Memasuki pertengahan kuartal pertama di 2024, banyak pebisnis yang kini tengah mencari tips untuk menghadapi inflasi.
Bagaimana tidak? Menurut laman British Business Bank, saat ini lingkungan ekonomi global sedang terlihat mengerikan bagi para pemimpin bisnis.
Jika tidak siap menghadapi fenomena ini, kemungkinan besar bisnis yang mereka jalankan bakal merasakan kerugian besar dan pada akhirnya modal tidak kunjung kembali.
Inflasi sendiri merupakan permasalahan serius terkait stabilitas ekonomi suatu negara. Dampak dari inflasi ini bisa merambah ke segala sektor.
Tak hanya terbatas pada aspek ekonomi nasional, bisnis pun bahkan dapat terkena dampak inflasi yang berasal dari negara lainnya.
Beberapa konsekuensi yang muncul akibat inflasi meliputi depresiasi mata uang, kenaikan harga, peningkatan tingkat pengangguran, penurunan tingkat kesejahteraan, hilangnya investasi, dan masalah-masalah lainnya.
Lalu, bagaimana tips menghadapi inflasi yang perlu kamu ketahui sebagai seorang pengusaha di 2024? Yuk, simak rangkuman lengkapnya dalam artikel di bawah ini!
Apa Itu Inflasi?
Sebelum mengulas lebih lanjut mengenai tips menghadapi inflasi, mari ketahui pengertian dari inflasi itu sendiri.
Inflasi adalah kondisi di mana harga-harga secara umum mengalami peningkatan.
Sebenarnya, ia merupakan indikator untuk mengamati tingkat perubahan pasar dan dianggap terjadi ketika proses kenaikan harga berlangsung secara berkesinambungan.
Tak hanya itu, inflasi sendiri juga dinilai tengah berproses ketika kenaikan harga memengaruhi beberapa hal, seperti kemajuan bisnis.
Ya, fenomena ini sejatinya berbahaya bagi pengusaha. Pasalnya, ia dapat menyebabkan segelintir kerugian yang tak jarang bisa membuat perusahaan pailit, seperti:
- Penurunan angka pembelian dari konsumen
- Suku bunga menjadi lebih tinggi
- Peningkatan biaya bahan baku
- Biaya operasional yang membengkak
- Biaya overhead yang melonjak tinggi
- Mengurangi lapangan kerja dan pertumbuhan ekspansi bisnis
Jenis Inflasi
Secara umum, inflasi dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi.
Inflasi ringan terjadi ketika kenaikan harga berada di bawah 10% dalam satu tahun.
Sementara itu, inflasi sedang terjadi pada rentang 10%-30%, inflasi berat terjadi pada rentang 30%-100%, dan hiperinflasi terjadi ketika kenaikan harga melebihi 100%.
Hiperinflasi ini sering disebut sebagai inflasi yang tidak terkendali.
Lalu, bagaimana cara mengukurnya? Ada beberapa metode untuk mengukur tingkat inflasi, tapi yang paling umum digunakan adalah CPI (Consumer Price Index) dan GDP Deflator.
Tidak perlu khawatir tentang perhitungan ini karena Bank Indonesia yang akan melakukannya. Biasanya, tingkat inflasi setiap harinya akan diumumkan oleh BI melalui berbagai media, seperti media sosial, media cetak, dan televisi.
Sehingga, kamu dapat dengan mudah mengikutinya.
Penyebab Inflasi
Inflasi pada umumnya disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor alami dan faktor buatan.
Untuk inflasi alami terjadi tanpa adanya kebijakan atau praktik tertentu. Inflasi ini timbul berdasarkan prinsip ekonomi pasokan dan permintaan, di mana permintaan tinggi tapi penawaran tetap stabil.
Sementara itu, inflasi buatan adalah inflasi yang disengaja oleh manusia secara sistemik.
Jenis inflasi ini umumnya disebabkan oleh individu yang tidak bertanggung jawab atau terlibat dalam tindak kecurangan, misalnya dengan menimbun aset.
5 Tips Menghadapi Inflasi
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, dampak besar dari inflasi menuntut kamu sebagai pengusaha untuk merencanakan strategi prefentif.
Hal ini menjadi lebih penting, terutama bagi perusahaan, yang memiliki struktur dan kegiatan yang kompleks, serta terkait dengan berbagai pihak.
Mulai dari pemasok, konsumen, masyarakat, karyawan atau buruh, hingga pihak-pihak lainnya yang terlibat. Oleh karena itu, penting untuk merumuskan strategi menghadapi inflasi.
Berikut beberapa tips menghadapi inflasi yang dapat diambil oleh perusahaan, di antaranya yaitui:
- Efisiensi biaya internal: Perusahaan dapat melakukan efisiensi pada biaya internal, termasuk ongkos listrik kantor, biaya administrasi, dan jenis biaya lainnya
- Menekan biaya produksi, operasional, dan pemasaran: Reduksi biaya produksi, operasional, dan pemasaran yang tidak efektif atau tidak diperlukan dapat membantu mengurangi beban keuangan
- Inovasi dan variasi produk: Meluncurkan inovasi dan variasi pada produk dapat mendorong kelangsungan penjualan dan memberikan nilai tambah kepada konsumen
- Minimalkan biaya penyimpanan atau gudang: Pengelolaan yang efisien terhadap biaya penyimpanan dapat mengurangi beban keuangan perusahaan
- Pertimbangkan kenaikan harga: Menaikan harga produk dapat menjadi strategi terakhir jika keadaan sangat mendesak. Namun, inisiatif ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati agar tidak merugikan pelanggan dan progres bisnis
Selain itu, untuk mencegah inflasi, penting juga bagi kamu untuk memastikan bahwa keuangan perusahaan dikelola dengan baik.