Di era modern ini, venture capitalist adalah salah satu terminologi yang kerap muncul dalam lingkup bisnis startup.
Mengapa demikian? Sebab, pendanaan awal dari pihak modal ventura berperan penting dalam progres bisnis sebuah perusahaan.
Modal yang didapatkan pun kerap kali dianggap sebagai penyelamat bagi perkembangan startup yang sedang tumbuh.
Seperti yang diketahui, semua badan usaha rintisan membutuhkan sejumlah dana pada tahap awal agar dapat berkembang secara signifikan.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan venture capitalist? Seperti apa kontribusinya terhadap perkembangan sebuah badan usaha rintisan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!
Apa Itu Venture Capitalist?
Melansir laman Investopedia, venture capitalist adalah sebuah lembaga penyedia pendanaan kepada perusahaan.
Dalam konteks ini, mereka dapat dianggap sebagai pihak yang menyuntikkan modal atau berinvestasi dalam perusahaan dengan tujuan mendukung perkembangan ekosistemnya.
Secara umum, perusahaan yang mendapatkan pendanaan melalui venture capitalist adalah perusahaan rintisan (startup) atau perusahaan kecil yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
Bagi para investor yang menyediakan dana melalui modal ventura, investasi ini dianggap memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi.
Hal ini berlaku karena para investor secara langsung menginvestasikan modalnya pada produk, teknologi, atau inovasi baru yang umumnya masih dalam tahap pengembangan. Meskipun ada potensi pertumbuhan, risiko kegagalannya juga cukup besar.
Oleh karena itu, pihak-pihak dalam dunia modal ventura umumnya sangat berhati-hati dalam menilai prospek masa depan suatu startup.
Para investor juga cenderung menyesuaikan investasi mereka dengan portofolio yang sudah mereka bangun sebelumnya.
Apabila startup yang menerima investasi berhasil mencapai kesuksesan yang signifikan, modal ventura akan meraih keuntungan yang sebanding di masa mendatang.
3 Peran Venture Capitalist untuk Bisnis
1. Menyimpan tambahan modal
Bagi kamu yang sedang memulai bisnis startup, kebutuhan akan modal adalah sebuah hal yang sifatnya sangat penting.
Banyak startup yang mengalami keterbatasan pertumbuhan karena kurangnya sumber dana yang cukup.
Maka dari itu, untuk meningkatkan fokus pada pengembangan startup, mengajukan proposal ke modal ventura bisa menjadi langkah yang tepat.
Uang yang mereka sediakan berfungsi sebagai dana cadangan yang memungkinkan pemimpin startup untuk mengembangkan bisnis tanpa harus khawatir untuk mencari modal ambahan.
Modal ventura juga akan menyimpan tambahan dana sebagai sumber pendanaan lanjutan, memberikan dukungan untuk pengembangan jangka panjang.
2. Memastikan keuntungan perusahaan
Peran kedua venture capitalist adalah memastikan keuntungan perusahaan.
Investor dalam modal ventura merupakan pihak dengan dana signifikan yang mengharapkan pengembalian investasi yang tinggi dalam jangka waktu yang telah disepakati bersama perusahaan.
Oleh karena itu, modal ventura memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi, seiring dengan ekspektasi keuntungan yang diinginkan oleh para investor.
3. Akses mudah ke jaringan modal ventura
Meskipun modal adalah aspek penting untuk kelangsungan startup, akses ke jaringan atau relasi modal ventura juga menjadi hal penting.
Kemudahan akses ini dapat mencakup koneksi dengan klien atau karyawan untuk menggunakan produk atau jasa dari startup yang sedang dijalankan.
Keunggulan dan Kekurangan Modal Ventura
Berikut ini adalah beberapa keunggulan dari venture capitalist, di antaranya yaitu:
- Solusi untuk startup yang belum memenuhi persyaratan pembiayaan dari sumber dana lain
- Menyediakan pembiayaan yang lebih fleksibel dengan jangka waktu pendek dan menengah
- Memberikan pemantauan langsung terhadap kemajuan startup dan memberikan saran serta solusi saat menghadapi kendala
- Membantu meningkatkan reputasi startup
- Mendukung perluasan jaringan bisnis melalui kemitraan baru yang dimiliki oleh modal ventura
- Menyediakan perlindungan kepada pelaku startup untuk mengembangkan bisnis mereka dengan lebih baik
Sedangkan, kekurangan dari penyedia modal ini adalah:
- Modal ventura menggunakan sistem bagi hasil, di mana investor berhak mendapatkan bagian dari keuntungan yang diperolah oleh startup
- Risiko kegagalan yang cukup tinggi, karena banyak startup yang belum teruji dan masih dalam tahap pengembangan
- Modal ventura cenderung sangat selektif dalam memilih startup yang dianggap memiliki potensi besar
- Pemberian modal terbatas hanya untuk startup tertentu saja
- Startup berisiko kehilangan kontrol dan kepemilikan karena campur tangan investor modal ventura dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan
Jenis Pendanaan Venture Capitalist
1. Seed Capital (Pendanaan Pertama)
Jenis pendanaan pertama venture capitalist adalah seed capital atau pendanaan pertama.
Di sini, pendanaan awal diberikan saat startup masih dalam tahap belum terorganisir dan belum memiliki produk yang jelas.
Jumlah dana yang biasanya diberikan pada tahap ini relatif kecil dan bertujuan untuk membantu perusahaan melakukan penelitian pasar.
2. Startup Capital
Pendanaan untuk startup yang sudah memiliki produk yang dapat ditawarkan.
Modal atau dana yang disediakan pada tahap ini digunakan untuk penambahan sumber daya manusia (SDM), riset lanjutan, dan penyelesaian produk atau jasa agar siap dipasarkan.
3. Early Stage
Pendanaan untuk startup yang telah mengalami perkembangan dan memiliki prospek positif untuk 2-3 tahun ke depan.
Dana dari tahap ini dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan atau daya jual, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan efisiensi operasional startup.
4. Expansion Capital
Pendanaan yang diberikan kepada startup yang telah mapan dan siap untuk melakukan ekspansi bisnis secara signifikan.
Dana ekspansi ini dapat digunakan untuk mengakses pasar baru yang lebih besar atau untuk memaksimalkan penetrasi pasar yang sudah ada.
5. Late Stage Capital
Tambahan modal untuk startup yang sudah mencapai tahap kedewasaan dan memiliki valuasi yang tinggi.
Pendanaan pada tahap ini berfungsi sebagai dana akhir untuk meningkatkan kapasitas produksi dan menambah modal perusahaan, khususnya bagi startup dengan valuasi yang besar.