Guna melawan tingkat kompetisi di pasar yang semakin sengit, setiap perusahaan kini perlu memiliki struktur kompensasi.
Kehadiran strategi ini merupakan pilar bagi pebisnis untuk memotivasi, memertahankan, dan menggaet minat STAR talent.
Bukan hanya untuk pekerja entry level, tapi juga staf senior yang memerlukan perusahaan untuk mencerminkan tanggung jawabnya kepada karyawan.
Bahkan, mengacu pada SHRM, 19% perusahaan yang menggunakan struktur gaji formal ternyata tidak menerapkannya untuk staf level eksekutif.
Fakta ini menekankan kembali pentingnya menyusun struktur kompensasi yang kompetitif, terutama untuk pekerja posisi senior.
Namun, apa yang sebenarnya dimaksud dengan struktur kompensasi? Apa saja komponen yang terdapat di dalamnya? Apakah ada tren terkini yang wajib diadopsi oleh pebisnis?
Yuk, simak uraian lengkapnya dalam artikel singkat GajiGesa di bawah ini!
Apa Itu Struktur Kompensasi?
Melansir laman Indeed, struktur kompensasi adalah kerangka kerja berbasis gaji yang digunakan perusahaan untuk menetapkan upah yang adil bagi seluruh karyawan.
Strategi ini bisa menjadi pedoman yang jelas bagi bisnis untuk menetapkan tarif awal upah, mengelola kenaikan gaji, dan mendistribusikan bonus.
Struktur kompensasi yang efektif juga dapat membongkar praktik gaji yang didasarkan pada ketidakadilan, seperti negosiasi yang tidak efektif dan bias yang melekat pada gender atau ras.
Komponen dalam Struktur Kompensasi
Supaya penerapannya efektif, struktur ini tidak bisa dihadirkan secara sembarangan.
Pihak perusahaan bersama tim HR harus menyertakan sejumlah komponen yang sifatnya tak terpisahkan dari penggajian.
Menurut Quota Path, berikut adalah empat komponen terpenting yang wajib disertakan dalam struktur kompensasi perusahaan:
- Gaji pokok: nominal upah yang harus diberikan perusahaan kepada setiap karyawannya. Perhitungan berdasarkan jam kerja atau bulanan
- Insentif: uang tambahan yang perlu diberikan kepada karyawan berdasarkan performa kerja mereka
- Tunjangan: Pembayaran yang sifatnya menutupi kebutuhan karyawan, termasuk transportasi, akomodasi, hingga uang lembur
- Keuntungan tambahan: Insentif non-moneter ekstra yang mampu menghadirkan nilai dan menguntungkan karyawan, termasuk dana pensiun, mobil dinas, asuransi kesehatan swasta, dan sebagainya
Langkah-langkah Menghadirkan Struktur Kompensasi
Seperti yang sudah GajiGesa paparkan, struktur kompensasi merupakan pedoman perusahaan dalam menggaet dan menjaga minat karyawan berbakat.
Dalam kata lain, perannya cukup signifikan dalam hal rekrutmen dan retensi karyawan perusahaan.
Maka dari itu, proses penerapan dan pembentukannya perlu dilakukan secara sistematis dan tidak subjektif.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk menghadirkan struktur kompensasi yang efektif:
1. Analisis tren dalam industri
Umumnya, perusahaan dalam industri yang serupa menggunakan struktur kompensasi yang sama.
Misalnya, perusahaan yang bergerak di sektor publik umumnya menggunakan kerangka kompensasi bertingkat.
Atau perusahaan swasta sering menggunakan skema gaji atau sistem independen untuk menghindari adanya risiko penipuan.
Nah, hasil analisis ini nantinya bisa menjadi patokan perusahaanmu ketika sedang membentuk struktur kompensasi.
2. Evaluasi hierarki pekerjaan
Selanjutnya, tim HR perlu mengevaluasi kompleksitas, daftar tanggung jawab, dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk setiap pekerjaan.
Memanfaatkan metode evaluasi layaknya klasifikasi pekerjaan atau perbandingan faktor, HR kelak dapat menentukan posisi relatif sebuah pekerjaan dalam hierarki perusahaan.
3. Stratifikasi pekerjaan
Setelah dievaluasi, pekerjaan perlu dikelompokkan ke dalam kategori sesuai tingkat kompleksitas dan value yang mereka miliki.
Proses kerja ini dapat memastikan bahwa struktur kompensasi sudah sesuai dengan skill level dan tugas dari setiap jabatan.
4. Bentuk tingkat pembayaran
Apabila proses stratifikasi sudah rampung, setiap kategori pekerjaan harus disertakan dengan rentang gaji yang sesuai.
Inisiatif ini memerlukan pendekatan analitik dengan cara memertimbangkan data dari survei industri dan kurva upah guna menciptakan struktur kompensasi yang lebih efektif.
5. Memaksimalkan tarif pembayaran
Terakhir, perusahaan harus segera memaksimalkan tarif pembayaran gaji.
Hal ini perlu dilakukan secara periodik dan disesuaikan berdasarkan masa kerja, kinerja individu, serta perubahan dalam pasar atau industri.
Proses optimalisasi ini dapat menjamin tingkat relevansi dan ketepatan kompetensi kompensasi dari perusahaan.
Tren Kompensasi yang Perlu Diadopsi Perusahaan
Jika perusahaan ingin memiliki struktur dan paket kompensasi yang baik, pemilik bisnis harus selalu melek tren.
Terutama sekarang ini, di mana teknologi tengah berkembang pesat dan pasar kerja selalu dinamis.
Nah, salah satu tren kompensasi terkini merupakan penyediaan benefit yang bisa memastikan kesejahteraan finansial karyawanl.
Melihat hal tersebut, kompensasi finansial menjadi incaran banyak pekerja bertalenta, dan untuk keperluan ini, perusahaanmu bisa menyediakan layanan Earned Wage Access (EWA) GajiGesa.
Earned Wage Access: Kompensasi Terbaik untuk Perusahaan Modern
Ya, sesuai namanya, layanan ini menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara fleksibel atau lebih awal.
Sehingga, EWA bisa dijadikan sebagai alternatif ketika karyawan harus memenuhi kebutuhan di tengah bulan.
Tidak hanya itu, EWA juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan.
Mengapa demikian? Sebab, tujuan utama dari layanan ini adalah supaya mereka bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak.
Alhasil, karyawan tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.
Menarik bukan? Nah, layanan EWA kami hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan GajiGesa.
Maka dari itu, jangan sampai ketinggalan. Yuk, segera isi formulir di bawah ini dan rekomendasikan perusahaanmu pada kami.
Atau, pelajari lebih lanjut tentang layanan EWA GajiGesa dengan klik tombol di bawah. Prioritaskan kesejahteraan karyawanmu sekarang juga!