Apakah kamu salah satu orang yang bingung bagaimana cara menghitung dana darurat saat pendapatan sedang tidak pasti? Bila ya, jangan khawatir
Tidak memiliki pendapatan tetap bukan berarti kamu tidak perlu menghitung dan menyiapkan dana darurat lho, Sobat Gaji.
Justru, karena pendapatan terhitung belum stabil, kamu harus segera mempersiapkan dana darurat sedini mungkin.
Hal ini berlaku karena dana darurat merupakan pertolongan pertama saat kamu harus menghadapi situasi yang genting. Entah itu karena kecelakaan, musibah, PHK, atau risiko finansial lainnya dari adanya resesi.
Nah, dikarenakan sumber pendapatanmu kurang menentu, dana darurat inilah yang nantinya menjadi garda terdepan saat kamu dihadapi dengan situasi mendesak.
Lalu, bagaimana sih, cara menghitung dana darurat bagi kamu yang tidak memiliki penghasilan tetap? Tidak perlu khawatir, GajiGesa punya jawabannya hanya untuku. Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
3 Cara Menghitung Dana Darurat Pendapatan Tidak Pasti
1. Coba hitung rata-rata pengeluaran kebutuhan bulanan
Cara pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan menghitung jumlah dari semua pengeluaranmu setiap bulannya.
Kamu bisa membuat daftar pengeluaran yang sudah pasti kamu sisihkan untuk kebutuhan setiap bulan.
Sebagai contoh, sewa rumah, kontrakan, atau kosan, listrik, biaya makan, kuota internet, kendaraan, dan lainnya.
Hal ini penting dilakukan agar kamu nantinya dapat memisahkan biaya untuk dana darurat dengan lebih mudah.
Tentu saja setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda, jadi kamu bisa sesuaikan dengan kebutuhanmu, ya.
2. Menghitung rata-rata pemasukan pasti
Setelah mengetahui jumlah pengeluaran bulanan kamu. Cara menghitung dana darurat saat pendapatan tidak pasti berikutnya yaitu dengan menghitung rata-rata pendapatanmu.
Sebagai contoh, kamu seorang freelancer dengan pendapatan tidak tetap, tapi setiap bulannya memiliki rata-rata pemasukan Rp5 sampai Rp8 juta.
Maka dari itu, ambilah rata-rata pemasukan terendahmu dan jadikan itu sebagai patokan sementara pendapatan tetap bulanan.
3. Temukan perhitungan dana darurat dengan penjumlahan sederhana
Nah, jika kamu sudah menemukan rata-rata pemasukan pasti, saatnya menentukan besaran dana darurat yang ingin ditabung.
Idealnya, besaran dana darurat yaitu 3 sampai 6 kali lipat pengeluaran bulanan. Namun, jika kamu belum berpenghasilan tetap, cobalah untuk memenuhi dana darurat sesuai sisa uang yang dimiliki dalam waktu tiga bulan pertama terlebih dahulu.
Sebagai contoh, pengeluaran bulananmu setiap bulan adalah Rp2 juta. Maka dari itu, setidaknya dana darurat yang harus kamu kumpulkan adalah sebesar Rp6 juta.
Kemudian, kamu sudah memiliki pendapatan sebesar Rp4 juta nih per bulan. Dengan demikian, alokasikan 20 sampai 30 persen yaitu sebesar Rp1,2 juta untuk ditabung.
Sehingga, dengan perhitungan di atas, kamu bisa mencapai dana darurat pertamamu di bulan ke-5.