Blog

5 Kebohongan yang Sering Dilakukan Calon Karyawan saat Interview Kerja

kebohongan saat interview kerja

Sebagai pegiat HR, penting bagimu untuk mengetahui berbagai kebohongan calon karyawan saat interview kerja.

Pada dasarnya, menyelenggarakan rekrutmen dan seleksi karyawan merupakan salah satu tugas HR. Hal tersebut dibutuhkan untuk mencari dan menemukan tenaga kerja yang potensial.

Dalam proses rekrutmen tersebut, HR perlu melakukan wawancara yang pastinya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan.

Namun, tidak ada yang bisa menjamin bahwa calon karyawan memberikan jawaban jujur.

Bahkan, kebanyakan kandidat sering kali berbohong pada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh rekruter.

Hasilnya, perusahaan malah mendapatkan tenaga kerja yang kurang sesuai dengan kebutuhan utama mereka.

Memangnya, apa saja bentuk kebohongan calon karyawan saat wawancara kerja berlangsung? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, baca rangkuman di bawah ini!

5 Kebohongan Calon Karyawan saat Interview Kerja

Berdasarkan penjelasan laman SEEK, berikut adalah beberapa kebohongan yang sering terjadi saat melakukan wawancara kerja.

1. Alasan keluar dari pekerjaan sebelumnya

Seperti yang sudah dijelaskan, banyak calon karyawan yang sering berbohong dalam wawancara kerja.Hal ini berlaku terutama saat mereka ditanyakan alasan keluar dari perusahaan sebelumnya.

Meskipun demikian, kebohongan saat menjawab pertanyaan ini masih dapat diterima.

Umumnya, mereka melakukan kebohongan tersebut supaya tidak memberikan kesan buruk tentang diri mereka kepada rekruter.

2. Jumlah gaji terakhir yang didapat

Kebohongan saat interview kerja berikutnya adalah mengenai gaji terakhir kandidat dari perusahaan sebelumnya.

Calon karyawan sering kali melebih-lebihkan jumlah gaji yang sebelumnya pernah mereka terima.

Hal satu ini biasanya dilakukan dengan harapan bahwa calon karyawan bisa mendapatkan penawaran gaji yang lebih besar.

Sebagai contoh, gaji karyawan posisi Sales Admin Staff berada di angka Rp6.000.000. Namun, kandidat justru menjawab bahwa gaji yang mereka terima adalah sebesar Rp10.000.000.

Sebagai solusi, hubungi petugas HR atau bekas user dari calon karyawan yang kamu wawancara. Biasanya, mereka akan menjelaskan gaji serta benefit yang pernah diraih oleh calon karyawan tersebut.

3. Kelemahan saat bekerja

Kebohongan selanjutnya berlaku ketika calon karyawan menjawab contoh kelemahan mereka saat bekerja.

Umumnya, calon karyawan akan mengurangi daftar kelemahan yang sejatinya mereka miliki. Hal ini dilakukan supaya mereka terlihat sebagai pekerja yang kompeten.

Sebagai contoh, calon karyawan memaparkan bahwa kekurangan utamanya hanyalah perihal komunikasi. Padahal, manajemen waktu juga menjadi kelemahan mereka yang cukup besar.

Untuk mengatasi hal ini, jangan lupa untuk luangkan waktu dan adakan sesi wawancara singkat dengan bekas atasannya.

Dengan demikian, kamu bisa memahami daftar kelemahan yang dimiliki oleh calon karyawan tersebut.

4. Latar belakang pendidikan

Kebohongan saat interview kerja lainnya adalah mengenai latar belakang pendidikan.

Calon karyawan mungkin berbohong tentang hal ini jika mereka tidak mempunyai kualifikasi tertentu yang diperlukan untuk peran tersebut.

Harapannya tak lain adalah supaya perusahaan menerima mereka karena memiliki kualifikasi yang dibutuhkan.

Maka dari itu, jangan lupa untuk periksa CV dan asal kampus calon karyawan.

Sebagai pegiat HR, kamu juga bisa tanyakan beberapa hal yang mengacu pada latar belakang pendidikan kandidat.

5. Alasan keinginan bekerja di perusahaan

Kebohongan terakhir yang sering diberikan calon karyawan adalah mengenai alasan mereka ingin bekerja di perusahaanmu.

Contohnya, mereka sering kali melontarkan jawaban seperti, “Saya selalu ingin bekerja di sini” atau “Perusahaan ini merupakan kantor impian saya”.

Sebagai solusi, pastikan kembali motivasi setiap calon karyawan. Tanyakan kembali hal-hal yang membuat perusahaanmu menjadi tempat kerja idaman mereka.

Nah, itulah beberapa kebohongan saat interview kerja.

Seperti yang sudah dijelaskan terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mendeteksi kebohongan tersebut.

Sebagai contoh, mulai dengan memerhatikan perilaku calon karyawan dan menghubungi kembali bekas atasan mereka.

Namun, tetap hargai calon karyawan dan pastikan bahwa mereka merasa nyaman selama proses interview berlangsung. Jangan sampai kamu langsung menuduh kandidat berbohong tanpa bukti yang jelas.

Hubungi Kami