Menjelang tahun baru 2025, rumus perhitungan bonus akhir tahun kini menjadi sebuah hal yang wajib diketahui perusahaan. Bahkan, keperluan ini dinilai sangat krusial, sehingga tim HR dan finance tidak boleh keliru.
Pada dasarnya, akhir tahun adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak karyawan.
Sebab, perusahaan sering kali memberikan bonus sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka sepanjang tahun.
Melihat hal tersebut, segala bentuk kekeliruan harus dihindari. Terutama karena kehadiran bonus bisa menjadi strategi untuk meningkatkan retensi karyawan yang baik.
Memahami cara menghitung bonus juga sangat penting, baik bagi perusahaan yang ingin memastikan transparansi, maupun bagi karyawan yang ingin mengetahui hak mereka.
Masalahnya, perhitungan bonus akhir tahun itu sejatinya cukup rumit. Alhasil, tak jarang muncul kesalahan yang bisa merugikan karyawan dan perusahaan.
Nah, supaya kamu bisa terhindari dari kekeliruan tersebut, berikut GajiGesa paparkan rumus perhitungan bonus akhir tahun karyawan beserta contoh simplenya. Yuk, disimak!
Apa Itu Bonus Akhir Tahun?
Sebelum memahami bentuk dan rumus perhitungannya, kamu perlu memahami dulu definisi sebenarnya dari bonus akhir tahun.
Melansir laman Investopedia, bonus akhir tahun adalah sebuah penghargaan finansial yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya di luar gaji reguler.
Jenis bonus ini biasanya disesuaikan dengan kualitas kinerja individu, pencapaian perusahaan, atau gabungan keduanya.
Tujuan utama pemberian bonus adalah untuk memotivasi karyawan, meningkatkan loyalitas, dan merayakan keberhasilan bersama.
Bonus juga sering digunakan sebagai strategi retensi tenaga kerja, terutama di tengah persaingan pasar tenaga kerja yang semakin ketat.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Bonus Akhir Tahun
Seperti yang sudah GajiGesa jelaskan, bonus akhir tahun umumnya diberikan berdasarkan kualitas kerja karyawan atau prestasi perusahaan selama setahun terakhir.
Namun, di luar kedua hal tersebut, ada beberapa faktor lain yang bisa memengaruhi penyediaan bonus akhir tahun.
Bahkan, faktor-faktor ini pun juga bisa memengaruhi perusahaan ketika nanti menjalankan proses perhitungan bonus akhir tahun.
Agar lebih jelas, berikut adalah daftar faktor-faktor tersebut menurut laman Get On Top:
- Kebijakan perusahaan: Setiap perusahaan memiliki kebijakan unik dalam menentukan besaran dan metode pemberian bonus
- Kinerja individu dan tim: Penilaian kinerja yang baik biasanya menjadi dasar penentuan bonus
- Kondisi keuangan perusahaan: Jika perusahaan mencapai atau melampaui target keuangan, bonus cenderung lebih besar
- Masa kerja karyawan: Karyawan dengan masa kerja yang lebih lama sering kali menerima bonus yang lebih besar sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka
Ketentuan Hukum Bonus Akhir Tahun 2024
Lalu, bagaimana ketentuan hukum dan perhitungan bonus akhir tahun? Apakah jenis insentif ini wajib diterima oleh setiap karyawan?
Jadi, berdasarkan PP Pengupahan, penghasilan seorang pekerja bisa diperoleh dalam bentuk upah dan pendapatan non-upah.
Adapun bonus akhir tahun sejatinya termasuk dalam kategori penghasilan yang diperoleh dalam bentuk pendapatan non-upah.
Mengacu pada Pasal 8 PP 36/2021, macam-macam pendapatan non-upah adalah:
- tunjangan hari raya keagamaan (THR)
- insentif
- bonus
- uang pengganti fasilitas kerja; dan/atau
- uang servis pada usaha tertentu
Bonus, termasuk halnya bonus akhir tahun, dapat diberikan oleh pengusaha ke pekerja/buruh atas keuntungan perusahaan.
Penetapan perolehan bonus akhir tahun dan perhitungan bonus akhir tahun untuk pekerja akan diatur dalam perjanjian kerja, Peraturan Perusahaan (PP), atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Kemudian, terkait ketentuannya, bonus sendiri bukanlah sebuah hal yang wajib diberikan pengusaha kepada karyawannya.
Kecuali jika kehadiran bonus sudah dicantumkan dalam perjanjian kerja antara karyawan dan tempat kerjanya. Hal tersebut juga harus dipertimbangkan kembali dengan faktor-faktor yang sebelumnya sudah GajiGesa paparkan.
Rumus Perhitungan Bonus Akhir Tahun 2024
Melihat penjelasan di atas, cara menghitung bonus akhir tahun bisa berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan. Namun, ada beberapa aspek tertentu yang sekali lagi perlu diperhatikan oleh setiap badan usaha.
Berikut ini ialah beberapa rumus beserta contohnya berdasarkan presentase gaji pokok, masa kerja, serta kinerja individu dan perusahaan:
1. Persentase Gaji Pokok
Rumus:
(Bonus= Persentase Bonus x Gaji Pokok Bulanan)
Contoh perhitungan:
Jika perusahaan menetapkan bonus sebesar 20% dari gaji pokok, dan gaji pokok seorang karyawan A adalah Rp10.000.000, maka:
Bonus= 20% x Rp10.000.000 = Rp2.000.000
2. Berdasarkan Masa Kerja
Rumus:
(Bonus= Gaji Pokok Bulanan x Masa Kerja (dalam tahun) x Persentase Bonus)
Contoh:
Jika gaji pokok karyawan B adalah Rp10.000.000, masa kerja ia 5 tahun, dan persentase bonus adalah 10%, maka:
Bonus= Rp10.000.000 x 5 x 10% = Rp5.000.000
3. Kinerja Individu dan Perusahaan
Dalam pendekatan ini, bonus dihitung dengan menggabungkan dua faktor:
- Kinerja Individu: Diukur berdasarkan Key Performance Indicators (KPI).
- Kinerja Perusahaan: Berdasarkan laba bersih atau target keuangan yang tercapai.
Rumus umum:
(Bonus= (Skor Kinerja Individu x Persentase) + (Kinerja Perusahaan x Persentase))
Contoh:
Jika skor kinerja individu seorang karyawan C adalah 85% dari maksimum, kinerja perusahaan mencapai 90% target, dan masing-masing bobot adalah 50%, maka:
Bonus= (85% x Rp10.000.000 x 50%) + (90% x Rp10.000.000 x 50%) = Rp8.750.000
Intinya, perhitungan bonus akhir tahun adalah proses yang penting untuk memastikan transparansi dan keadilan antara perusahaan dan karyawan.
Rumus yang digunakan pun variatif, mulai dari yang sederhana seperti persentase gaji pokok, hingga yang lebih kompleks berdasarkan kinerja individu dan perusahaan.
Bagi perusahaan, memberikan bonus yang adil dan terukur dapat meningkatkan motivasi karyawan dan menciptakan hubungan kerja yang lebih harmonis.
Sementara itu, bagi karyawan memahami cara perhitungan ini membantu mereka mengetahui hak yang mereka terima.
Namun, tahukah kamu? Kalau bonus sejatinya tak melulu perlu dihadirkan dalam bentuk uang cash?
Sekarang ini, karyawan membutuhkan insentif yang bisa memastikan kesejahteraan mereka dalam jangka waktu panjang.
Nah, kalau bukan uang, apa bentuk lain dari bonus akhir tahun yang bisa diberikan perusahaan kepada karyawannya? Jawabannya tak lain adalah Earned Wage Access (EWA) atau Akses Gaji Fleksibel GajiGesa.
Earned Wage Access GajiGesa: Bonus Terbaik untuk Kebutuhan Jangka Panjang Perusahaan dan Karyawannya
Earned Wage Access sendiri merupakan sebuah layanan yang menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara prorata dan fleksibel.
Kehadiran layanan ini adalah sebagai alternatif untuk keperluan dana darurat karyawan di tengah bulan.
Alhasil, mereka tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.
Karyawan yang bebas stres pun kelak cenderung lebih produktif dan semangat dalam menghadirkan dampak positif bagi perusahaannya.
Kepuasan kerja mereka juga bakal terus meningkat, sehingga perusahaan tak perlu khawatir dengan isu retensi dan meningkatnya angka turnover.
Menghadirkan EWA sebagai opsi bonus akhir tahun juga bisa meringankan beban operasional perusahaan, khususnya dalam hal perhitungan dan pengiriman bonus.
Alhasil, tim yang berkaitan bisa memprioritaskan fokus di hal lain dan membuat perusahaan terus berprogres di momen akhir tahun ini.
Menarik, bukan? Nah, fitur EWA kami hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan GajiGesa.
Jadi, jangan sampai ketinggalan. Yuk, segera rekomendasikan perusahaanmu dengan mengisi formulir di bawah artikel ini. Prioritaskan kesejahteraan bisnis dan karyawanmu sekarang juga!