Pentingnya kesehatan mental belakangan ini tengah menjadi sorotan penting, tak hanya bagi para karyawan, tetapi juga pegiat HR.
Sayangnya, masih banyak perusahaan yang menganggap hal ini sepele. Pihak perusahaan masih sering mengabaikan kesejahteraan karyawan dan menilainya kurang penting.
Padahal, tanpa disadari stres berkepanjangan yang dialami karyawan dapat menjadi masalah isu mental yang serius.
Bukan hanya itu, kesehatan mental karyawan yang terus memburuk juga bisa menjadi masalah serius bagi perusahaan.
Ketika karyawan mengalami masalah kesehatan mental tentu akan sangat mempengaruhi kinerja serta performa karyawan tersebut dalam bekerja.
Sebagai contoh, menurut riset UC Berkeley, kecemasan dan stres kronis dapat meningkatkan angka absensi dan mengakibatkan berkurangnya efektivitas dan kesalahan yang merugikan perusahaan.
Selain memengaruhi keterlibatan dan produktivitas, masalah kesehatan mental pun dapat memengaruhi upaya kreatif dan kemampuan karyawan untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah.
Melihat hal tersebut, kali ini GajiGesa akan memaparkan pentingnya kesehatan mental karyawan serta cara mengatasi isu kesejahteraan tersebut dalam artikel berikut ini.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini kalau kamu merasa kebugaran mental karyawanmu itu penting!
Penyebab Munculnya Isu Kesehatan Mental Karyawan
Untuk memahami sebarapa pentingnya kesehatan mental karyawan, pertama-tama kita perlu mengulas terlebih dahulu penyebabnya.
Sejatinya, karyawan mengalami masalah kesehatan mental tidak mungkin tanpa sebab.
Mulai dari isu di kehidupan personal hingga masalah di kantor, berikut ialah beberapa hal yang menyebabkan kesehatan mental karyawan drop.
1. Hubungan dengan atasan
Sering terjadi masalah kesehatan mental yang dialami karyawan muncul karena hubungan yang kurang baik dengan atasan.
Misalnya, atasan terlalu menekan karyawan dengan target yang tidak realistis dan meminta dalam waktu yang singkat, atau atasan memberikan tugas yang tidak sesuai dengan job desk karyawan.
Karyawan pun merasa frustasi, tetapi enggan mengungkapkan perasaannya karena tidak segan dengan atasan.
Tentunya hal ini akan memicu stres, dan apabila sifatnya berkepanjangan bisa menjadi bibit masalah kesehatan mental.
2. Konflik dengan keluarga atau pasangan
Akibat dari tekanan kerja yang tinggi tentu akan memicu masalah work-life balance. Hal tersebut secara tak langsung akan memberikan masalah dalam kehidupan pribadi karyawan.
Dikarenakan pekerjaan menumpuk, mereka merasa tidak cukup untuk bekerja selama 9 jam sehari. Alhasil, karyawan tak jarang akan mengerjakan pekerjaan pada hari libur.
Hal ini akan membuat waktu bersama keluarga berkurang. Padahal, sering menghabiskan waktu bersama keluarga dapat berkontribusi untuk mengurangi tingkat stres seorang karyawan.
3. Masalah dengan rekan kerja
Pentingnya kesehatan mental dan kehidupan sosial karyawan tak melulu sekadar perihal lingkungan di luar dunia profesional.
Masalah dengan rekan kerja misalnya, hal ini dapat memicu masalah besar bagi kesehatan mental karyawan.
Bisa saja karyawan mendapatkan rekan kerja yang menghambat pekerjaannya karena sulit untuk diajak bekerja sama. Atau, dikarenakan latar belakang yang berbeda si karyawan ini merasa sulit untuk berkomunikasi dengan baik bersama rekan kerjanya.
Hal ini mungkin terlihat sepele, tetapi tak jarang rekan kerja merupakan sosok support system di kantor.
Bila kehadiran mereka justru memicu stres, sudah pasti kesehatan mental karyawan bakal makin tergerus.
4. Isu finansial yang terus menumpuk
Isu finansial juga menjadi masalah besar yang membuat kesehatan mental banyak karyawan makin anjlok.
Ragam tuntutan finansial yang dihadapi oleh pekerja modern ini tidak bisa disepelekan.
Menurut hasil riset yang diadakan oleh Populix per Oktober 2022 silam, tercatat sebanyak 52% orang di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental.
Menariknya, 59% dari kasus tersebut ternyata dipicu oleh isu keuangan dan kebutuhan pokok yang kian meningkat.
Fakta di atas sifatnya penting untuk diingat. Terutama untuk masyarakat kita yang hingga kini masih sering menyepelekan pentingnya kesehatan mental dan kondisi keuangan.
Nah, finansial dan kebugaran psikis yang drop pun dapat mengaburkan penilaian karyawan.
Masalah ini dapat mendorong kita untuk melakukan hal-hal tak perlu, seperti pembelian impulsif atau tidak berkontribusi secara teratur pada tabungan.
Kehadiran isu-isu ini sebenarnya bisa diatasi dengan solusi medis, baik untuk fisik maupun psikis.
Akan tetapi, kebutuhan tersebut mendorong korban untuk mengeluarkan banyak uang.
Alhasil, mereka pada akhirnya beralih pada jalan pintas yang dianggap lebih praktis dan murah, seperti mengonsumsi alkohol atau rokok.
Bagaimana Cara Mengatasi Isu Kesehatan Mental Karyawan?
Nah, isu-isu di atas tentu terlihat mengerikan. Tak jarang karyawan tumbang dan tak bangkit dikarenakan bernaung terlalu lama dalam isu tersebut dan tak menjumpa jalan keluar.
Maka dari itu, kamu sebagai pengusaha harus bisa membantu karyawan mendapatkan kesejahteraannya.
Bukan hanya untuk keuntungan antara karyawan, tetapi juga perusahaanmu. Menurut laman WHO, berikut adalah beberapa dampak positif dari kesehatan mental karyawan yang baik dan terjaga:
- Karyawan merasa percaya diri dan lebih giat berkolaborasi
- Keterlibatan meningkat drastis
- Produktivitas bisnis tak pernah stagnan
- Suasana di lingkungan kerja menjadi lebih positif
- Retensi perusahaan terkelola dengan baik
Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan beberapa upaya untuk mengatasi atau menjaga isu kesehatan mental karyawan. Berikut langkah-langkahnya:
1. Ajak karyawan berbicara
Pentingnya kesehatan mental karyawan untuk dijaga dengan alur komunikasi yang terbuka.
Komunikasi sejatinya adalah hal terpenting. Ketika karyawan mulai memberikan tanda kurang semangat dan produktivitasnya menurun, atasan dan pegiat HR harus bisa menjadi pribadi yang terbuka.
Sebagai atasan atau pemilik perusahaan disarankan untuk mengajak karyawan berbicara.
Tanyakan apa yang menjadi penyebab produktivitas karyawan tersebut menurun, dan cobalah untuk mendengarkan baik-baik keluhannya.
2. Sediakan benefit finansial terbaik
Seperti yang sudah GajiGesa sampaikan, isu kesehatan mental karyawan yang menurun biasanya muncul karena masalah finansial.
Ya, gaji saja sekarang ini rasanya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup karyawan yang terus meningkat.
Maka dari itu, perusahaan harus menjaga kesehatan mental dan kondisi finansial karyawan dengan memastikan benefit terbaik.
Tanpa kehadiran manfaat ini, karyawan nantinya perlu merogoh uang sehari-hari untuk kebutuhan yang tak jarang bersifat darurat. Contohnya, seperti biaya kesehatan di tengah bulan.
Alhasil, kondisi finansial tidak akan stabil, dan kebugaran mental mereka akan terus terancam jatuh.
Maka dari itu, sediakanlah benefit finansial yang tepat seperti layanan earned wage access (EWA) GajiGesa atau biasa yang disebut dengan akses gaji fleksibel.
Earned Wage Access GajiGesa: Solusi Isu Finansial dan Kesehatan Mental Karyawan
Ya, sesuai namanya, layanan ini menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara fleksibel.
Sehingga, EWA ini bisa dijadikan sebagai alternatif untuk dana darurat di tengah bulan.
Tidak hanya itu, EWA juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan.
Mengapa demikian? Sebab, tujuan utama dari layanan ini adalah supaya karyawan bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak.
Alhasil, mereka tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.
Menarik, bukan? Nah, fitur EWA ini hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan GajiGesa.
Jadi, jangan sampai ketinggalan. Yuk, rekomendasikan perusahaanmu dengan mengisi formulir di bawah artikel ini. Segera prioritaskan kesejahteraan finansial dan kebugaran mentalmu, sekarang juga!
3. Ciptakan budaya dan lingkungan kerja yang positif
Pentingnya kesehatan mental karyawan dapat dijaga dengan menciptakan budaya dan lingkungan kerja yang positif. Kedua hal ini adalah hal yang penting bagi kemajuan sebuah perusahaan.
Jadi, perusahaan ada baiknya untuk menciptakan budaya dan lingkungan kerja yang positif demi menjaga kesehatan mental karyawan agar dapat memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan.
4. Bantu karyawan mengatasi stres apapun penyebabnya
Apapun masalah yang menyebabkan karyawan menjadi stres tentu dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
Maka dari, pentingnya kesehatan mental untuk dijaga dengan memberikan bantuan kepada karyawan untuk mengatasi masalah tersebut.
Misalnya, perusahaan dapat memberikan cuti tambahan atau menyediakan jasa konsultasi untuk karyawan.