Blog

Professional Hire: Perbedaan dengan Rekrutmen Orang Dalam serta Ragam Manfaatnya

Menurut beberapa karyawan dan pemilik perusahaan, professional hire atau pro hire adalah salah satu cara paling cerdik untuk rekrut karyawan.

Informasi mengenai jalur penerimaan karyawan tersebut bermula dari klarifikasi seorang konten kreator sekaligus pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Vina Muliana, yang mengklarifikasi tuduhan jalur orang dalam pada jenjang kariernya, sesuai ujaran laman Liputan6

Berangkat dari informasi ini pun pro hire akhirnya menuai polemik, di mana kebanyakan orang justru melihatnya sebagai sebuah hal yang walaupun cerdas tapi nyatanya kurang etis.

Nah, sebagai seorang pegiat HR, hal tersebut wajib sifatnya kamu pelajari. Sebab, serupa dengan banyak hal di dunia profesional, tidak selamanya sesuatu itu hitam dan putih.

Memangnya, apa sih yang dimaksud dengan professional hire? Seperti apa cara kerjanya? Apakah benar inisiatif tersebut selamanya tak etis?

Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel singkat GajiGesa di bawah ini!

Apa Itu Professional Hire?

Menurut laman Kompas, professional hire atau pro hire adalah sebuah proses rekrutmen yang dijalankan perusahaan dengan keperluan kompentensi dan pengalaman khusus pada bidang tertentu.

Umumnya, jalur penerimaan karyawan ini ditujukan bagi kandidat yang sudah cukup berpengalaman dan memiliki kemahiran khusus di sektor bidang yang spesifik.

Penyaringan kandidatnya pun dilakukan bila perusahaan sedang genting dan membutuhkan posisi tertentu dengan cepat.

Sebagai contoh, dalam wawancaranya bersama Kompas, Koordinator Humas Kementerian BUMN Sitta Izza Rosdaniah membenarkan bahwa professional hire sering dilakukan di beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hal ini berlaku bukan karena sembarang hal, namun akibat kurangnya jumlah kandidat dengan pengalaman mumpuni yang mendaftar.

Pro Hire: Setara Rekrutmen Orang Dalam?

Melihat pernyataan di atas, muncul sebuah stigma di benak banyak pekerja. Apakah benar professional hire adalah sebuah sistem yang setara dengan rekrutmen orang dalam?

Nyatanya tidak demikian, proses kerja jalur rekrutmen ini tidak serupa dengan praktik rekrutmen orang dalam yang sering dicap negatif.

Sejatinya, bila diumumkan secara luas, professional hire itu bagi selalu terbuka untuk pelamar yang memenuhi syarat perusahaan. 

Menurut beberapa ahli HR pun professional hire adalah sebuah proses yang menghindari rekomendasi karyawan. 

Jalan kerjanya pun justru serupa dengan proses rekrutmen lain, di mana HR mencari karyawan melalui platfrom khusus layaknya LinkedIn.

Pihak rekruter nantinya akan secara langsung menghubungi kandidat yang dirasa paling sesuai dengan kriteria dan kebutuhan perusahaan.

Kandidat yang disaring pun umumnya tidak banyak. Sebab, selain prosesnya yang singkat, kandidat yang dicari umumnya untuk level senior.

Sehingga, sah-sah saja bila proses rekrutmen ini dijalankan perusahaanmu, khususnya untuk keperluan mencari karyawan tingkat manajerial ke atas.

Contoh Professional Hire dan Cara Melakukannya

Sejatinya, professional hire adalah sebuah proses rekrutmen yang mengutamakan approach skill-based. 

Dalam kata lain, penyaringan dilakukan dengan cara menganalisis dan membandingkan keahlian masing-masing kandidat.

Dengan demikian, contoh proses jalur rekrutmen ini sejatinya cukup simpel.

Misalnya, kamu adalah seorang tenaga kerja HR dari badan usaha fintech yang ditugaskan untuk merekrut software engineer senior.

Nah, strategi professional hire hadir di sini dan bisa kamu gunakan untuk mencari individu dengan pengalaman serta kemampuan yang memadai.

Agar lebih jelas, berikut adalah cara melakuan proses professional hire berdasarkan contoh urgensi di atas.

1. Pelajari tren industri yang berlaku

Pertama-tama, kamu pelajari dulu berbagai tren yang sedang berlaku dalam industri perusahaanmu.

Hal ini bisa membantu kamu untuk mengetahui perkembangan industri, serta ragam skill yang diperlukan oleh posisi kerja yang dibutuhkan perusahaanmu.

2. Langganan platform pencarian kerja

Cara berikutnya untuk meluncurkan upaya professional hire yang ampuh adalah dengan berlangganan pada platform pencarian kerja.

Inisiatif ini dapat membantu kamu untuk menyaring karyawan berpengalaman dengan mudah dan cepat.

Kesempatan untuk menghubungi kandidat secara langsung pun lebih mudah jika kamu mengandalkan platform khusus pencarian kerja.

3. Gencarkan strategi networking yang baik

Sebagai seorang HR, inisiatif professional hire bisa kamu luncurkan secara jitu bila dibantu dengan strategi networking yang kuat.

Berpartisipasi dalam kegiatan networking dapat mempermudah kamu untuk membangun hubungan, meningkatkan visibilitas, dan memperluas peluang untuk meraih kandidat mumpuni.

4. Saring karyawan dengan jejak profesional dan keahlian yang memadai

Setelah menggunakan platform pencarian kerja serta meluncurkan strategin networking yang baik, barulah kamu bisa saring karyawan dengan mudah.

Namun, jangan lupa teliti kembali jejak profesional dan keahlian yang mereka miliki.

Ingat, tak semua kandidat mumpuni itu memadai. Pastikan lagi untuk saring calon karyawan dengan tingkat kecocokan yang baik dengan budaya dan kebutuhan perusahaanmu.

5. Sediakan benefit terbaik

Terakhir, supaya bisa menjalankan professional hire dengan ampuh, benefit terbaik adalah sebuah hal yang wajib kamu sediakan.

Ya, benefit di sini mengacu pada kompensasi yang menjadi kebutuhan utama banyak kandidat mumpuni.

Jika kamu belum tahu, di era modern ini keperluan utama karyawan bukan hanya sekadar gaji.

Akan tetapi juga kompensasi dari calon perusahaan yang bisa memastikan kesejahteraan dan kondisi keuangan mereka.

Melihat hal tersebut, kamu sebagai HR bisa mulai menyediakan benefit finansial terbaik seperti akses gaji fleksibel atau earned wage access GajiGesa.

Sesuai namanya, layanan ini menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara fleksibel atau lebih awal. 

Sehingga, EWA bisa dijadikan alternatif ketika karyawan harus memenuhi kebutuhan mendadak di tengah bulan.

Tidak hanya itu, EWA juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan. 

Mengapa demikian? Sebab, tujuan utama dari layanan ini adalah supaya mereka bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak. 

Alhasil, karyawan tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.

Karena kesejahteraan mereka sudah terjamin, karyawan pun nantinya bakal lebih semangat untuk menunjukkan performa terbaiknya di kantor.

Loyalitas mereka terhadap perusahaan pun jadi lebih terjamin. Alhasil, progres bisnis makin meningkat dan angka retensi perusahaan takkan tiba-tiba menurun.

Menarik bukan? Nah, layanan EWA kami hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan GajiGesa.

Maka dari itu, jangan sampai ketinggalan. Yuk, segera isi formulir di bawah artikel ini dan rekomendasikan perusahaanmu pada kami. Prioritaskan kesejahteraan karyawan dan bisnismu sekarang juga!

Hubungi Kami