merasakan kerugian yang cukup besar.
Melihat hal tersebut, kali ini GajiGesa akan menjelaskan sejumlah tantangan yang akan dihadapi sektor bidang FnB. Artikel berikut juga akan menguraikan sejumlah cara terbaik untuk menghadapinya.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, langsung simak selengkapnya dalam artikel singkat GajiGesa di bawah ini!
5 Tantangan dalam Sektor Bidang FnB
1. Gangguan pada rantai pasokan
Menurut laman Know How, ketegangan geopolitik, perubahan permintaan dan penawaran, serta masalah transportasi dapat menyebabkan gangguan rantai pasokan (supply chain).
Hal ini dapat mengakibatkan kekurangan bahan baku, keterlambatan pengiriman produk, dan biaya operasional yang lebih tinggi.
Masalah gangguan supply chain pun bisa makin rumit akibat perubahan iklim yang secara langsung berdampak pada ketersediaan bahan baku dan produksi tanaman.
Untuk menanggulangi isu ini, perusahaan FnB sebenarnya dapat mendiversifikasi pemasok. Bahkan, sekarang ini tersedia beragam teknologi yang dapat meningkatkan perkiraan dan memperkuat hubungan perusahaan dengan pemasok.
Namun, proses kerjanya harus dilakukan dengan cepat agar pemasok tidak segera menjalin hubungan kerja sama dengan kompetitor.
2. Tingkat persaingan yang semakin ketat
Tantangan selanjutnya yang menghantui bidang FnB adalah tingkat persaingan di pasar yang semakin tinggi.
Seperti paparan GajiGesa sebelumnya, industri FnB diperkirakan bakal tumbuh drastis di tahun 2024 ini.
Hal ini termasuk munculnya berbagai restoran kecil, kafe kopi lokal yang menjamur, hingga jasa pengiriman katering yang mulai merintis di sana sini.
Fenomena satu ini memang terlihat menarik. Akan tetapi, bila tak sanggup berinovasi, banyak bidang usaha FnB yang akan tumbang.
3. Preferensi konsumen yang terus bergeser
Bidang FnB kini menghadapi tantangan untuk bisa secara konsisten mengembangkan dan mendiversifikasi penawarannya.
Mengapa demikian? Sebab, selera dan preferensi konsumen terus bergeres, dan kini lebih mengutamakan opsi makanan yang lebih sehat.
Sebagai contoh, makanan organik, non-GMO, dan bebas bahan tambahan buatan, serta kebutuhan akan protein vegan, nabati, dan alternatif.
Tanpa menghadirkan opsi-opsi makanan seperti di atas, profit bisnis rasanya takkan terlalu signifikan, terutama yang aktif berjualan di pusat kota besar.
4. Kesulitan melayani pelanggan secara tepat waktu
Melansir laman Locus, tantangan bidang FnB yang kerap dilupakan adalah resource yang sifatnya tidak kekal. Dalam kata lain, kebanyakan item dalam inventaris mereka adalah bahan baku yang bisa basi.
Selain itu, ramainya pelanggan di jam-jam tertentu seperti waktu makan siang tak jarang bisa membuat karyawan kewalahan.
Alhasil, banyak kedai atau restoran yang kesulitan untuk melayani pelanggannya dengan tepat waktu.
Kedua isu di atas juga bisa menyebabkan biaya operasional badan usaha FnB untuk melambung tinggi. Progres bisnis pun pada akhirnya bakal terhambat.
5. Kualitas kerja karyawan yang tidak maksimal
Nah, tantangan satu ini merupakan isu besar bagi banyak perusahaan yang bergerak di bidang FnB.
Masalah ini hadir akibat beberapa hal. Seperti struktur organisasi yang berantakan, beban kerja yang menumpuk, dan tentunya kesejahteraan yang terbengkalai.
Sayangnya, isu kualitas kerja sering dipandang sebelah mata oleh banyak pegiat bidang FnB. Padahal, imbasnya cukup berbahaya pagi progres industri tersebut.
Sebagai contoh, customer experience dan kualitas produk yang memburuk, serta tercorengnya reputasi perusahaan.
Sebagai solusi atas tantangan ini, perusahaan di bidang FnB bisa menyediakan benefit finansial terbaik untuk karyawannya seperti Earned Wage Access (EWA) atau Akses Gaji Fleksibel GajiGesa.
Earned Wage Access GajiGesa: Solusi Tingkatkan Kinerja Karyawan
Layanan Earned Wage Access GajiGesa memungkinkan karyawan untuk mengakses dan menarik gajinya secara fleksibel.
Dalam keadaan mendesak, mereka bisa menarik gajinya tanpa perlu menunggu tanggal gajian tiba.
Alhasil, tak ada lagi kata pinjol karena karyawan bisa selalu mengakses GajiGesa kapan pun dan di mana pun mereka berada.
Kehadiran EWA pun bisa menjadi penjamin untuk kesejahteraan karyawan. Sebab, mereka tak perlu lagi memikirkan utang karena jumlah gaji yang ditarik akan langsung diakumulasikan dalam siklus gajian selanjutnya.
Kesejahteraan yang terjamin merupakan hal positif bagi perusahaan di bidang FnB. Hal ini akan membuat kualitas kerja karyawan lebih baik dan membuat angka retensi terus meningkat.
Progres bisnis pun takkan terhambat karena kepuasan kerja karyawan bakal melambung tinggi.
Bagaimana? Menarik, kan? Nah, kalau gitu jangan sampai ketinggalan. Yuk, rekomendasikan HR-mu untuk booking demo produk dengan GajiGesa. Segera isi formulir di bawah artikel ini!