Sekarang ini, mendukung gerakan inklusi keuangan adalah salah satu hal terpenting yang perlu digencarkan oleh perusahaan.
Inisiatif ini sejatinya dibutuhkan agar karyawan bisa terhindar dari segala bentuk penipuan finansial.
Namun, inklusi keuangan ternyata juga dinilai ampuh untuk meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan.
Yap, seiring perkembangan dunia keuangan digital, kejahatan dalam sektor serupa ikut berkembang.
Salah satu kejahatan yang semakin marak terjadi setelah disrupsi teknologi menyebar yaitu kejahatan di sektor perbankan.
Jika inklusi keuangan belum tercapai, karyawan perusahaanmu kemungkinan tidak berhati-hati dan akhirnya merugikan diri sendiri beserta tempat kerjanya.
Namun, apa sebenarnya inklusi keuangan itu? Lalu, apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menghadirkan hal tersebut kepada karyawannya?
Nah, GajiGesa akan membahas lebih detail dalam artikel di bawah ini. Yuk, langsung disimak!
Apa Itu Inklusi Keuangan?
Secara garis besar, inklusi keuangan adalah sebuah kondisi di mana masyarakat memiliki pemahaman yang komprehensif tentang dunia perbankan serta finansial.
Hal ini mencakup lembaga keuangan resmi, penjamin simpanan, kesehatan finansial, hingga penyedia kredit baik offline maupun online.
Tidak hanya memahami lembaganya, inklusi keuangan menandakan situasi di mana masyarakat mengetahui aturan-aturan transaksi keuanga. Sehingga mereka lebih mungkin untuk terhindar dari segala bentuk kejahatan, seperti penipuan.
Selain itu, inklusi keuangan juga menggambarkan situasi saat semua individu dalam usia produktif memiliki akses yang efektif terhadap layanan kredit, tabungan, pinjaman, dan asuransi dari lembaga perbankan formal.
Dalam kata lain, dengan inklusi keuangan, masyarakat dijamin bisa menghindari transaksi perbankan informal seperti rentenir, yang dapat merugikan diri sendiri. Mereka pun bakal lebih peka terhadap kesejahteraan finansial pribadi dan lingkungan terdekatnya.
Tujuan Inklusi Keuangan
Pada dasarnya terdapat beberapa tujuan dari inklusi keuangan yang perlu kamu ketahui, termasuk:
- Meningkatkan perekonomian masyarakat
- Mengurangi ketimpangan ekonomi dengan memastikan pemerataan akses terhadap layanan dan produk finansial
- Memberikan akses produk, layanan, dan lembaga keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat
- Membantu para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis mereka dengan menyediakan layanan dan produk jasa keuangan dari Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK)
- Meningkatkan dan mengembangkan kualitas produk serta layanan keuangan
- Menyediakan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
3 Manfaat Inklusi Keuangan bagi Masyarakat
Jika berhasil diterapkan di seluruh lapisan masyarakat, inklusi keuangan akan membawa banyak manfaat termasuk untuk karyawan, di antaranya yaitu:
1. Peningkatan literasi keuangan
Ketika masyarakat kelak dapat dengan mudah mengakses produk atau layanan keuangan, mereka akan terpapar informasi terkini terkait tren finansial.
Akibatnya, masyarakat akan semakin memahami cara kerja dunia finansial, sehingga literasi finansial mereka juga akan meningkat.
Keberhasilan inklusi keuangan akan membantu anggota masyarakat untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih teratur, termasuk mengetahui alokasi keuangan apa yang perlu disediakan, dan lainnya.
Mereka juga akan semakin mengenal produk investasi, sehingga setiap anggota masyarakat dapat menambah penghasilan dengan cerdas.
2. Mampu merencanakan keuangan
Akses finansial yang terbuka memberikan seluruh anggota masyarakat kesempatan untuk membuat perencanaan keuangan yang matang.
Kecerdasan dalam merencanakan keuangan akan membantu setiap orang mempersiapkan masa depan dengan baik.
Sebagai contoh, kamu dapat berinvestasi untuk kebutuhan dana pendidikan, dana pensiun, mendaftar asuransi, dan lainnya.
Kemudahan akses keuangan akan membawa seseorang pada kehidupan yang lebih baik di masa depan. Hal ini karena segala sesuatunya telah dipersiapkan dan direncanakan sejak dini.
3. Pemerataan ekonomi meningkat
Inklusi keuangan bisa memungkinkan anggota masyarakat untuk mengakses produk dan layanan jasa keuangan. Hal ini membantu mengatasi masalah ekonomi yang tengah mereka rasakan.
Sebagai contoh, ketika membutuhkan modal untuk mengembangkan usaha, kamu dapat memanfaatkan layanan pinjaman yang disediakan oleh perbankan.
Ketika membutuhkan dana, kamu jadi bisa menjual aset atau menggadaikannya di lembaga keuangan.
Lalu, Apa Pentingnya Inklusi Keuangan bagi Karyawan?
Setelah mengetahui inklusi keuangan bagi masyarakat, lalu apa pentingnya bagi karyawan?
Inklusi keuangan adalah kondisi yang telah memastikan bahwa setiap individu memiliki akses terhadap produk dan layanan keuangan yang bermanfaat dan terjangkau.
Layanan ini meliputi tabungan, kredit, asuransi, dan pembayaran. Sayangnya, banyak orang, terutama pekerja dengan pendapatan rendah tidak termasuk dalam sistem keuangan ini.
Siklus gaji yang masih tradisional juga dapat menimbulkan tekanan finansial bagi karyawan yang menghadapi pengeluaran tak terduga.
Sistem yang sudah ketinggalan zaman seperti ini dapat menyebabkan ketergantungan pada pinjaman jangka pendek (pinjol) atau kartu kredit yang mahal, sehingga semakin memperburuk keadaan finansial.
Nah, salah satu solusi yang dapat dilakukan pemberi kerja untuk mendukung gerakan inklusi keuangan ini dengan memberikan benefit tambahan bagi karyawan, seperti Earned Wage Access (EWA) GajiGesa.
Layanan ini menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara prorata kapan pun dibutuhkan. Sehingga, ia bisa dijadikan sebagai alternatif untuk dana darurat di tengah bulan.
Tidak hanya itu, EWA juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan.
Mengapa demikian? Sebab, tujuan utama dari layanan ini adalah supaya karyawan bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak.
Alhasil, mereka tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.
Setelah bebas dari stres, karyawan pun bakal lebih semangat untuk bekerja. Loyalitas ikut meningkat dan kualitas kerja mereka pun bakal menjadi lebih terjamin.
Apakah kamu tertarik untuk meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan dengan menggunakan Earned Wage Access (EWA) atau Akses Gaji Fleksibel? Yuk, isi formulir di bawah artikel ini terlebih dahulu!
Prioritaskan kesejahteraan karyawanmu sekarang juga!
3 Peran Earned Wage Access (EWA) dalam Inklusi Keuangan
Mungkin sekarang kamu pun bertanya-tanya, mengapa layanan EWA GajiGesa bisa menjadi gerbang bagi karyawan untuk menggapai inklusi keuangan?
Jangan khawatir, berikut GajiGesa jelaskan beberapa alasannya buat kamu!
1. Mengakses gaji secara fleksibel
Akses gaji fleksibel memungkinkan pekerja untuk mengakses upah mereka saat mereka secara prorata, sehingga memberikan keringanan langsung untuk pengeluaran tak terduga.
Hal ini juga membantu mengurangi kebutuhan karyawan terhadap pinjaman berbunga tinggi atau utang kartu kredit.
2. Menghilangkan ketergantungan pada pinjaman “predator”
Melansir laman Levelft, peran EWA dalam inklusi keuangan adalah menghilangkan ketergantungan karyawan pada pinjaman “predator”.
Pemberi pinjaman “predator” sering kali menargetkan seseorang yang mengalami kesulitan keuangan, menawarkan uang tunai cepat dengan suku bunga selangit.
Akses gaji fleksibel memberikan alternatif yang lebih aman, memberikan karyawan akses terhadap uang mereka sendiri tanpa biaya tinggi. Alhasil, mereka takkan lagi tberhubungan dengan pinjaman atau produk “predator” keuangan lainnya.
3. Peningkatan tabungan
Ketika karyawan mempunyai akses fleksibel terhadap gajinya, kecil kemungkinan mereka menggunakan tabungan untuk keadaan darurat.
Hal ini membantu membangun bantalan keuangan dari waktu ke waktu, secara tak langsung berkontribusi terhadap stabilitas keuangan karyawan dalam jangka panjang.
Intinya, Earned Wage Access (EWA) atau Akses Gaji Fleksibel merupakan langkah signifikan dalam mendukung gerakan inklusi keuangan untuk karyawan.
Layanan ini dinilai efektif dalam mengurangi tekanan keuangan karyawan. Ketergantungan pada pinjaman predator hilan dan karyawan pun lebih terdorong untuk memiliki kebiasaan keuangan yang baik.
Bagi pengusaha, hal tersebut merupakan peluang untuk meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan, serta membangun tenaga kerja yang lebih stabil dan produktif.