
Turnover adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia kerja untuk menggambarkan pergantian karyawan di dalam sebuah perusahaan.
Baik itu karena karyawan mengundurkan diri, diberhentikan, pensiun, atau pindah ke tempat lain, turnover menjadi indikator penting dalam menilai stabilitas tenaga kerja dan efektivitas manajemen sumber daya manusia (SDM).
Di balik fenomena ini, terdapat banyak faktor yang menyebabkannya, seperti kurangnya kepuasan kerja, budaya perusahaan yang tidak sehat, hingga kurangnya peluang pengembangan karier.
Oleh karena itu, memahami turnover secara menyeluruh merupakan langkah awal untuk menjaga kestabilan perusahaan.
Yuk, simak ulasan lengkapnya di artikel berikut!
Mengapa Menghitung Turnover Karyawan Itu Penting?

Menghitung tingkat turnover bukan sekadar angka statistik, berikut ini ialah beberapa manfaat utamanya yaitu:
1. Menilai kesehatan perusahaan
Manfaat pertama menghitung turnover adalah supaya perusahaan bisa menilai kesehatan dalam manajemen karyawan.
Tingkat turnover yang tinggi bisa menjadi sinyal bahwa ada sesuatu yang salah di dalam struktur atau budaya kerja perusahaan.
Hal tersebut bisa mencakup kepemimpinan yang buruk, beban kerja berlebihan, atau kompensasi yang tidak kompetitif.
2. Mengukur efektivitas strategi HR
Turnover karyawan bisa menjadi indikator keberhasilan strategi HR, seperti program retensi atau kesejahteraan karyawan.
Jika setelah menerapkan program tertentu angka turnover menurun, berarti strategi tersebut efektif.
Sebaliknya, jika turnover tetap tinggi, HR perlu mengevaluasi pendekatannya, mungkin ada masalah pada kepemimpinan, budaya kerja, atau beban kerja.
Dengan memantau data turnover secara rutin, HR bisa mengidentifikasi apa yang berhasil dan menyesuaikan strategi agar lebih tepat sasaran.
3. Perencanaan anggaran dan rekrutmen
Manfaat ketiga turnover adalah perencanaan anggaran dan rekrutmen.
Dengan mengetahui tingkat turnover, perusahaan bisa memprediksi berapa banyak karyawan yang perlu direkrut dalam periode tertentu.
Hal ini membantu HR menyiapkan anggaran untuk proses seleksi, pelatihan, dan onboarding, sehingga perekrutan lebih terencana dan efisien.
4. Mengurangi biaya tersembunyi
Turnover tidak hanya berdampak pada kepergian karyawan, tapi juga menimbulkan biaya tambahan seperti penurunan produktivitas, pelatihan pengganti, dan waktu adaptasi.
Dengan menekan angka turnover, perusahaan bisa menghemat biaya operasional secara signifikan.
Cara Menghitung Turnover Karyawan
Untuk memahami skala perputaran karyawan, perusahaan perlu menghitung tingkat turnover secara berkala.
Berikut rumus umum yang bisa digunakan:
Rumus turnover karyawan:

Contoh perhitungan:
Misalnya, dalam satu tahun, sebuah perusahaan kehilangan 20 karyawan. Di tahun tersebut, jumlah rata-rata karyawan adalah 200 orang.
Maka:

Dengan data ini, perusahaan bisa menganalisis tren dan mengambil langkah preventif jika angka turnover melebihi batas normal.
Strategi Efektif untuk Mengurangi Turnover Karyawan

1. Meningkatkan kesejahteraan dan kompensasi
Salah satu penyebab utama turnover adalah ketidakpuasan terhadap gaji dan tunjangan.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menyediakan kompensasi yang kompetitif, adil, dan sejalan dengan standar industri.
Kesejahteraan tambahan seperti tunjangan kesehatan, bonus, atau fleksibilitas finansial juga bisa meningkatkan loyalitas.
2. Ciptakan lingkungan kerja yang positif
Karyawan akan lebih betah jika mereka merasa dihargai, didukung, dan aman secara emosional.
Budaya kerja yang terbuka, inklusif, dan kolaboratif mendorong keterlibatan dan mengurangi keinginan mereka untuk resign.
Hal ini menciptakan suasana kerja yang mendorong produktivitas dan komitmen jangka panjang.
3. Berikan kesempatan pengembangan karier
Tentunya karyawan ingin tumbuh berkembang bersama perusahaan.
Dengan memberikan pelatihan, promosi internal, atau jalur karier yang jelas menunjukkan bahwa perusahaan menghargai potensi mereka.
Selain itu, investasi pada pengembangan individu juga akan berdampak positif pada retensi tenaga kerja.
4. Dengarkan suara karyawan
Karyawan cenderung bertahan jika mereka merasa didengar.
Melakukan survei rutin, diskusi terbuka, dan forum feedback bisa membantu manajemen mendeteksi masalah sejak dini.
Dengan menindaklanjuti masukan secara cepat dan konkret juga akan membangun kepercayaan dan loyalitas.
5. Gunakan teknologi untuk mendukung HR
Pemanfaatan teknologi seperti GajiGesa yang menyediakan fitur Earned Wage Access (EWA) atau Akses Gaji Fleksibel dapat membantu karyawan mengakses gaji lebih awal saat dibutuhkan.
Solusi ini efektif dalam mencegah stres keuangan, salah satu faktor penyebab utama turnover karyawan.
Ingin mengenal Earned Wage Access (EWA) GajiGesa lebih lanjut?