No call no show adalah sebuah istilah yang mungkin terdengar asing bagi banyak orang. Namun, sebenarnya hal tersebut tanpa disadari sering ditemukan, khususnya pada banyak perusahaan.
Terminologi ini merujuk pada kebiasaan karyawan yang tidak masuk tanpa memberikan pemberitahuan.
Jika terdapat karyawan seperti itu, tentu saja HR harus segera mengambil tindakan. Sebab, perbuatannya dapat memberikan dampak buruk bagi perkembangan bisnis perusahaan.
Nah, kira-kira apa yang harus dilakukan HR jika mendapatkan karyawan no call no show? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam rangkuman berikut ini!
Apa Itu No Call No Show?
Seperti yang sudah dijelaskan, no call no show adalah sebuah situasi di mana karyawan tidak memberikan pemberitahuan saat tidak masuk bekerja.
Karyawan ini tidak muncul pada shift terjadwal dan tidak mencoba menelepon untuk memberitahu perusahaan.
Tentu saja, hal ini akan merugikan perusahaan. Sebab, mereka akan mengalami kekurangan karyawan pada shift tersebut.
Sehingga, perkembangan bisnis pun secara tak langsung bakal terhambat.
Tak hanya itu, karyawan yang bekerja pada hari itu juga akan mendapatkan beban kerja lebih banyak. Hasilnya, krualitas kerja dan produktivitas mereka bakal terganggu.
Cara HR Menangani No Call No Show
1. Membuat aturan kehadiran
Cara pertama untuk menangani karyawan no call no show adalah dengan membuat aturan kehadiran.
Dengan adanya aturan kehadiran ini, karyawan tidak akan semena-mena meninggalkan pekerjaan mereka.
Kemudian, perusahaan juga jadi memiliki sanksi yang jelas bila terdapat karyawan yang tidak hadir tanpa keterangan.
Nah, berikut ini ialah beberapa aturan kehadiran yang bisa kamu terapkan, yaitu:
- Definisikan apa arti dari ketidakhadiran dan terlambat.
- Tentukan ketentuan no call no show.
- Siapkan metode untuk melacak kehadiran.
- Pastikan hal-hal tetap sederhana.
- Tetapkan aturan permintaan izin.
- Terakhir, tetapkan tindakan disipliner yang realistik untuk ketidakhadiran tanpa alasan.
2. Buat aturan no call no show
Setelah kamu membuat aturan kehadiran, tahap selanjutnya adalah untuk membentuk regulasi mengenai no call no show.
Setiap perusahaan wajib memiliki kebijakan ini. Sebab, tanpa kebijakan tersebut, karyawan bisa memanfaatkan ketidakhadiran untuk kepentingan pribadinya.
Sebagai contoh, sering tidak masuk kerja atau tidak mengerjakan tugas untuk liburan.
3. Memastikan semua karyawan mengerti peraturan
Setelah semua aturan tersebut selesai kamu buat, cara berikutnya untuk menangani no call no show adalah memastikan bahwa semua karyawan memahami kebijakan tersebut.
Untuk kebutuhan ini, kamu bisa melakukan sosialisasi, membuat dokumen perjanjian, dan meminta karyawan untuk menandatanganinya.
Selain itu, kamu juga perlu menulis aturan tersebut di buku pegangan karyawan. Jika sudah rampung, kirimkan pada email karyawan supaya mereka tidak lagi memiliki kebingungan.
4. Terapkan kebijakan secara konsisten
Membuat kebijakan takkan cukup untuk menghilangkan kebiasaan no call no show. Supaya efektif, kamu perlu menerapkannya secara konsisten.
Kemudian, kamu juga harus memikirkan konsekuensi yang bisa diterima karyawan jika sering melakukan kebiasaan tersebut. Sebagai contoh, apakah perusahaan perlu melakukan pemotongan gaji atau sekadar memberikan SP?
Namun, apapun konsekuensi yang dipilih perusahaan pilih, pastikan untuk menerapkannya secara adil kepada semua karyawan.
5. Atasi inti masalah dengan meningkatkan proses penjadwalan
Jika sudah menerapkan langkah-langkah di atas, cara terakhir yang harus kamu lakukan adalah mencari tahu penyebab no call no show.
Cara jitu untuk memahami hal ini bisa kamu lakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
- Pertama, apakah metode penjadwalan saat ini sudah memudahkan karyawan untuk meminta cuti?
- Kedua, apakah metode penjadwalan saat ini sudah memudahkan karyawan untuk meminta izin?
- Ketiga, apakah metode penjadwalan saat ini sudah memudahkan karyawan untuk menunjukkan kehadirannya?
- Terakhir, apakah kamu telah memberikan informasi kepada karyawan mengenai waktu mereka bekerja?
Jika jawabannya yang diterima kurang memuaskan, ada baiknya kamu segera mengubah metode penjadwalan kerja karyawan.