Tak terasa, sebentar lagi kita bakal menyambut kehadiran bulan Ramadan. Melihat hal tersebut, sudahkah kamu tahu cara mengatur gaji saat hendak membeli sembako?
Hal ini cukup penting untuk kamu ketahui. Mengapa demikian? Sebab, melansir Tempo, umumnya harga bahan pokok akan meningkat menjelang bulan puasa.
Semua orang akan mempersiapkan diri dan menyetok sembako yang memang dibutuhkan. Dalam kata lain, permintaan yang meningkat membuat harga bahan-bahan pokok melambung tinggi.
Meskipun demikian, masih banyak pekerja yang kesulitan dalam mengatur keuangan untuk membeli keperluan tersebut.
Terkadang, ada yang memisahkan uang terlalu sedikit sehingga tidak mencukupi pasokan makanan selama sebulan.
Ada juga yang kelebihan, yang pada akhirnya hanya membuat bahan-bahan tersebut malah menumpuk, tidak digunakan, dan keuangan habis karena boros.
Nah, supaya kamu bisa menghindari ragam kesalahan tersebut, berikut adalah beberapa cara jitu untuk mengatur gaji saat membeli sembako yang bisa diikuti. Yuk, disimak!
Mengatur Gaji saat Membeli Sembako
1. Menyisihkan uang belanja di awal gajian
Cara pertama untuk mengatur gaji saat membeli sembako adalah dengan menyisihkan uang belanja di awal gajian.
Biasanya, pembelian sembako dilakukan di awal bulan. Tujuannya tak lain untuk memenuhi kebutuhan satu keluarga selama sebulan dengan mudah.
Hal ini tentunya bersamaan dengan waktu gajian. Nah, hal tersebut bisa mendorong kamu untuk overspending dan malah menjadi boros.
Maka dari itu, aangkah baiknya jika kamu menyisihkan uang di awal dan hanya menggunakannya untuk membeli sembako.
Inisiatif ini dapat membantumu untuk tidak dengan mudah tergiur saat hendak membeli barang di luar kebutuhan.
2. Menghitung jumlah kebutuhan
Cara lainnya yang bisa diaplikasikan untuk mengatur gaji ketika membeli sembako adalah dengan menghitung jumlah kebutuhan.
Pada dasarnya, setiap keluarga memiliki jumlah dan kebutuhan anggota yang berbeda-beda. Tak hanya itu, jumlah pendapatan yang dimiliki oleh setiap keluarga pun pastinya berbeda.
Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan hal tersebut sebagai pertimbangan saat sedang menghitung jumlah uang yang dikeluarkan demi membeli sembako.
Misalnya, terdapat 4 orang di dalam satu keluarga, dengan 2 orang dewasa, 1 remaja dan 1 anak kecil. Kamu bisa menghitung total pengeluaran seperti berikut ini:
- Orang dewasa: Rp 450.000 x 2 = Rp 900.000
- Anak remaja: Rp 400.000
- Anak kecil: Rp 300.000
Melihat perhitungan di atas, keluarga tersebut membutuhkan minimal Rp1.600.000 untuk kebutuhan membeli sembako.
Tentu kamu bisa mengubah nominal-nya menyesuaikan dengan keadaan pendapatan dan jumlah anggota keluarga.
3. Menggunakan pos keuangan
Cara mengatur gaji saat membeli sembako selanjutnya adalah menggunakan pos keuangan.
Pos keuangan merupakan metode pemisah keuangan berdasarkan kebutuhan dan jumlah nominal yang dibutuhkan.
Selain mengatur dan memisahkan gaji untuk membeli sembako, kamu juga bisa memisahkan keuangan untuk kebutuhan lainnya dengan metode tersebut.
Dengan pos keuangan, kamu juga dapat mengurangi kebiasaan boros dan memaksimalkan penggunaan pendapatan yang kamu miliki.
Contoh pos-pos keuangan yang bisa kamu gunakan adalah beli sembako, uang transportasi, tabungan, dana darurat dan lainnya.
4. Memanfaatkan voucher belanja sembako
Cara terakhir dalam mengatur gaji saat membeli sembako adalah memanfaatkan voucher belanja sembako.
Selain memisahkan dana gajian untuk mengurangi boros saat belanja sembako, kamu juga bisa menggunakan voucher untuk memudahkan dan menghemat pengeluaran.
Nah, itulah rangkuman dari cara mengatur gaji untuk pembelian sembako. Semoga berguna ya!