
Cara rekrutmen karyawan bukan hanya soal mencari kandidat baru yang potensial, tetapi juga bisa melibatkan mantan karyawan yang pernah bekerja di perusahaan.
Strategi ini sering disebut sebagai “boomerang hire” atau rehire, di mana perusahaan mengundang kembali eks-karyawan untuk bergabung dan berkontribusi kembali.
Banyak pegiat HR mulai melihat manfaat dari strategi rekrutmen kembali karyawan lama, terutama jika mereka meninggalkan perusahaan dengan catatan positif dan kontribusi yang kuat.
Selain menghemat biaya dan waktu pelatihan, mereka juga lebih cepat beradaptasi dengan budaya dan sistem kerja.
Namun, proses ini tetap memerlukan pendekatan yang tepat agar hasilnya maksimal.
Nah, artikel GajiGesa kali ini akan membahas beberapa strategi untuk merekrut karyawan lama yang bisa diterapkan perusahaanmu. Yuk, simak selengkapnya di sini!
6 Cara Rekrutmen Karyawan Lama yang Bisa Diterapkan

1. Identifikasi kandidat potensial dari alumni perusahaan
Langkah pertama dalam cara rekrutmen karyawan lama adalah mengidentifikasi siapa saja mantan karyawan yang memiliki rekam jejak baik.
Hal ini bisa dilakukan dengan meninjau data kepegawaian lama, termasuk riwayat kinerja, loyalitas terhadap perusahaan, serta alasan mereka keluar.
Fokuslah pada karyawan yang dulu dikenal berdedikasi tinggi, memiliki hubungan baik dengan rekan kerja, serta keluar dari perusahaan secara profesional.
Kandidat seperti ini biasanya masih memiliki ikatan emosional positif dengan perusahaan, sehingga peluang untuk kembali akan lebih besar.
2. Bangun dan rawat hubungan melalui alumni network
Setelah mengidentifikasi kandidat potensial, cara rekrutmen karyawan lama berikutnya adalah dengan menjaga hubungan baik.
Perusahaan dapat membangun alumni network atau komunitas mantan karyawan melalui media sosial, grup WhatsApp, atau email newsletter.
Dengan adanya komunikasi yang terjaga, mantan karyawan akan tetap merasa menjadi bagian dari ekosistem perusahaan.
Hal ini penting agar ketika ada peluang terbuka, mereka akan lebih tertarik dan merasa nyaman untuk kembali.
Selain itu juga, bisa mempercepat proses rekrutmen karena mereka sudah mengenal nilai dan budaya perusahaan.
3. Tawarkan posisi relevan dan lingkungan kerja yang lebih baik
Alasan karyawan meninggalkan perusahaan biasanya beragam, mulai dari mencari jenjang karier, tantangan baru, hingga ketidakcocokan budaya kerja.
Maka dari itu, jika ingin mereka kembali, perusahaan perlu menawarkan sesuatu yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya.
Sebagai contoh, jabatan dengan tanggung jawab yang lebih tinggi, kenaikan gaji, fleksibilitas waktu kerja, atau manfaat tambahan lainnya.
Dengan menunjukkan bahwa perusahaan telah berkembang ke arah yang lebih positif juga bisa meningkatkan ketertarikan mereka untuk bergabung kembali.
4. Perjelas harapan, tanggung jawab, dan peran baru
Meskipun mereka sudah pernah bekerja di perusahaan, penting untuk tetap menjelaskan secara rinci apa yang diharapkan dari peran baru tersebut.
Hal ini mencakup tanggung jawab, target, struktur tim, serta budaya kerja terkini.
Pendekatan ini mencegah asumsi bahwa “semuanya masih sama” dan membantu mereka memahami perubahan yang terjadi selama mereka tidak ada.
Proses ini bisa disertai dengan onboarding singkat untuk mempercepat penyesuaian mereka terhadap sistem atau struktur baru.
5. Sediakan benefit atau kompensasi yang lebih bermanfaat
Nah, jika ingin merekrut kembali karyawan lama, perusahaanmu perlu menyediakan benefit atau kompensasi yang lebih bermanfaat.
Seperti yang sudah GajiGesa jelaskan, kebanyakan karyawan resign karena beberapa hal, termasuk penawaran yang lebih baik dari perusahaan lain atau ketidakjelasan dari tempat kerjanya.
Ketidakjelasan ini bisa hadir dalam banyak rupa, tetapi umumnya mengacu pada ketidakpastian dalam jenjang karier dan kesejahteraan finansial.
Untuk itu, menghadirkan benefit yang lebih bermanfaat bisa menjadi mengaburkan segala bentuk ketidakjelasan dari perusahaan. Terutama jika yang dihadirkan adalah benefit seperti Earned Wage Access (EWA) GajiGesa.
Earned Wage Access (EWA) sendiri merupakan salah satu benefit yang menjadi sorotan di tahun 2025 ini.
Sebab, dengan EWA, karyawan jadi bisa mengakses sebagian gaji mereka yang sudah diperoleh sebelum tanggal gajian tiba.
Solusi seperti ini dapat memberikan fleksibilitas finansial yang sangat dihargai, terutama bagi karyawan yang sering menghadapi kebutuhan mendesak.
Di sisi lain, cara kerjanya pun dapat meningkatkan kesehatan mental karyawan. Hal ini berlaku karena mereka tak perlu lagi stres saat ada kebutuhan genting. Alih-alih berutang, karyawan bisa langsung menarik sebagian gaji dari EWA.
Akan tetapi, mungkin kini kamu bertanya-tanya. Meskipun masih baru, mengapa EWA sangat diminati? Karena manfaatnya dinilai sangat nyata, seperti:
- Mengurangi kebutuhan untuk mengambil pinjaman berbunga tinggi
- Membantu karyawan mengelola keuangan darurat dengan lebih baik
- Memberikan rasa tenang dalam menghadapi pengeluaran mendadak
Perusahaan yang menawarkan EWA pun tidak hanya dianggap inovatif, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan finansial karyawannya. Alhasil, STAR talent dan karyawan lama yang hendak direkrut takkan ragu untuk meletakkan kepercayaannya pada perusahaan tersebut.
Nah, GajiGesa sendiri merupakan penyedia layanan EWA terbaik di Indonesia. Fitur yang kami tawarkan sudah dipercaya oleh lebih dari 300 perusahaan ternama.
Jadi, jangan sampai ketinggalan. Yuk, segera isi formulir di bawah artikel ini dan rekomendasikan perusahaanmu pada kami. Prioritaskan kesejahteraan karyawanmu sekarang juga!
Atau, kalau kamu ingin tahu lebih lanjut tentang produk EWA kami, klik tombol di bawah, ya.
6. Gunakan pendekatan personal dan tidak formal
Cara rekrutmen karyawan lama lainnya yang paling efektif adalah menggunakan pendekatan personal.
Hindari proses rekrutmen yang terlalu kaku dan formal seperti iklan lowongan umum atau proses seleksi standar.
Sebaliknya, hubungi mereka secara langsung, bisa melalui pesan pribadi, panggilan, atau bahkan mengajak mereka bertemu untuk diskusi santai.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa perusahaan menghargai mereka sebagai individu dan bukan sekadar angka dalam proses rekrutmen.
7. Beri ruang untuk diskusi dua arah
Terakhir, jangan hanya memfokuskan pembicaraan pada kebutuhan perusahaan.
Biarkan juga mantan karyawan menyampaikan harapan, pertimbangan pribadi, atau kebutuhan yang mereka miliki saat ini.
Diskusi dua arah ini penting untuk membangun kepercayaan dan komitmen yang sehat sejak awal.
Dengan begitu, rekrutmen kembali ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga memenuhi ekspektasi mantan karyawan yang kembali bergabung.