Bagi yang sudah terbiasa melakukan penanaman modal, pasti sudah tidak asing dengan istilah profil risiko investasi.
Ya, istilah tersebut mengacu pada sebuah sistem, di mana para investor mempelajari tingkat toleransi mereka terhadap risiko saat berinvestasi.
Hal ini sangatlah diperlukan. Pasalnya, terdapat beragam jenis risiko yang bakal kamu temukan pada setiap instrumen investasi.
Tanpa memiliki profil yang tepat, bisa saja kelak kamu merasakan dampak risiko yang sebenarnya belum siap untuk kamu hadapi.
Nah, memangnya, apa saja sih jenis-jenis profil risiko investasi yang perlu kamu ketahui?
Agar kamu bisa terhindar dari kerugian, yuk, simak dulu rangkuman lengkapnya dalam artikel GajiGesa di bawah ini. Psst, ada cara menentukannya juga, lho!
3 Jenis Profil Risiko Investasi
1. Agresif
Jenis risiko pertama yaitu, agresif. Tipe ini tersedia untuk para investor yang berani untuk menghadapi risiko kriteria tinggi.
Investor dengan jenis ini umumnya menanam modal untuk mengembangkan investasi. Tujuannya tak lain agar mereka bisa mencapai keuntungan maksimal dalam jangka waktu panjang.
2. Moderat
Jenis profil risiko investasi selanjutnya yaitu, moderat.
Tipe ini adalah untuk kamu dan investor lain yang berani mengambil risiko besar, tapi tetap berhati-hati saat menentukan pilihan lain.
Investor tipe moderat akan berusaha menyeimbangkan antara risiko dengan imbal hasil. Tentunya guna mencapai keuntungan optimal secara berkala.
3. Konservatif
Jenis profil risiko investasi yang terakhir adalah konservatif.
Tipe satu ini tersedia bagi para investor yang akan memilih investasi aman dengan jenis risiko terendah.
Investor tipe konservatif akan menghindari investasi berisiko tinggi dan lebih menyukai produk investasi yang memiliki nilai stabil.
Cara Menentukan Profil Risiko
Nah, setelah melihat jenis-jenis profil risiko di atas, kira-kira opsi mana yang paling cocok untukmu?
Jika masih bingung, jangan khawatir. Berikut GajiGesa paparkan mengenai cara menentukannya khusus buat kamu.
1. Sesuaikan usia
Cara menentukan profil risiko investasi yang pertama yaitu dengan menyesuaikan usia.
Semakin muda, maka akan cenderung lebih berani untuk mengambil risiko yang tinggi. Sedangkan, untuk orang yang akan memasuki atau telah memasuki masa pensiun, akan lebih memilih jenis nilai yang stabil dengan risiko lebih kecil.
2. Ketahui kondisi finansial
Penghasilan yang dihasilkan setiap bulan bisa memengaruhi profil risiko, Melihat hal tersebut kamu harus mengetahui dulu kondisi finansialmu.
Seseorang yang berpenghasilan besar cenderung akan mengambil risiko yang lebih tinggi. Sementara, bagi orang yang berpenghasilan minim akan memilih investasi berisiko rendah.
3. Pertimbangkan tanggungan
Cara menentukan profil risiko investasi selanjutnya yaitu dengan mempertimbangkan tanggungan.
Jika kamu sudah memiliki tanggungan, hal tersebut bisa menjadi faktor yang diperhitungkan.
Sebagai contoh, untuk orang yang sudah berkeluarga, akan lebih memilih investasi dengan instrumen yang bernilai stabil dan risiko rendah.
4. Mengetahui ilmu investasi
Cara terakhir yang perlu untuk dimiliki adalah ilmu investasi.
Ilmu investasi merupakan hal wajib untuk kamu ketahui sebelum memulai berinvestasi. Hal itu karena, dengan ilmu investasi, kamu bisa mengatasi berbagai risiko yang akan terjadi di kemudian hari.