Dalam dunia bisnis, personal branding sangat diperlukan dan memiliki pengaruh yang sangat kuat, lho. Hal tersebut akan membantu perusahaan atau bisnismu lebih mudah dikenal dan dipercaya oleh orang lain. Ingin mengetahui lebih dalam mengenai personal branding dan bagaimana strategi personal branding yang baik untuk perusahaanmu? Simak, yuk!
Baca juga: 4 Cara Membuat Value Proposition untuk Tingkatkan Pelanggan
Apa itu personal branding?
Sebelum kamu mengetahui bagaimana strategi personal branding, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu personal branding.
Menurut Farco Siswiyanto Raharjo dalam buku The Master Book of Personal Branding (2019), personal branding adalah cara seseorang untuk mengambil kendali penilaian orang lain atas diri individu tersebut.
Selain itu, personal branding dapat diartikan sebagai proses pembentukan persepsi masyarakat atau publik terhadap aspek yang dimiliki seseorang. Aspek tersebut meliputi kepribadian, kemampuan, nilai, serta persepsi positif yang ditimbulkan atau ada dalam diri individu.
Manfaat personal branding dalam bisnis
Berikut beberapa manfaat personal branding bagi bisnis, yaitu:
#1 Mendapatkan pelanggan dengan mudah
Jika memiliki personal branding yang baik, hal ini bisa memudahkan kamu untuk mendapatkan konsumen. Mereka mengenal produkmu melalui brand yang telah dibangun dengan kuat. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap proses jual beli yang terjadi karena konsumen tidak lagi meragukan mengenai kejujuran dan kualitas dari produk bisnismu.
#2 Keuntungan secara finansial
Personal branding juga dapat memberikan keuntungan secara finansial. Semakin banyak konsumen yang terjangkau dengan personal branding-mu dan terpuaskan oleh produk yang kamu miliki, maka semakin besar dan mudah keuntungan untuk didapatkan oleh perusahaan.
Baca juga: Disimak! 5 Tips Mencapai Target Perusahaan
#3 Lebih mudah membangun jaringan
Tahukah kamu, jejaring akan mempengaruhi seberapa luas ekspansi bisnis yang bisa kamu lakukan, lho. Oleh sebab itu, personal branding yang baik akan memudahkan kamu membangun jaringan bisnis. Semakin luas jaringan yang telah dibangun, maka semakin mudah produk kamu dikenal dan tersebar di berbagai tempat.
Strategi personal branding
Berikut lima strategi personal branding yang perlu kamu lakukan.
#1 Mulai perencanaan sejak awal
Strategi personal branding yang pertama, yaitu dengan memulai perencanaan. Mulai berpikir tentang reputasi seperti apa yang kamu inginkan dan bagaimana kamu menginginkan hal itu berdampak pada perusahaanmu. Kesan pertama merupakan hal yang penting. Untuk itu, kamu harus merencanakan ke depan terlebih dahulu mengenai reputasi yang kamu inginkan.
Caranya, kamu dapat menanyakan pada diri kamu sendiri mengenai pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
- Bagaimana saya ingin orang melihat saya?
- Kualitas apa yang ingin saya kaitkan dengan merek produk ini?
- Bagian hidup mana yang bisa dan bersedia saya bagikan pada konsumen?
- Bidang keahlian apa yang saya ingin tunjukkan?
- Bagaimana saya akan menunjukkan keahlian itu?
- Media sosial apa yang akan saya gunakan?
Jika memungkinkan, sebaiknya putuskan semua hal itu sebelum kamu merilis produk kamu. Biasanya, akan sangat sulit untuk mengubah reputasi jika setelah didirikan.
Baca juga: Penting! Harus Tahu Cara Mengelola Keuangan Perusahaan
#2 Hindari promosi
Strategi personal branding selanjutnya adalah dengan menghindari promosi. Personal branding seperti membangun reputasi yang kokoh, jika kamu melakukan promosi yang berlebihan tentu saja reputasi tersebut tidak akan tercapai. Promosi seperti itu bisa membuat konsumen tidak dapat menilai mengenai kualitas produkmu secara nyata atau malah menganggap omonganmu seperti ‘bualan semata’. Untuk itu, salah satu caranya, dengan berbicara kepada konsumen, baik melalui media sosial ataupun pada sebuah acara dengan jujur, autentik, dan transparan. Hal tersebut bertujuan, agar konsumen percaya mengenai nilai dan kualitas produkmu secara nyata.
#3 Memberikan nilai yang konsisten
Strategi personal branding selanjutnya, kamu perlu memberikan nilai yang konsisten mengenai produk kamu. Apa yang dimaksud dengan nilai? Kamu perlu menyampaikan konten dan saran yang akan membantu konsumen. Cara paling umum untuk menyampaikan nilai ini adalah melalui konten. Pilih format yang akan melibatkan konsumen. Hal itu bisa berupa postingan blog, infografis, video, podcast, atau media sosial lainnya yang sesuai dengan konsumen kamu.
#4 Jadilah otentik
Keaslian atau keunikan tidak berarti harus dipoles agar menjadi sempurna. Untuk menunjukan keotentikan kepada orang-orang, cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan menjadi diri sendiri yang sebenarnya dan seadanya.
Jika kamu pernah menonton video orang-orang yang sangat kaku dan terlalu banyak berlatih, itu akan terlihat begitu tidak otentik atau sangat dipaksakan. Di sisi lain, ketika seseorang yang begitu santai, tanpa naskah, berbicara dari hati, itu terlihat lebih natural. Bahkan, jika ucapan dan tata bahasa mereka tidak begitu sempurna, orang yang menonton masih memiliki rasa ketertarikan.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Ini karena keaslian seperti itu membuat seseorang lebih dekat dan relatable. Oleh sebab itu, saat membangun personal branding untuk bisnis kamu, sangat diperlukannya untuk menjadi otentik.
#5 Berkomitmen pada jadwal yang sudah ditetapkan
Strategi personal branding yang terakhir, yaitu dengan berkomitmen pada jadwal yang sudah ditetapkan. Saat ingin membangun personal branding, kamu perlu memproduksi konten secara konsisten. Kamu tidak bisa memberikan konten hanya sekali kemudian menghilang begitu saja. Jika hal tersebut terjadi, tentu saja konsumen kamu menjadi tidak percaya mengenai produk yang kamu miliki. Untuk itu, buatlah jadwal postingan konten secara konsisten, agar konsumen dapat melihat bisnis kamu sebagai bisnis aktif yang dapat dipercaya.