logo GajiGesa

Blog

“Ruang Aman” untuk Pekerja Perempuan: Arti dan Tips Mewujudkan

ruang aman untuk pekerja perempuan

Tahukah kamu? Bahwa saat ini, mewujudkan ruang aman untuk pekerja perempuan merupakan hal penting yang perlu diwujudkan perusahaan?

Ya, pasalnya, hingga kini masih banyak perempuan yang menghadapi berbagai perlakuan diskriminatif di kantor.

Baik itu dalam hal atasan yang menghambat peluang karier, ruang kerja yang tidak inklusif, hingga kurangnya akses untuk meningkatkan taraf hidup.

Fenomena tersebut tak bisa dibiarkan berlanjut. Sebab, tak hanya merugikan karier banyak pekerja perempuan, dampak negatifnya terhadap perkembangan perusahaan juga cukup signifikan.

Maka dari itu, tak lama yang lalu GajiGesa mengadakan sesi LinkedIn Live bersama Ibu Milka Santoso (HR Consultant).

Dalam acara tersebut, dibahas beberapa hal mengenai tips dan pentingnya mewujudkan ruang aman untuk karyawan perempuan di tempat kerja.

Nah, dalam semangat membasmi perlakuan diskriminatif di dunia kerja pada perempuan, GajiGesa telah membuat rangkuman yang mungkin nanti bisa dimanfaatkan oleh teman-teman HR.

Yuk, langsung simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Ruang Aman untuk Pekerja Perempuan?

ruang aman untuk pekerja perempuan

Dalam acara LinkedIn Live tersebut, hal pertama yang dipaparkan adalah maksud dan peran penting dari frase “Ruang Aman”. 

Istilah ini tidak mengacu pada ruangan secara fisik, seperti kamar untuk berganti pakaian, memompa asi, dan lainnya.

Akan tetapi, ruang aman yang dimaksud merupakan ruang secara psikologis dan mental, di mana perempuan bisa menyampaikan opininya tanpa perlu dihantui rasa takut akan intimidasi atau sanksi khusus.

Contoh kasus yang baru-baru ini muncul adalah karyawati yang putus kontrak karena tidak ingin diajak staycation oleh atasannya (manajer).

Nah, kasus di atas merupakan salah satu contoh ruang tidak aman yang pekerja perempuan alami di tempat kerjanya. 

Bahkan, tidak hanya kasus ini saja yang belakangan mencuat. Masih banyak masalah lain yang tidak dipublikasikan dan malah dikubur dalam-dalam, baik itu oleh korban atau pelaku.

Perempuan Memilih untuk Tidak Melaporkan Kasus, Mengapa?

ruang aman untuk pekerja perempuan

Sejatinya, menurut Ibu Milka Santoso, terdapat beberapa alasan yang membuat hal ini kerap terjadi di Indonesia, di antaranya yaitu:

  • Perempuan merasa takut karena kerap kali pelaku adalah orang-orang yang memiliki jabatan atau otoritas tinggi
  • Merasa malu karena adanya pandangan bahwa diskriminasi seksual masih dianggap tabu untuk dibicarakan
  • Stigma masyarakat yang negatif. Sering sekali terjadi, perempuan yang dilecehkan dianggap kalau ia yang mengundang untuk dilecehkan, dianggap mencari perhatian, atau panjat sosial

Tidak hanya itu. Pihak perusahaan pun bahkan sering kali tidak menyediakan solusi yang tepat bagi pekerja perempuan yang merasakan diskriminasi.

  • Pekerja perempuan lebih banyak memilih untuk menghindari masalah, seperti resign. Sehingga, mereka tidak perlu repot untuk melaporkan dan bertemu dengan pelaku
  • Sudah lapor, tapi tidak ada tindakan baik dari atasan, HRD, atau pihak manajemen perusahaan

Mungkinkah Ruang Aman untuk Pekerja Perempuan di Tempat Kerja Diwujudkan?

mewujudkan ruang aman

Jawabannya, tentu saja mungkin! Mewujudkan ruang aman untuk pekerja perempuan sudah pasti bisa dilakukan.

Namun, terdapat peran yang harus ditunaikan, baik oleh perusahaan dan karyawan, guna membentuk ruang aman tersebut, di antaranya yaitu:

  • Sadari betul bahwa menciptakan ruang aman merupakan tanggung jawab bersama dan bukan salah satu pihak saja
  • Kenali batasan yang diperlukan. Seperti, candaan, pembicaraan, hingga sikap saat berinteraksi dengan orang lain
  • Kemudian, pikirkan lebih luas dari dampak perilaku diskriminatif yang akan dialami. Baik itu pada diri sendiri, korban, dan perusahaan

Untuk HR sendiri jangan dulu langsung merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Tugas kamu di sini sangatlah krusial.

Sebagai contoh, ada karyawan yang merasa dilecehkan. Kamu sebagai HR bisa membantu mereka dalam mengumpulkan fakta yang didasari oleh data.

Tak hanya itu, kamu juga bisa bantu menjelaskan lebih dalam ke pihak manajemen mengenai kenyataan dan kebenaran yang terjadi. 

Nah, itu dia beberapa rangkuman yang didapatkan dari acara LinkedIn Live GajiGesa bersama Milka Santoso (HR Consultant). Ingin baca lebih lanjut? Yuk, langsung klik di sini!

Hubungi Kami