Sebagai seorang profesional HR atau perekrut, salah satu tugas penting yang harus kamu lakukan adalah screening CV dari calon karyawan atau pekerja.
Bagaimana tidak? Tujuan dari proses tersebut tak lain untuk menemukan kandidat berkualitas yang bisa bekerja di perusahaan.
Dengan melakukan skrining, kamu sebagai perekrut memiliki kesempatan untuk mengamati dan memilih calon kandidat yang terbaik.
Namun, tidak bisa disangkal bahwa proses menyaring CV merupakan proses yang memakan waktu dan melelahkan.
Terlebih lagi, dengan banyaknya jumlah pelamar. Proses kerjanya bisa saja menghambatmu dari melaksanakan tugas-tugas inti laun dengan leluasa.
Lantas, bagaimana agar proses ini dapat dilakukan secara cepat, efisien, dan efektif? Yuk, temukan jawaban lengkapnya dalam rangkuman di bawah ini!
Apa Itu Screening CV?
Proses menyaring atau screening CV merupakan tahap penting dalam rekrutmen, di mana perusahaan melakukan evaluasi terhadap curicculum vitae calon karyawan.
Tujuan utama dari proses screening ini adalah untuk memverifikasi dan memilih kandidat yang sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi perusahaan.
Selama prosesnya berlangsung, perekrut akan meneliti dengan cermat informasi yang tercantum dalam CV calon karyawan, seperti riwayat pekerjaan, pendidikan, dan keterampilan yang dimiliki.
Mereka akan membandingkan informasi tersebut dengan persyaratan yang ditetapkan dalam deskripsi pekerjaan.
Dengan melakukan screening CV secara efektif, perusahaan dapat mengoptimalkan waktu dan usaha dalam proses rekrutmen.
Tak hanya itu, kamu pun sebagai HR jadi bisa meningkatkan peluang untuk menemukan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
5 Proses Screening CV yang Perlu Diketahui
1. Memperhatikan persyaratan dasar
Dalam proses rekrutmen, perusahaan memiliki persyaratan dasar yang harus dipenuhi oleh calon karyawan.
Persyaratan dasar ini dapat disesuaikan dengan lowongan yang tersedia. Contohnya seperti aturan format subjek email, batasan jumlah halaman CV, atau penamaan file.
Poin-poin tersebut sering diabaikan oleh calon karyawan, padahal penting untuk menunjukkan karakter mereka. Oleh karena itu, rekruter perlu jeli dalam memilih calon karyawan berkualitas.
2. Memilih berdasarkan kualifikasi
Proses screening CV kedua adalah memilih kandidat berdasarkan kualifikasi yang perusahaan butuhkan.
Kualifikasi adalah bagian penting dalam pengumuman lowongan kerja. Di dalamnya, terdapat deskripsi pekerjaan dan tanggung jawab karyawan yang diperlukan untuk posisi yang dibutuhkan.
Selain deskripsi pekerjaan, kualifikasi juga mencakup keterampilan yang dibutuhkan, pengalaman relevan, dan nilai tambah yang diinginkan dari calon karyawan.
3. Mengelompokkan CV
Setelah pengumuman lowongan disebar dan CV mulai masuk, rekruter dapat menyortir dan mengelompokkan CV dengan rapi.
Pada tahap ini, tidak hanya kualifikasi utama yang menjadi acuan, tetapi juga keterampilan dan nilai tambah lainnya.
Nah, kamu dapat kelompokkan menjadi “Ya” dan “Mungkin” berdasarkan sejauh mana data dalam CV cocok dengan kebutuhan perusahaan.
4. Memperhatikan kebutuhan
Proses screening CV selanjutnya yaitu memperhatikan kebutuhan.
Setelah mendapatkan beberapa CV dalam kelompok “Ya,” rekruter dapat memilih CV dari kelompok tersebut.
Sebagai HRD, perhatikan apakah kualifikasi seperti keterampilan dan pengalaman tersebut telah terpenuhi atau tidak.
Selain persyaratan dasar dan kualifikasi, perhatikan juga tampilan CV, termasuk desain, struktur, dan keterbacaannya.
5. Menggunakan ATS
Belakangan ini, tersedia software Applicant Tracking System (ATS) yang mampu membantu rekruter dalam memilih calon karyawan.
Software ini menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu dalam seleksi calon karyawan terbaik. ATS juga dapat mengatur jadwal wawancara dan onboarding karyawan yang lolos seleksi, lho.
Penggunaannya tentu sangat membantu rekruter, apalagi jika jumlah pelamar cukup banyak.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Melakukan Skrining CV
Selain melakukan seleksi CV, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan saat melakukan rekrutmen karyawan. Berikut adalah beberapa hal tersebut:
- Pastikan pengalaman kerja kandidat memiliki relevansi dengan posisi yang sedang dicari, seperti durasi kerja, perkembangan karir, dan pencapaian yang mendukung pengalaman tersebut
- Periksa latar belakang pendidikan pelamar dan pastikan sesuai dengan posisi pekerjaan yang tersedia.
- Perhatikan keterampilan dan kemampuan kandidat sebagai bagian dari kompetensi kerja
- Jika ada calon kandidat yang memiliki masa berhenti kerja, tanyakan kegiatan apa yang dilakukan selama periode tersebut
- Perhatikan isi cover letter, yang merupakan surat pengantar lamaran
- Periksa isi CV yang dikirimkan oleh calon kandidat dan sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan
Memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memeriksa jejak digital calon kandidat, periksa reputasi online dan portofolio yang dimiliki.
