Blog

Financial Modelling: Strategi Ampuh untuk Cegah Bisnis dari Risiko Kerugian Besar

financial modelling

Financial modelling atau model keuangan mungkin merupakan istilah yang masih asing bagi kamu.

Namun, dalam dunia akuntansi, keuangan bisnis, atau bidang lain yang serupa, hal tersebut menjadi sebuah strategi yang wajib kamu terapkan.

Mengapa demikian? Sebab, ia bisa membantu kamu untuk menyusun perencanaan finansial bisnis yang lebih baik.

Penerapannya pun efektif untuk meruntuhkan segala risiko kerugian yang menanti perusahaan di masa-masa mendatang

Namun, apa itu yang dimaksud dengan financial modelling? Lalu, bagaimana langkah-langkah jitu untuk mengimplementasikannya dalam perusahaan?

Agar lebih jelas, yuk, simak pemaparan lengkapnya dalam rangkuman singkat GajiGesa di bawah ini!

Apa Itu Financial Modelling?

financial modelling

Melansir laman Investopedia, model keuangan atau financial modelling adalah proses meringkas pengeluaran dan pendapatan perusahaan dalam bentuk spreadsheet.

Inisiatif ini biasanya diterapkan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan menyaring pemahaman yang lebih baik tentang periode ekonomi di masa mendatang.

Dengan pemodelan ini, informasi keuangan bisnis pun dapat disajikan dengan detail dan akurat, sehingga pebisnis bisa melakukan analisis finansial yang lebih mendalam dengan lebih efektif.

Umumnya, model keuangan berkaitan erat dengan dunia bisnis, akuntansi, dan keuangan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari.

Bagi perusahaan besar, inisiatif ini perannya cukup penting karena dapat memberikan gambaran tentang risiko yang harus mereka hindari di kemudian hari.

Tujuan dan Manfaat Model Keuangan

tujuan dan manfaat model keuangan

Salah satu tujuan utama dari melakukan financial modelling adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kinerja keuangan sebuah bisnis.

Baik itu berdasarkan data historis dari masa lalu, situasi saat ini, dan proyeksi tren kinerja di masa depan.

Dengan demikian, perusahaan dapat merencanakan langkah-langkah dan solusi yang dapat diproyeksikan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Selain itu pun, model keuangan yang dibuat juga dapat memberikan manfaat yang signifikan dan berkelanjutan bagi perusahaan, di antaranya seperti:

1. Pemahaman perusahaan jadi lebih baik

Salah satu aspek krusial dalam pembuatan model keuangan yang efektif adalah memiliki pemahaman yang mendalam tentang perusahaan itu sendiri.

Hal ini berlaku karena dalam penyusunan model, terdapat berbagai faktor dan variabel yang harus diperhatikan. Sehingga, perubahan yang sifatnya kecil pun dapat memberikan dampak besar bagi perusahaan.

Oleh karena itu, pembuatan model akan berfokus pada pengumpulan data penting terkait bisnis, dilanjutkan dengan analisis dan uji coba guna mencapai keputusan bisnis yang strategis.

Meskipun proses ini memakan waktu dan tenaga, penerapannya bisa menghadirkan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan bisnis perusahaan, baik dari segi internal maupun eksternal.

2. Mengoptimalkan pengelolaan investasi

Dengan adanya data keuangan dalam sebuah model, kamu dapat memeroleh pemahaman yang lebih menyeluruh dan mendalam mengenai potensi nilai saham suatu bisnis.

Data tersebut dapat dianalisis untuk mengidentifikasi area-area yang memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan yang tinggi dan efisien.

Di sisi lain, perusahaan juga dapat mengetahui nilai sebenarnya ketika mereka menjual saham kepada investor, baik itu lembaga keuangan maupun pribadi.

3. Mengurangi risiko kerugian perusahaan

Ya, seperti yang sebelumnya sudah dipaparkan, financial modelling mampu mengurangi risiko keuangan perusahaan.

Hal ini bisa dicapai karena inisiatif pengumpulan data, pengujian metode, dan proses identifikasi yang komprehensif.

Pebisnis pun nantinya dapat menyajikan gambaran yang lebih detail terhadap kinerja akuntansi dan keuangan perusahaan.

Proses kerjanya juga dapat mendeteksi masalah sebelum masalah tersebut dapat menghambat kinerja dan pertumbuhan keuangan.

4. Mendapatkan prakiraan anggaran yang tepat

Data yang dihasilkan dari financial modelling dapat menjadi sumber informasi penting untuk memprediksi tren atau peristiwa ekonomi yang akan memengaruhi keuangan.

Dengan menggunakan hasil prediksi tersebut, penyusunan anggaran yang tepat dan akurat dapat dilakukan dengan lebih mudah.

5. Dapat mengevaluasi performa keuangan secara berkala

Dengan melakukan model keuangan secara berkala, kamu bisa mengevaluasi kinerja keuangan secara teratur. 

Hal ini dilakukan dengan membandingkan hasil aktual dengan rencana anggaran yang telah direncanakan sejak awal.

Dengan tinjauan kinerja yang dilakukan secara berkala, perusahaan dapat menerima umpan balik dan melakukan penyesuaian dengan cepat untuk mengoptimalkan revenue.

Penyesuaian yang cepat ini juga membantu mengurangi tekanan dan mempermudah proses pengumpulan informasi dengan menghemat waktu dan tenaga.

Jenis-jenis Model Keuangan

Supaya bisa hasil kerjanya lebih memuaskan, kamu harus menggunakan jenis financial modelling yang tepat.

Ya, inisiatif ini tak bisa digunakan secara sembarangan. Sebab, masing-masing jenisnya cukup berbeda dan perlu digunakan sesuai situasi yang tengah dihadapi perusahaan.

Adapun model keuangan yang sering ditemukan dalam sebuah bisnis atau perusahaan, adalah sebagai berikut:

  • Three-Statement Model: Diterapkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja bisnis dalam suatu periode dengan memertimbangkan tiga laporan keuangan utama: laba rugi, arus kas, dan neraca
  • Discounted Cash Flow Model: Mengevaluasi nilai perusahaan dan ekuitasnya dengan memerhitungkan nilai waktu uang melalui diskonto arus kas bebas
  • Consolidation Model: Memberikan ringkasan performa setiap unit bisnis dan mengintegrasikannya dalam satu model sistematis
  • Forecasting Model: Memprediksi proyeksi masa depan berdasarkan estimasi anggaran dari periode sebelumnya
  • Sum of the Parts Model: Menggabungkan beberapa model DCF menjadi satu sistem proyeksi, dengan menjumlahkan aset yang tidak sesuai dengan analisis model DCF
  • Budget Model: Menyusun model keuangan berdasarkan anggaran perusahaan dan mengintegrasikannya dengan laporan laba rugi untuk perencanaan keuangan di masa depan
  • Option Pricing Model: Memberikan perkiraan harga opsi dengan perhitungan sederhana.
  • Leveraged Buyout Model: Memberikan proyeksi kinerja bisnis yang lebih kompleks, cocok digunakan oleh analis ekuitas atau investasi perbankan
  • Initial Public Offering Model: Digunakan untuk mengevaluasi potensi nilai bisnis sebuah perusahaan dan mencapai nilai saham yang potensial
  • Merger Model: Mencakup penilaian nilai tambah dari hasil merger atau akuisisi perusahaan, serta mengukur kemampuan perusahaan dalam membangun investasi

Implementasi Financial Modelling di Perusahaan

Model keuangan merupakan sebuah proses secara keseluruhan dalam merencanakan keuangan khususnya berkaitan dengan perencanaan dan proyeksi.

Supaya hasil dari financial modelling tepat dan efektif, kamu harus bisa menggunakan jenis yang tepat dan mengelola pencatatan transaksi terlebih dahulu.

Mengapa demikian? Sebab, pencatatan transaksi merupakan langkah yang cukup penting dalam siklus akuntansi.

Nah, selain itu, proses implementasi inisiatif model keuangan pun mencakup langkah-langkah lainnya, termasuk:

  • Mencatat transaksi, mengumpulkan bukti transaksi, dan dokumen pendukungnya
  • Mengkategorisasikan pencatatan dan mencantumkan chart of account sesuai karakteristik
  • Setelah melewati koreksi dan penyesuaian, masukkan ke dalam neraca
  • Gabungkan seluruh saldo pada buku besar sesuai jenis laporan keuangan
  • Buat jurnal penutup untuk mendapatkan gambaran posisi keuangan pada setiap akhir periode masa kerja
  • Pada periode tutup buku, setelah masuk periode awal selanjutnya, kamu dapat menerapkan jurnal pembalik

Selain itu, berikut ini ialah beberapa tahapan yang penting dalam membuat model keuangan, yaitu:

1. Tinjau data historis keuangan perusahaan

Langkah pertama dalam mengimplementasikan model keuangan adalah meninjau data historis keuangan perusahaan.

Hal ini memungkinkan untuk membuat asumsi dan prediksi masa depan berdasarkan performa keuangan yang telah terjadi sebelumnya.

Untuk melakukan analisis tersebut, kamu dapat memerhatikan beberapa variabel kunci seperti margin kotor, biaya tetap, tingkat pertumbuhan, dan perputaran inventaris.

Dengan begitu, kamu dapat memeroleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana keuangan perusahaan telah berkembang dari waktu ke waktu. Sehingga, membantu dalam merancang model keuangan yang akurat dan relevan untuk perencanaan masa depan.

2. Buat laporan keuangan laba-rugi

Setelah meninjau data historis keuangan perusahaan, langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan laba rugi menggunakan variabel yang sama.

Variabel tersebut meliputi pendapatan, laba kotor, harga pokok penjualan (HPP), serta beban operasional. Hasil perhitungan ini akan menunjukkan pendapatan bersih perusahaan sebelum potongan bunga, pajak, dan depresiasi. 

Dengan demikian, kamu dapat memahami lebih baik tentang performa keuangan perusahaan dan membuat proyeksi untuk masa depan.

3. Mengisi laporan neraca

Setelah berhasil menghitung laba rugi perusahaan dengan akurat dan lengkap, langkah selanjutnya adalah mengisi laporan neraca.

Kamu dapat melakukan hal ini dengan menghitung nilai piutang, persediaan, dan hutang yang dimiliki perusahaan, lalu menggabungkan hasilnya ke dalam data neraca. Dengan demikian, kamu bisa menyusun laporan neraca yang menyajikan gambaran lengkap mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu periode waktu tertentu.

4. Susun jadwal aset perusahaan

Langkah selanjutnya adalah mulai menyusun jadwal untuk properti, pabrik, dan peralatan (PP&E). Jadwal ini bertujuan untuk melacak saldo dan biaya penyusutan dari aset tersebut.

PP&E merupakan aset tidak lancar dan berwujud di neraca yang memiliki peran kunci dalam menghasilkan pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, jadwal PP&E sangat penting dalam financial modelling dan analisis operasional perusahaan. 

Dengan memantau dan mengelola PP&E dengan baik, perusahaan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang nilai asetnya, biaya penyusutan, dan dampaknya terhadap kinerja keuangan secara keseluruhan.

5. Membuat laporan arus kas

Terakhir, kamu dapat menyelesaikan proses pembuatan model keuangan dengan menyusun laporan arus kas perusahaan.

Laporan ini secara rinci mencatat semua transaksi masuk dan keluar dari bisnis dalam satu periode tertentu, memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja keuangan bisnis secara keseluruhan. 

Dengan memahami arus kas perusahaan, kamu dapat mengidentifikasi pola-pola keuangan, mengelola likuiditas, serta membuat keputusan keuangan yang lebih baik untuk masa depan.

Hubungi Kami