Kalau mendengar kata support system, apa sih hal pertama yang muncul di benakmu?
Sebagaimana umumnya, yang terpikirkan tak jarang adalah seorang teman atau anggota keluarga. Atau mungkin hal lain seperti hewan peliharaan yang setia menunggu di rumah.
Hal tersebut tidak salah, kok. Mereka-mereka ini memang bisa melepas rasa penatmu.
Namun, kehadiran mereka hanya bisa dirasakan nanti setelah kamu pulang usai bekerja. Lalu, bagaimana dengan dirimu di kantor? Apa yang menjadi senjata pereda rasa stres ketika pekerjaan mulai menumpuk?
Sebagai seorang pegiat HR, pola pikir seperti ini wajib kamu tanamkan. Terutama di era modern ini, di mana kesehatan dan kesejahteraan karyawan menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Bahkan, para STAR talent kini lebih mengutamakan tempat kerja yang bisa memastikan kebugaran mentalnya dengan tools yang tepat.
Bila demikian, apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan support system ini? Apa saja jenis-jenis dan benefit-nya? Memangnya bisa disediakan di tempat kerja?
Agar lebih jelas, yuk langsung simak pemaparan lengkapnya dalam artikel berikut ini!
Apa Itu Support System?
Melansir riset British Interactive Media Association (BIMA), karyawan yang bekerja di industri tech berpotensi untuk mengalami masalah kesehatan mental lima kali lebih besar dibanding masyarakat lainnya.
Untungnya, tim HR perusahaan bisa menyediakan support system sebagai bentuk dukungan bagi karyawan ketika menghadapi hambatan dan kesulitan dalam kehidupan profesional mereka.
Nah, melansir CPS Group, support system ini mengacu pada jaringan rekan kerja, sumber daya, dan proses yang secara khusus diterapkan untuk mendukung karyawan dalam melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif.
Tak hanya itu, keberadaannya juga bisa digunakan untuk menjaga kesejahteraan karyawan, baik secara mental atau fisik
Adapun penerapan support system yang sukses di tempat kerja akan membuat karyawan merasa lebih sehat, bahagia, dan puas.
Hal ini secara terukur akan mengurangi karyawan yang cuti karena sakit dan angka turnover yang besar.
Jenis-jenis Support System
Mungkin, bila mempertanyakan jenis-jenis support system di lingkungan kerja, yang akan muncul di benak hanyalah rekan kerja atau dukungan langsung dari profesional.
Nyatanya tidak demikian, berikut ini adalah daftar lengkapnya yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaanmu.
1. Dukungan kognitif
Menurut ccl.org, dukungan kognitif dapat membantu karyawan untuk mempelajari dan memikirkan kembali cara-cara untuk mengelola batasan antara pekerjaan dan keluarga.
Bentuk dukungan ini bisa dihadirkan dalam bentuk seorang pelatih atau mentor.
Mereka mampu memberikan sumber daya dan membantu karyawan menemukan cara-cara baru untuk menghadapi tantangan di lingkungan kerja.
Jika perusahaanmu belum mampu menyediakan jasa mentor, kamu bisa memberikan dukungan kognitif melalui komunitas daring, podcast, dan aplikasi khusus.
2. Dukungan informasional
Jenis support system lainnya yang bisa perusahaanmu sediakan untuk karyawan adalah dukungan informasional.
Hal ini termasuk penyediaan informasi, saran, atau panduan yang dapat menjadi solusi atas masalah atau tantangan yang sedang mereka hadapi.
Dalam hal dukungan informasional, contoh besarnya berupa instruksi menghenai cara menyelesaikan tugas, pemaparan kebijakan atau prosedur kerja, hingga saran strategi yang efektif dalam menangani sebuah konflik.
3. Dukungan sosial
Dukungan sosial merupakan jenis support berikutnya yang bisa kamu sediakan untuk karyawan di kantor.
Bentuk dukungan satu ini mencakup ruang terbuka agar karyawan mampu memiliki hubungan sosial yang positif dengan seluruh anggota tim di lingkungan kerjanya.
Hal ini pun berupa ajang bagi karyawan untuk memperkenalkan dirinya kepada individu yang memiliki minat atau tujuan yang sama, menghubungkan mereka dengan sumber daya komunitas atau organisasi, atau menciptakan kesempatan bagi mereka untuk berbagi.
4. Dukungan tangible
Terakhir, ada dukungan tangible untuk setiap karyawan di perusahaan.
Support system ini dihadirkan dalam bentuk bantuan aktual yang mampu membantu karyawan mengatasi isu dan kesulitannya secara praktis.
Salah satu contohnya adalah penyediaan benefit finansial sebagai solusi atas isu keuangan yang kerap dihadapi karyawan.
Yap, tanpa disadari masalah keuangan merupakan salah satu, jika bukan masalah terbesar yang sering menghantui pekerja.
Menurut hasil riset yang diadakan oleh Populix per Oktober 2022 silam, tercatat sebanyak 52% orang di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental.
59% dari kasus tersebut ternyata dipicu oleh isu keuangan dan kebutuhan pokok yang kian meningkat.
Sebagai solusi, dukungan tangible bisa disediakan untuk karyawan dalam bentuk benefit / kompensasi finansial seperti Earned Wage Access (EWA) atau Akses Gaji Fleksibel GajiGesa.
Ya, sesuai namanya, layanan ini menyediakan akses bagi karyawan untuk menarik gaji mereka secara fleksibel.
Sehingga, EWA ini bisa dijadikan sebagai alternatif untuk dana darurat di tengah bulan.
Tidak hanya itu, EWA juga bisa membantu dalam meningkatkan kesejahteraan finansial karyawan.
Mengapa demikian? Sebab, tujuan utama dari layanan ini adalah supaya karyawan bisa mengambil gajinya dalam keadaan mendesak.
Alhasil, mereka tidak akan lagi merasa stres tentang tagihan yang tertunda dengan manfaat kesehatan finansial karyawan ini.
Menarik, bukan? Nah, fitur EWA ini hanya bisa digunakan jika perusahaanmu sudah bekerja sama dengan GajiGesa.
Jadi, jangan sampai ketinggalan. Yuk, rekomendasikan perusahaanmu dengan mengisi formulir di bawah artikel ini. Segera prioritaskan kesejahteraan finansial dan kebugaran mentalmu, sekarang juga!
Dampak Support System di Tempat Kerja
Setelah melihat definisi singkatnya, membangun support system terlihat efektif dalam membantu kamu untuk mendukung para pekerja.
Namun, kehadiran dan manfaatnya mungkin memang belum terlalu dikenal oleh banyak perusahaan besar.
Lalu, apa saja sebenarnya dampak positif dari penyediaan support system yang bisa dirasakan karyawan dan perusahaanmu?
1. Manfaat utama untuk karyawan:
- Hubungan yang lebih akrab dengan rekan kerja & atasan
- Kesejahteraan emosional lebih terjaga
- Kebutuhan pengembangan terpenuhi
- Tingkat stres bisa terjaga
- Kualitas kerja lebih memuaskan
2. Manfaat utama untuk perusahaan:
- Lingkungan kerja yang lebih kolaboratif
- Tingkat produktivitas melambung tinggi
- Alur komunikasi antara karyawan & atasan yang makin terbuka
- Keterlibatan & kepuasan kerja meningkat
- Angka retensi menurun drastis