Sudah lama masyarakat membentuk stereotip bahwa perempuan selalu dikaitkan dengan pekerjaan domestik. Maka dari itu, seringkali perempuan mengalami banyak kesulitan untuk memperoleh pendidikan tinggi dan mendapatkan jabatan tinggi di perusahaan.
Hal ini membuktikan bahwa belum adanya kesadaran untuk membangun kesetaraan gender. Padahal, kesetaraan gender ini tidak hanya menguntungkan untuk perempuan saja, tetap juga untuk laki-laki.
Laki-laki seringkali dituntut untuk selalu bisa diandalkan dan mampu mengerjakan beragam pekerjaan, terutama pekerjaan dengan tenaga fisik. Isu kesetaraan gender seharusnya menjadi fokus utama dalam memberantas diskriminasi gender, terutama di tempat kerja.
Untuk membangun kesetaraan gender di tempat kerja, berikut ini ada cara yang bisa diterapkan oleh perusahaan.
Pengertian Kesetaraan Gender
Sebelum memahami konsepnya, gender adalah sifat serta perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara sosial maupun budaya. Sementara, pengertian dari kesetaraan gender merujuk pada hak, tanggung jawab, serta kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Tujuan dari kesetaraan gender sendiri adalah agar setiap orang memiliki kesempatan dan memperoleh perlakuan yang adil dalam masyarakat.
Cara Membangun Kesetaraan Gender di Tempat Kerja
Untuk membangun kesetaraan gender di tempat kerja, ada lima cara yang bisa kamu terapkan.
1. Mengubah Strategi Perekrutan
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang setara, perusahaan bisa memulai dengan mengubah strategi perekrutan. Perusahaan dapat membuka peluang kerja untuk kandidat yang beragam.
Hindari bias gender dalam penggunaan bahasa pada lowongan kerja. Saat wawancara, hindari memberikan pertanyaan yang mengarah pada seksisme.
2. Mendukung Fleksibilitas Kerja
Salah satu cara membangun kesetaraan gender adalah dengan mendukung fleksibilitas kerja bagi laki-laki dan perempuan. Sebagai perempuan, tuntutan yang ia hadapi tidak hanya pekerjaannya, melainkan juga tanggung jawab sebagai seorang ibu.
Perusahaan bisa memberikan fleksibilitas kerja dan work-life balance bagi karyawan. Tidak hanya untuk perempuan, karyawan laki-laki juga memiliki tanggung jawab dalam mengasuh anak sebagai ayah. Sehingga, kamu bisa mempertimbangkan memberikan cuti pascakehamilan untuk karyawan laki-laki.
3. Memberikan Kesetaraan Gaji
Dalam data laporan perekonomian 2019 menyebutkan bahwa masih ada kesenjangan upah antar gender di Indonesia. Pekerja laki-laki memiliki pertumbuhan upah sebanyak 6.04% per tahun. Sementara, pekerja perempuan hanya sebesar 4,96% per tahun.
Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan upah masih dilihat berdasarkan gender, bukan kemampuan dan performa yang dihasilkan pekerja. Kesenjangan upah ini disebabkan karena anggapan kurangnya kontribusi perempuan, dan laki-laki dianggap sebagai pencari nafkah utama.
Perusahaan perlu memberikan kesetaraan gaji, dengan melihat kemampuan serta performa yang dihasilkan karyawannya, tanpa memandang gender.
4. Menerapkan Kebijakan yang Tegas terhadap Pelecehan di Tempat Kerja
Satu dari empat perempuan mendapatkan pelecehan secara fisik dan mental di tempat kerja. Beberapa perusahaan masih mengabaikan kasus pelecehan yang terjadi pada perempuan. Maka, sangat penting bagi perusahaan untuk menerapkan kebijakan yang tegas demi terciptanya kesetaraan gender dan keamanan di tempat kerja.
5. Memberi Kesempatan yang Sama untuk Pemimpin Perempuan
Stereotip bahwa laki-laki lebih pantas memimpin, dan perempuan hanya jadi bawahan masih berlaku di beberapa perusahaan. Untuk menghapus diskriminasi gender tersebut, perusahaan harus membuka kesempatan yang sama bagi setiap karyawan. Setiap karyawan berhak untuk memimpin dan dinilai berdasarkan kelayakannya, tanpa memandang gendernya.
Itulah pengertian serta kelima cara membangun kesetaraan gender di tempat kerja. Yuk, bangun lingkungan kerja dengan memiliki kesadaran terhadap kesetaraan gender.
