Blog

Apa Itu Turnover Rate dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

turnover rate

Sekarang ini, melonjaknya angka turnover rate telah menjadi masalah yang cukup besar bagi banyak perusahaan.

Mengapa demikian? Sebab, secara tidak langsung fenomena ini bisa memengaruhi angka produktivitas perusahaan.

Tak hanya itu, merekrut dan mewawancarai karyawan baru bukanlah hal yang simpel. Prosesnya yang panjang dapat menghambat pertumbuhan badan usaha. 

Melihat hal tersebut, kamu sebagai pegiat HR harus mengenal definisi dan hal-hal yang bisa menyebabkan angka turnover perusahaan meningkat.

Kamu juga perlu tahu cara-cara terbaik untuk mengatasi fenomena ini agar perusahaan bisa terus berkembang,

Nah, maka dari itu, yuk, simak rangkuman singkat GajiGesa mengenai serba serbi turnover rate karyawan dalam artikel berikut ini.

Apa Itu Turnover Rate Karyawan?

Labor turnover (LTO) atau turnover rate adalah persentase karyawan yang berhenti dari sebuah perusahaan.

Hal tersebut biasanya diukur berdasarkan jumlah tenaga kerja yang berhenti pada periode waktu tertentu.

LTO sendiri berkaitan pada angka retensi karyawan dalam suatu perusahaan.

Dalam arti, jika angka turnover tinggi, berarti kualitas retensi perusahaan dinilai rendah. Di sisi lain, bila angka turnover rendah, kualitas retensi perusahaan bisa dianggap baik.

Selain itu, LTO juga berkaitan dengan tingkat kebahagiaan dan kepuasan karyawan pada pekerjaan dan perusahaannya.

Hasilnya, persentase turnover rate kerap kali digunakan sebagai bahan evaluasi perusahaan untuk pembenahan pengelolaan SDM.

Manfaat Menghitung Turnover Karyawan

turnover rate

1. Sebagai indikator kepuasan karyawan terhadap perusahaan

Jika jumlah karyawan yang berhenti cukup tinggi, sebagi pegiat HR kamu harus menyusun strategi yang tepat untuk memperbaikinya.

Selain itu, kamu juga perlu mencari tahu apa saja hal-hal yang dapat menyebabkannya.

Nah, kamu bisa mengetahui hal-hal di atas dengan menghitung tinggi-rendahnya angka turnover terlebih dahulu.

Nantinya, kamu dan tim HR jadi bisa menilai apakah karyawan puas dengan hal-hal yang mereka raih dari perusahaan.

2. Mengukur efektivitas strategi engagement

Manfaat berikutnya dari menghitung angka turnover rate karyawan adalah mengetahui perubahan setelah penerapan strategi engagement baru.

Di sini, pegiat HR bisa melihat apakah strategi terbaru mereka bisa membuat karyawan lebih bahagia atau tidak. Misalnya seperti pemberian kompensasi, benefit, atau reward.

Jika strategi peningkatan engagement ini berhasil, biasanya ia ditandai dengan angka retensi karyawan yang meningkat dan menurunnya turnover rate.

6 Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan

turnover

Berikut ini ialah beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung turnover, di antaranya yaitu:

1. Turnover tahunan

tahunan

Rumus pertama adalah untuk menghitung turnover rate tahunan.

Di sini, jumlah karyawan berhenti kerja merupakan semua pegawai yang sudah tidak bekerja dalam kurun waktu tertentu. Baik itu yang mengundurkan diri, pensiun, atau PHK.

Kemudian, jumlah karyawan awal tahun atau akhir tahun, yaitu jumlah karyawan di awal atau akhir periode perhitungan tingkat turnover karyawan.

2. Turnover bulanan

bulanan

Jika memiliki periode tutup buku dalam periode kurang dari satu tahun, perusahaanmu bisa menggunakan metode ini untuk menghitung turnover rate.

Untuk rata-rata jumlah karyawan bisa dihitung dengan cara: 

Jumlah karyawan akhir bulan – jumlah karyawan awal bulan / 2 

3. Turnover fiscal

fiscal

Rumus menghitung turnover rate ini adalah perhitungan dengan periode kuartal (tiga bulan) atau semester (enam bulan).

4. First year turnover

First year turnover

Jumlah karyawan berhenti kerja (masa kerja kurang dari 1 tahun) yaitu, karyawan yang bekerja tidak sampai 1 tahun. 

Hal ini bisa kamu dapatkan dengan selisih karyawan pada akhir periode dengan awal periode.

Sedangkan, rata-rata jumlah pegawai berhenti kerja secara umum yaitu, seluruh karyawan yang berhenti bekerja dengan berbagai alasan dan masa kerja beragam.

5. Turnover voluntary employee

voluntary employee

Voluntary employee yaitu karyawan yang resign karena alasan pribadi, tanpa paksaan dari perusahaan.

6. Turnover involuntary employee

Turnover involuntary employee

Involuntary employee yaitu karyawan yang diberhentikan dari pekerjaannya atau PHK.

Nah, itulah penjelasan singkat GajiGesa mengenai arti, manfaat, dan rumus-rumus menghitung turnover rate karyawan.

Seperti yang sudah dijelaskan, angka turnover karyawan yang tinggi telah menjadi isu yang cukup besar bagi beberapa perusahaan.

Maka dari itu, jangan lupa untuk manfaatkan informasi di atas agar badan usahamu bisa menghindarinya. Semoga berhasil, ya!

Hubungi Kami