Blog

6 Alasan Mengapa Literasi Digital Penting Dimiliki di Tempat Kerja

literasi digital

Di era kemajuan teknologi saat ini, komunikasi dan informasi sudah bisa disampaikan dengan cepat mudah.

Pemanfaatan teknologi bahkan telah membantu perkembangan sektor-sektor penting dalam kehidupan masyarakat, seperti pendidikan dan ekonomi dengan adanya proses otomatisasi.

Tidak ada keraguan lagi mengenai hal ini, otomatisasi sudah mengubah cara kita bekerja.

Hanya dalam waktu tiga tahun, pasar kerja digital ini diperkirakan akan meningkat sebesar 106 persen dibandingkan tahun 2020 silam. Hal ini bahkan tidak spesifik untuk industri tertentu.

Menurut Forum Ekonomi Dunia, otomatisasi akan menciptakan peningkatan bersih sebesar 58 juta lapangan kerja.

Fak tersebut akan memberikan banyak manfaat dengan memungkinkan kita melakukan pekerjaan yang lebih kompleks, berinteraksi secara efektif dengan pelanggan, mengurangi biaya, dan meminimalkan risiko.

Namun, kehadiran transformasi digital dan otomatisasi secara tak langsung mendorong perusahaan untuk memiliki SDM dengan tingkat literasi digital yang baik.

Namun, apa itu yang dimaksud dengan literasi digital? Mengapa kemampuan tersebut sekarang sangat dibutuhkan di tempat kerja?

Yuk, pelajari lebih lanjut pemaparannya dalam artikel GajiGesa di bawah ini!

Apa Itu Literasi Digital?

literasi digital

Sebelum memahami manfaat kemampuan literasi digital di tempat kerja, ada baiknya kamu pahami dulu definisi dari istilah tersebut.

Menurut laman CNN, digital literacy atau literasi digital adalah pemahaman seseorang mengenai cara menggunakan teknologi dan media digital dengan baik.

Keterampilan ini kini sangat diperlukan, karena ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring waktu dengan sangat cepat.

Selain itu, seperti yang sudah GajiGesa jelaskan, inovasi teknologi juga sudah mengubah sistem pembelajaran di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan yang berorientasi pada teknologi.

Dari sini, digital literacy sering dianggap sebagai kemampuan menggunakan internet dan media digital yang merupakan hasil dari perkembangan teknologi.

Sebenarnya, definisi literasi digital tidak sesederhana itu. Istilah tersebut mengacu pada sebuah konsep dan praktik yang tidak hanya berpusat pada kemampuan untuk menguasai teknologi.

Namun, juga pada kemampuan pengguna media digital dalam melakukan mediasi secara produktif.

Selain itu, digital literacy juga diharapkan dapat mengurangi terjadinya kejahatan dunia maya (cybercrime) melalui jaringan internet.

Karena, suka atau tidak, perkembangan teknologi memang memberikan banyak kemudahan bagi manusia, seperti kerja yang lebih cepat, mudah, efektif, efisien, dan lainnya.

Tapi, perkembangan digital juga menyebabkan munculnya kejahatan dunia maya, seperti penipuan, hacking, penyadapan data pribadi, spamming, manipulasi data, dan lain-lain.

9 Komponen dalam Digital Literacy

literasi digital

1. Jejaring sosial atau social networking

Saat ini, setiap individu hampir pasti memiliki lebih dari satu akun media sosial, seperti Meta (Facebook), Twitter, LinkedIn, Instagram, TikTok, maupun WhatsApp.

Informasi yang diperoleh dari media sosial tersebut juga harus disaring terlebih dahulu. Namun, tidak semua orang teliti dalam menyaring informasi yang beredar.

Kemampuan menggunakan fitur-fitur dalam aplikasi media sosial merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap pengguna.

Sebagai contoh, mereka yang bekerja di dunia HR lebih memilih menggunakan LinkedIn untuk membangun hubungan dengan para praktisi human resources di seluruh dunia. 

Sementara itu, mereka yang bekerja di bidang pemasaran memanfaatkan fitur ‘Toko’ di Instagram untuk mempromosikan produk mereka.

2. Transliterasi 

Komponen transliterasi didefinisikan sebagai upaya menggunakan berbagai platform untuk membuat, membagikan, dan mengkomunikasikan konten. 

Kemudian, komponen ini lebih menekankan pada kemampuan berkomunikasi melalui berbagai media sosial, grup diskusi, atau layanan online lainnya.

3. Menjaga privasi 

Privasi merupakan aspek penting dalam digital literacy. Sebagai pengguna media sosial dari berbagai platform, kamu harus memahami tentang kejahatan dunia maya (cyber crime). 

Saat ini, kejahatan dunia maya semakin marak terjadi seiring dengan perkembangan dunia digital.

Apa itu kejahatan dunia maya? Kejahatan dunia maya adalah aktivitas ilegal yang melibatkan penggunaan komputer, perangkat digital, atau jaringan komputer.

Contoh kejahatan dunia maya yang sering terjadi adalah pencurian online melalui kartu kredit (carding), peretasan melalui email, dan pencurian informasi pribadi (phishing).

4. Mengelola identitas digital 

Komponen keempat ini, yaitu mengelola identitas digital, berkaitan dengan bagaimana kamu sebagai pengguna platform menggunakan identitas dengan tepat di berbagai media sosial yang dimiliki.

5. Menciptakan konten 

Menciptakan konten adalah keterampilan kamu sebagai pengguna platform dalam membuat atau menghasilkan konten, misalnya menggunakan platform seperti PowToon, Blogspot, WordPress, dan lainnya.

6. Organising dan sharing content

Mengatur dan membagikan konten berkaitan dengan bagaimana kita sebagai pengguna platform mengelola dan membagikan informasi agar lebih mudah disebarkan kepada publik. 

Contohnya, penggunaan situs social bookmarking yang dianggap memudahkan proses penyebaran informasi dan dapat diakses oleh banyak pengguna internet.

7. Reusing atau repurposing content

Komponen ini mengutamakan bagaimana kamu sebagai pengguna platform membuat atau ‘mengolah’ kembali konten yang ada agar dapat digunakan kembali sesuai kebutuhan.

Contohnya, seorang HR membuat konten tentang trik jitu merekrut gen Z. Konten tersebut diunggah di platform LinkedIn dalam bentuk PDF agar banyak orang bisa mengunduh dan mempelajarinya.

Kemudian, konten tersebut ‘diolah’ kembali oleh orang lain dengan menambahkan informasi atau pengetahuan baru yang lebih lengkap.

8. Menyaring dan memilih konten

Komponen ini menekankan kemampuan untuk mencari dan menyaring informasi yang sesuai dengan kebutuhan melalui mesin pencari di internet.

9. Self broadcasting

Dalam komponen ini, tujuannya yaitu untuk membagikan ide atau gagasan menarik serta konten multimedia melalui berbagai platform, seperti melalui blog atau forum online

Self broadcasting ini merupakan cara masyarakat berpartisipasi secara online dalam literasi digital di dunia, lho.

6 Pentingnya Digital Literacy bagi Karyawan

Lalu, apa yang membuat literasi digital sangat diperlukan di dunia kerja?

Melansir laman Verizon, literasi digital memainkan peran penting dalam kemampuan perusahaan untuk bertransformasi secara digital.

Hal ini juga berdampak secara signifikan terhadap pengalaman karyawan. Tanpa kemampuan literasi digital yang memadai, mereka mungkin akan kesulitan untuk melakukan tugas-tugas inti, dan dunia usaha mungkin akan kehilangan manfaat penuh dari investasi teknologi mereka.

Hal ini terutama berlaku pasca pandemi Covid-19, di mana transformasi digital berkembang pesat karena kebutuhan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh.

Berikut ini adalah gambaran lebih jelas mengapa literasi digital sangatlah dibutuhkan di tempat kerja modern:

1. Pelatihan digital literacy mendorong kepuasan kerja dan keterlibatan karyawan

Memberikan pelatihan mengenai digital literacy dapat membawa beberapa keuntungan bagi dunia usaha, termasuk peningkatan kepuasan kerja dan keterlibatan karyawan

Dengan terus bermunculannya teknologi baru, menggabungkan keterampilan digital memungkinkan karyawan untuk mencapai tujuan karier dengan lebih cepat dan mencapai hasil kerja yang luar biasa.

Nah, tak sekadar untuk tujuan karier, kondisi keuangan karyawan juga akan menjadi lebih stabil dengan adanya kemampuan literasi digital.

Mengapa demikian? Sebab, semua keperluan finansial kini sudah diatur dalam teknologi digital, termasuk benefit-benefit keuangan terbaik.

Sebagai contoh, benefit yang dinilai paling manjur untuk kesehatan finansial karyawan sekarang adalah earned wage access (EWA) atau akses gaji fleksibel.

Pemahaman mengenai literasi digital dapat membantu karyawan untuk memahami dan menggunakan benefit tersebut dengan efektif.

EWA sendiri adalah sebuah benefit yang menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara fleksibel. 

Sehingga, EWA ini bisa dijadikan sebagai alternatif untuk dana darurat di tengah bulan.

Tidak hanya itu, EWA juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan.

Mengapa demikian? Sebab, tujuan utama dari layanan ini adalah supaya karyawan bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak.

Alhasil, mereka tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.

Setelah bebas dari stres, karyawan pun bakal lebih semangat untuk bekerja. Loyalitas ikut meningkat dan kualitas kerja mereka pun bakal menjadi lebih terjamin.

Menarik, bukan? Nah, fitur EWA ini hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan GajiGesa.

Jadi, jangan sampai ketinggalan. Yuk, rekomendasikan perusahaanmu dengan mengisi formulir di bawah artikel ini. Segera prioritaskan kesejahteraan finansial dan kebugaran mentalmu, sekarang juga!

2. Komunikasi yang efisien

Kemampuan literasi digital di tempat kerja dapat meningkatkan alur komunikasi antara karyawan dan departemen, sehingga menghasilkan hasil kerja yang lebih baik.

Hal ini memungkinkan karyawan untuk berkomunikasi satu sama lain melalui berbagai platform, seperti email, pesan instan, konferensi video, dan media sosial.

3. Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah

Dengan skill digital literacy, karyawan dapat mengakses informasi dalam jumlah besar melalui internet, yang dapat membantu dalam pemecahan masalah. 

Hal ini memungkinkan karyawan untuk meneliti solusi terhadap masalah yang kompleks, menemukan data yang relevan, dan membuat keputusan tepat.

4. Efisiensi meningkat

Alat digital seperti otomatisasi, platform kolaborasi online, dan software manajemen proyek dapat meningkatkan efisiensi di tempat kerja. 

Dengan mengurangi tugas-tugas manual dan menyederhanakan alur kerja, digital literacy dapat membantu karyawan mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat.

5. Meningkatkan kreativitas

Digital literacy  juga dapat menumbuhkan kreativitas pada karyawan. 

Dengan menyediakan akses ke berbagai alat digital seperti AI, big data, IoT, manajemen proyek, analisis data, dan lainnya, membuat karyawan dapat mengeluarkan potensi kreatif mereka dan menghasilkan konten berkualitas tinggi.

6. Manajemen waktu yang lebih baik

Digital literacy dapat membantu karyawan mengatur waktu mereka dengan lebih efektif. 

Dengan menggunakan alat seperti kalender, aplikasi penjadwalan, dan daftar tugas, karyawan dapat memprioritaskan tugas mereka dan memenuhi tenggat waktu dengan lebih efisien.

Hubungi Kami