Jika ingin bertahan di pasar yang sangat kompetitif, saat ini setiap perusahaan memerlukan strategi manajemen kompensasi.
Inisiatif ini sifatnya esensiil bagi keberlanjutan bisnis. Sebab, penerapannya secara langsung memengaruhi kesejahteraan karyawan dan kapasitas perusahaan untuk merekrut dan mempertahankan STAR Talent.
Bahkan, menurut survei Glassdoor, 67% pencari kerja menyatakan bahwa gaji dan kompensasi merupakan faktor utama mereka dalam memilih tempat bekerja.
Dalam kata lain, semakin komplet dan memadai benefit yang diberikan perusahaan, semakin terpikat mereka untuk mengajukan lamaran.
Melihat hal tersebut, kali ini GajiGesa akan rangkum serba-serbi manajemen kompensasi buat kamu. Artikel ini juga akan menyoroti beberapa benefit yang sekiranya bisa kamu terapkan untuk keperluan satu ini. Yuk, langsung disimak!
Apa Itu Manajemen Kompensasi?
Melansir laman Elevate HQ, manajemen kompensasi adalah proses menetapkan, melaksanakan, dan menentukan tingkat gaji, tunjangan, dan insentif karyawan.
Hal ini biasa dilakukan badan usaha sebagai langkah untuk mempermulus upaya perekrutan dan retensi karyawan berbakat.
Proses kerjanya pun secara ringkas cukup sederhana. Tim HR dan finance perusahaan perlu menyelaraskan kebutuhan utama bisnis dan karyawan.
Setelah itu, seluruh pihak yang bersangkutan bisa melakukan analisis kompensasi di pasar. Hasil analisis nantinya menjadi basis perusahaan ketika menawarkan paket gaji dan kompensasi yang kompetitif untuk karyawannya.
Mengapa Pebisnis Perlu Mengutamakan Manajemen Kompensasi?
Seperti yang sudah GajiGesa terangkan, manajemen kompensasi berkaitan erat dengan tingkat kepuasan kerja karyawan.
Karyawan yang merasa diapresiasi dengan kompensasi yang adil umumnya bakal lebih termotivasi untuk menghasilkan kinerja yang lebih berkualitas.
Nah, selain untuk karyawan, badan usaha pun bakal merasakan imbas yang tak kalah positif.
Mengapa demikian? Sebab, manajemen kompensasi melibatkan sebuah proses di mana pebisnis mengaitkan kompensasi dengan keberhasilan individu dan organisasi.
Hal ini kelak bisa membantu perusahaan dalam menyelaraskan perilaku dan kinerja karyawan dengan tujuan bisnis.
Alhasil, progres bisnis pun tidak akan stagnan dan perusahaan bisa bersaing di tengah pasar yang kini penuh persaingan.
Laman HiBob menambahkan bahwa proses manajemen kompensasi yang efektif juga dapat mendorong keterlibatan karyawan. Hal ini sudah pasti mengarah pada keberhasilan perusahaan untuk jangka waktu yang panjang.
Bagaimana Cara Menjalankan Proses Manajemen Kompensasi yang Efektif?
Ingat, tak semua upaya akan menghasilkan buah yang manis. Apalagi jika insiatif yang kamu jalankan tidak disertai dengan strategi yang mumpuni.
Nah, jika ingin membuat strategi manajemen kompensasi yang efektif, kamu perlu mulai dengan melihat beberapa faktor penentu. Sebagai contoh, coba jawab pertanyaan di bawah inii:
- Apakah kamu memberi kompensasi kepada karyawan untuk mendapatkan kinerja yang luar biasa? Jika ya, bagaimana cara kamu mendefinisikan karyawan dengan kinerja terbaik?
- Apa nilai-nilai perusahaanmu dan bagaimana cara kamu menghargai nilai-nilai tersebut?
- Apakah kamu menerapkan serangkaian nilai yang berbeda dalam perjanjian kerja pekerja kontrak dan paruh waktu?
- Apa saja cara nonmonetisasi yang ingin kamu gunakan untuk memberi kompensasi kepada karyawan?
- Seperti apa paket kompensasi di sektor kerja yang lain? Apakah serupa atau tidak?
- Bagaimana cara kamu memastikan bahwa karyawan menerima upah yang setara?
Setelah menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas, segera terapkan beberapa langkah berikut ini:
1. Pertimbangkan software penopang kerja
Pertama-tama, coba pertimbangkan software khusus yang dapat menopang proses kerja manajemen kompensasi.
Meskipun produk semacam itu tidak wajib, kehadirannya dapat membuat hidup tim HR dan finance lebih mudah.
Prosesnya pun jadi lebih efektif dan efisien. Sehingga, tak ada pemborosan dana atau perhitungan yang salah.
2. Selalu sediakan transparansi
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah transparansi.
Semakin banyak pekerja yang kini ingin tahu bagaimana cara perusahaan menentapkan kompensasi mereka.
Fokus pekerja tak lain adalah kepercayaan. Ya, bagi banyak STAR Talent, perusahaan yang tak transparan secara sederhana tak bisa dipercaya.
Jadi, segere prioritaskan startegi transparansi, yang kebal risiko kebocoran data rahasia karyawan dan perusahaan.
3. Patuhi hukum yang berlaku
Selanjutnya, pastikan kamu mematuhi persyaratan hukum yang berlaku terkait penggajian. Berkolaborasilah dengan tim finance dan legal jika perlu.
Menurut Visier, jangan lupa juga untuk membuat protokol penyesuaian. Hal ini termasuk informasi tentang bonus, komisi, atau promosi.
Sebagai pebisnis, kamu juga memerlukan penyesuaian karena faktor eksternal, seperti biaya hidup karyawan yang terus meningkat. Kembangkan prosedur yang bisa membantu kamu, tim HR, dan tim finance untuk terus meninjau kompensasi secara rutin bila perlu.
4. Sediakan waktu untuk berdisukusi dengan dewan direksi
Terakhir, jangan lupa sediakan waktu dan berkolaborasi dengan para manajemen dan anggota direksi perusahaan.
Rencana kamu harus sejalan dengan tujuan perusahaan dan memerlukan persetujuan dari dewan eksekutif.
Jika semua sudah jelas dan selaras, rencana bisa langsung dieksekusi demi kesejahteraan bisnis dan karyawan. Bila memang masih perlu perbaikan, jangan sungkan untuk bentuk strategi kompensasi baru bersama para pihak yang bersangkutan.
Apa Jenis Kompensasi yang Bisa Pebisnis Terapkan?
Setelah melewati seluruh proses manajemen kompensasi di atas, kamu tinggal menentukan benefit yang ingin dilimpahkan ke karyawan.
Tentu kamu sudah menemukan beberapa hasil yang jelas dari berbagai proses analisis sebelumnya. Namun, ada beberapa jenis kompensasi yang memang selalu diterapkan banyak badan usaha karena tingkat efektivitasnya yang tinggi.
Nah, kira-kira, apa saja jenis-jenisnya? Berikut daftar dan penjelasannya:
1. Akses Gaji Fleksibel / Earned Wage Access
Pertama-tama, adalah benefit Akses Gaji Fleksibel atau Earned Wage Access (EWA) GajiGesa.
Sesuai namanya, benefit ini menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji prorata mereka secara fleksibel, atau lebih awal.
Alhasil, kehadirannya bisa dijadikan alternatif untuk dana darurat di tengah bulan.
Tidak hanya itu, Akses Gaji Fleksibel juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan.
Mengapa demikian? Sebab, tujuan utama dari layanan ini adalah supaya karyawan bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak.
Sehingga, mereka tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.
Kehadiran Akses Gaji Fleksibel sendiri tak hanya bermanfaat untuk karyawan, tapi juga buat perusahaan.
Layanannya mudah untuk dikelola dalam proses manajemen kompensasi dan takkan menganggu arus kas bisnis secara tiba-tiba.
Lalu, dikarenakan kesejahteraan finansial mereka sudah terjamin, karyawan cenderung akan merasa dihargai dan lebih termotivasi. Nantinya, kualitas kerja akan meningkat dan hasil yang mereka berikan akan menjadi lebih optimal.
Menarik, kan? Nah, layanan EWA GajiGesa hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan kami.
Jadi, jangan sampai ketinggalan. Yuk, langsung kenalan lebih lanjut sama layanan Akses Gaji Fleksibel GajiGesa dengan mengisi formulir di bawah artikel ini!
2. Komisi
Berikutnya, dalam manajemen kompensasi, bentuk benefit yang sering digunakan oleh banyak badan usaha adalah komisi.
Jenis kompensasi ini sering dihadirkan dalam dunia sales, pada seluruh sektor industri.
Komisi dapat menjadi satu-satunya sumber pendapatan atau dapat ditambahkan ke gaji atau tarif per jam.
Besarnya kompensasi untuk komisi dapat bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti margin keuntungan atau laba kotor.
3. Bonus
Perusahaan dapat menawarkan bonus dalam berbagai situasi. Misalnya, ketika seorang karyawan mencapai target tertentu dan mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa.
Organisasi juga dapat memilih untuk memberi penghargaan kepada karyawan yang berkinerja terbaik setiap triwulan atau tahunan dengan jenis kompensasi ini.
Namun, bonus tidak harus diberikan kepada karyawan yang berkinerja terbaik saja. Misalnya, jika bisnis memiliki tahun yang sangat menguntungkan, perusahaan tersebut dapat menawarkan bonus kepada semua karyawan di perusahaan.
4. Akomodasi
Dalam manajemen kompensasi, benefit terakhir yang kerap dihadirkan bisnis adalah akodomasi.
Umumnya, jenis kompensasi ini diberikan kepada karyawan yang tempat tinggalnya jauh dari kantor.
Atau, biasa juga dilimpahkan kepada karyawan yang sering bepergian untuk melaksanakan tugasnya.
Namun, perusahaan juga bisa memberikannya kepada karyawan lain yang benar-benar membutuhkan. Misalnya, karyawan A baru saja menikah, lalu hendak mencari tempat tinggal yang lebih luas untuk istrinya yang adalah perantau.
Jika perusahaan ternyata mampu, kamu bisa melimpahkan karyawan A apartemen atau rumah kontrak dengan luas yang sesuai dengan kebutuhan keluarganya.