Bagi setiap orang tua, kebahagiaan adalah ketika si buah hati bisa mengemban pendidikan di sekolah favorit.
Bagaimana tidak? Pendidikan anak jadi terjamin dan perkembangan mereka pada bidang lainnya pun tak perlu dikhawatirkan lagi.
Meskipun demikian, biaya untuk keperluan sekolah itu tidaklah murah. Kebutuhan edukasi anak bahkan kini bisa dibilang mahal karena adanya inflasi dan tantangan ekonomi lainnya.
Melihat hal tersebut, kamu yang sudah berkeluarga perlu mempersiapkan dana tabungan untuk anak pendidikan dari sekarang.
Dana ini nantinya bisa kamu gunakan untuk berbagai keperluan anak seperti biaya sekolah, beli seragam dan buku, transportasi, hingga kebutuhan jangka panjang layaknya pendidikan tinggi.
Mengumpulkan dana pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menabung di rekening khusus pendidikan hingga berinvestasi pada instrumen yang menguntungkan.
Namun, berapa persen sih tabungan pendidikan anak yang harus dipersiapkan? Lalu, kiat-kiat apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapainya?
Nah, agar upayamu tidak sia-sia dan si kecil kelak bisa bersekolah di lembaga terbaik, yuk simak tips menghitung tabungan pendidikan anak serta cara memulainya di sini!
6 Tips Memulai Tabungan Pendidikan Anak
1. Mengumpulkan dana sejak dini
Untuk memulai tabungan pendidikan anak, kamu perlu mengumpulkan dananya sedari dini.
Menabung lebih awal, bahkan sebelum anak masuk sekolah akan memberikan kamu cukup waktu untuk mengumpulkan dana yang lebih besar.
Memiliki dana pendidikan dalam jumlah yang lebih banyak sangatlah penting karena biaya pendidikan akan terus meningkat setiap tahunnya.
Uang yang sudah dikumpulkan juga bisa dijadikan dana darurat. Sebagai contoh, kamu sebagai kepala keluarga tiba-tiba diwajibkan pindah lokasi oleh kantor.
Nah, ketika nanti anak harus pindah sekolah dan membeli keperluan-keperluan baru, kamu takkan kekurangan dana.
2. Tetapkan tujuan dan perkiraan biaya
Supaya proses mengumpulkan dana pendidikan anak lebih jelas dan terarah, penting bagi kamu untuk menentukan tujuan serta memperkirakan besarnya biaya yang diperlukan.
Pastikan bahwa tujuan utamamu adalah menyiapkan dana pendidikan anak untuk masa depan. Dalam menentukan perkiraan biaya, tentukan terlebih dahulu instansi pendidikan yang akan ditempuh anakmu.
Pahami besarnya biaya untuk setiap jenjang pendidikan dan perkirakan potensi inflasi yang mungkin terjadi setiap tahunnya. Umumnya, menurut laman Parenting, kenaikan rata-rata uang pangkal sekolah sebesar 10 hingga 15 persen tiap tahun.
Contoh Perhitungan Tabungan Pendidikan Anak
Agar perkiraan biaya lebih akurat, berikut GajiGesa sediakan contoh perhitungan untuk dana tabungan pendidikan anak.
Misalnya, kamu ingin mempersiapkan dana untuk keperluan kuliah anak dalam perkiraan waktu 15 tahun mendatang.
Nah, jika biaya kuliah saat ini adalah Rp40.000.000, biaya yang perlu kamu siapkan untuk anak kuliah dengan asumsi kenaikan 10% setiap tahunnya, yaitu:
= 15 x 10% = 150% x Rp40.000.000 = Rp60.000.000
= Rp40.000.000 + Rp60.000.000 = Rp100.000.000
Melihat rumus perhitungan di atas, uang yang harus kamu kumpulkan ialah sebesar Rp100.000.000 untuk dana pendidikan anak kuliah.
3. Gunakan rekening tabungan pendidikan
Setelah menentukan tujuan dan perkiraan biaya yang dibutuhkan, selanjutnya kamu bisa mulai menabung dana pendidikan anak.
Tabungan ini bisa disimpan di rekening khusus yang disediakan oleh bank atau lembaga keuangan lain untuk biaya pendidikan anak.
Sisihkan sebagian dari penghasilanmu ke rekening tabungan pendidikan setiap kali kamu menerima gaji.
Dengan trik ini, dana tabungan takkan tercampur dengan biaya sehari-hari. Kamu pun takkan bisa menariknya dengan mudah ketika ada kebutuhan mendesak.
6. Ajukan benefit tambahan dari tempat kerja
Selain membuat rekening khusus, kamu juga harus bisa menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran.
Umumnya, pengeluaran keluarga memang sulit untuk ditebak. Terutama jika kamu juga bertanggung jawab atas finansial kedua orang tua, alias sandwich generation.
Alhasil, keperluan menabung jadi lebih sulit karena pengeluaran kerap membengkak, sedangkan jumlah penghasilan stagnan.
Sebagai solusi, kamu bisa ajukan benefit tambahan dari tempat kerjamu. Hal ini tanpa disadari juga menjadi hakmu, lho, sebagai karyawan.
Namun, apa opsi benefit tambahan terbaik yang bisa kamu dapatkan dari tempat kerja? Jawabannya tak lain adalah Earned Wage Access (EWA) atau Akses Gaji Fleksibel.
Earned Wage Access: Buat Keperluan Menabung jadi Lebih Mudah
Ya, layanan ini memberikan kamu akses pada gaji agar bisa ditarik lebih awal tanpa harus menunggu tanggal gajian.
Sehingga, saat ada kebutuhan mendesak, kamu bisa langsung menarik gaji dari EWA tanpa harus mengusik uang yang sebelumnya sudah dikumpulkan.
Bukan hanya itu, EWA GajiGesa juga memiliki fitur pembayaran. Fitur ini bisa kamu manfaatkan untuk bayar berbagai kebutuhan, kapan pun diperlukan dengan lebih hemat.
Dengan demikian, tabungan pendidikan anak pun tak akan terganggu dan kamu bersama pasangan bisa terus menabung dengan lebih mudah.
Bagaimana? Menarik, kan? Nah, kamu jangan sampai ketinggalan. Langsung rekomendasikan produk kami pada tim HR kamu dengan mengisi formulir di bawah artikel ini.
Atau, ajak mereka kenalan dengan layanan GajiGesa dengan klik tombol berikut. Yuk, prioritaskan kesejahteraan keluargamu sekarang juga!
5. Pilih instrumen investasi yang paling menguntungkan
Dana pendidikan anak juga bisa kamu kumpulkan melalui investasi.
Pilihlah instrumen investasi yang menguntungkan, seperti reksadana pendidikan, yang dapat meningkatkan nilai tabungan pendidikanmu.
Selain itu, kamu bisa juga mempertimbangkan investasi lain, seperti emas, saham, dan properti.
Namun, sebaiknya fokus dulu pada satu instrumen investasi sebelum memperluas ke yang lain.
6. Konsisten dengan rencana tabungan
Setelah membuat rencana tabungan pendidikan anak, penting untuk tetap konsisten menjalankannya.
Sisihkan sebagian penghasilanmu secara rutin ke tabungan pendidikan yang telah disiapkan.
Idealnya, alokasikan minimal 20 persen dari penghasilan bulanan untuk tabungan pendidikan anak.
Hindari pengeluaran yang tidak perlu, agar pengeluaran tidak semakin membengkak!
7. Sesuaikan rencana dengan kondisi keuangan
Selama mengumpulkan tabungan pendidikan anak, penting untuk mengevaluasi rencana keuangan secara berkala, setidaknya sebulan sekali.
Langkah ini membantumu melihat jumlah tabungan pendidikan yang sudah terkumpul serta memahami kondisi keuangan terkini.
Sebagai contoh, jika kondisi keuangan sedang kurang baik karena pengeluaran tak terduga, kamu bisa menyesuaikan jumlah dana yang disisihkan untuk tabungan pendidikan.
Sebaliknya, jika ada peningkatan penghasilan, seperti penyesuaian gaji, kamu bisa menambah jumlah tabungan untuk bulan tersebut dan seterusnya.
Ketika kondisi finansial berubah, lakukan penyesuaian rencana sesuai situasi yang ada.
Siapkan juga rencana alternatif untuk menghadapi kemungkinan jika rencana utama tidak berjalan lancar.